Gebyar Lagu Pancasila Berbahasa Ende-Lio pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di SMAK St. Petrus, Ende

redaksi - Rabu, 02 Juni 2021 09:45
Gebyar Lagu Pancasila Berbahasa Ende-Lio pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di SMAK St. Petrus, EndeSejumlah siswa dan guru SMAK.st. Petrus Ende, berpose bersama dengan busana daerah NTT (sumber: Bob Sina)

ENDE (Floresku.com )–  Untuk memasyarakatkan dan melestarikan nilai – nilai Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa Indonesia, SMAK.St.Petrus Ende turut serta mengambil dalam upacara peringatan hari lahir Pancasila, Selasa 1 Juni 2021. Walaupun masih dalam susana covid-19  para siswa SMK St. Petrus Ende bersemangat menyemarakan upacara apel bendera di halaman sekolah  dengan menyanyikan gebyar lagu- lagu  tentang Pancasila.

Gebyar lagu dengan tema “Pancasila dari Ende untuk Indonesia”  diperkasai oleh tim pendamping kegitan ekstrakurikuler olah vokal sekolah.  Pada kesempatan tersebut, dua lagu Pancasila dalam  bahasa  daerah Ende Lio ditampilkan. Pertama adalah lagu berjudul ‘Siga Bina’yang bermakna nilai – nilai kearifan lokal dan nilai – nilai Pancasila, gubahan  Amatus Peta, komponis warga Kabupaten Ende. Lagu kedua berjudul ‘Flobamora’ karya  Yohanes Borgias Riga,  guru pembimbing kegiatan ekstrakurikuer olah vokal di SMAK.St.Petrus Ende. (klik link lagu Siga Bina di 

Dua lagu tersebut dinyanyikan dengan penuh hikmat dan semangat oleh seluruh warga sekolah dalam balutan pakaian daerah dari  barbagai  daerah di Nusa Tenggara Timur. 

Kepala Sekolah SMAK St. Petrus Ende, Wilfridus A.Lolonrian (Foto: Bob Sina)

Kepada media ini, Kepala Sekolah SMAK.St. Petrus Ende, Wilfridus A. Lolonrian mengungkapkan bahwa peringatan hari lahir Pancasila  1 Juni 2021 memiliki makna khusus bagi warga SMAK St. Petrus. Karena pada visi  dari SMAK.St  Ende  disebutkan antara lain bahwa ‘Menjadi manusia yang Pancasilais.’  Hal itu berarti seluruh warga sekolah berwajib menjadikan Pancasila, pertama,  sebagai dasar negara. Dan, yang kedua, sebagai pedoman dasar bagi semua warga sekolah dalam berpikir dan bertindak. 

“Artinya, semua guru dan siswa serta para karyawan di sekolah ini harus berpikir, bertutur kata dan berindak sesuai dengan nilai – nilai Pancasila,” tandasnya.

Menurut Wilfridus, dalam konteks kehidupan di sekolah,  baik guru, tenaga kependidikan dan seluruh peserta didik, bersama –sama berusaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan niali – nilai Pancasila dalam hidup, baik sebagai warga sekolah dan juga sebagai warga masyarakat 

Disamping itu, dia menambahkan,  nilai – nilai Pancasila menjadi sumber karakter bagi seluruh peserta didik ujarnya. 

Wilfrid pun mengharapkan. bahwa nilai – nilai Pancasila yang ditemukan dan kini menjadi dasar negara yang sudah sekian lama tidak boleh tergantikan dengan ideologi –ideologi lainnya.

Diakhir perbincanagan dengan awak media ini,  putra kelahiran Kedang Kabupaten Lembata ini mangajak seluruh warga sekolah untuk kembali meletakan dasar pijak kehidupannya pada dasar negara Pancasila.

“Saya berharap semua kita dapat  menumbuhkan serta menghayati nilai – nilai Pancasial itu dalam kehidupan kita bersama.Termasuk, dalam seluruh konteks pengelolaan lembaga pendidikan kita ini. Tujuannya agar output atau lulusan yang dihasilkan oleh sekolah ini, menjadi pribadi yang setia dan bersungguh-sungguh menghayati dan mewujudkan nilai – nilai Pancasila dalam hidupnya. Dengan demikian, mereka menjadi warga negara yang baik dan ikut aktif menjaga keutuhan dan membangu negara kesatuan Republik Indonesia. Singkat kata, mereka adalah warga negara yang berani bersaksi bahwa “saya Indonesia, saya Pancasila,” punkasnya. ( BOB SINA)

RELATED NEWS