Guru, Budayawan, Politisi Asal Toto, Alo Bisara Telah Berpulang, RIP!
redaksi - Senin, 09 Mei 2022 12:09JAKARTA (Floresku.com) - “Selamat Jalan Bapa Alo. Ayahku, Bapa Alo Bisara, baru saja dipanggil Yang Mahakuasa di rumah kediamannya, Danga, Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Minggu, 08 Mei 2022), pukul 20.09 WITA.”
“Bapa Alo lahir 15 Maret 1932. Ia wafat dalam usia 90 tahun, plus dua bulan kurang satu pekan.”
“Selamat jalan Bapa. Kami sangat mengasihimu. Bapa kembali berjumpa dengan Mama Beth yang sudah ke kembali rumah Bapa di Sorga, Januari 2018.”
“Salam cinta dan hormat kami anak, cucu, dan cicitmu.”
Demikian beberapa penggalan kalimat duka yang ditulis Primus Dorimulu, dalam akun facebooknya, Minggu, 08 Mei 2022, pukul 19.34 WIB, atau 25 menit setelah kepulangan sang ayah.
Kabar duka mengenai kepulangan abadi Bapak Alo Bisara segera mendapat respon dari para warganet, terutama mereka yang adalah anggota keluarga, kerabat, para sahabat kenalan, dan mereka yang pernah merasakan jasa baik almarhum. Secara umum mereka menyampaikan ikut berduka cita dan mendoakan almarhum dan mengharapkan penghiburan bagi keluarga yang berduka.
EnbeIndonesia, sebuah media online yang punya ikatan primordial dengan Kabupaten Nagekeo merilis artikel khusus dengan tajuk, “Alo Bisara, Tokoh Ngada & Nagekeo Berpulang”.
Media itu menulis publik Ngada dan Nagekeo, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berduka atas berpulangnya salah satu tokoh terbaik, Aloysius (Alo) Bisara pada usia 90 tahun.
Almarhum adalah mantan anggota DPR Ngada, juga budayawan. Beliau juga Ketua adat suku Soy di Toto, Nagekeo. Almarhum meninggal di rumah kediamannya di Danga, Mbay pada Minggu, 08 Mei 2022.
Almarhum Alo Bisara adalah guru dan pendoa, juga potret orangtua yang hebat karena sukses mendidik anak-anaknya, terutama menjadi pemimpin. Putra pertamanya, dokter Johanes Don Bosco Do adalah Bupati Nagekeo.
Pada 15 Maret 2022, almarhum Alo Bisara merayakan ulang tahun yang ke 90. Dia memiliki 8 orang anak (3 perempuan dan 5 laki-laki). Tahun 2018 lalu, istri tercintanya, almarhumah Elisabeth Igo Nisa sudah lebih dahulu menghadap sang Khalik.
Almarhum Alo Bisara adalah guru dari almarhum Doktor Daniel Dhakidae, salah satu toko cendikiawan ternama di negri ini."Disertasi muridnya (Daniel Dhakidae-red) meraih penghargaan tertinggi The Lauriston Sharp Prize tahun 1991, dan disertasinya menjadi dokumen penting di Universitas Cornell, salah satu universitas ternama di Amerika Serikat. Perjalanan panjang muridnya berkat gurunya yang hebat Bapa Alo Bisara," tulis Longginus Biaedae di laman facebooknya.
Dalam sebuah artikel, Daniel Dakidae menulis peribahasa Latin 'Vita Brevis, Dignitas Longa', artinya 'Hidup Manusia Pendek, tetapi harkatnya melampui umur'.
Semua hal, dalam batas tetentu adalah ajaib, di dalam jiwa yang sudah terealisasi-Diri, Tuhan menunjukan pontesi terhebat dalam diri manusia. Para guru mengalami dalam diri mereka kemahahadiran dan kemaha-kuasaan Dia, cinta dan kebahagian-Nya, tulis Longginus.
Selain sebagai guru yang berdisiplin, Alo Bisara adalah seorang budayawan yang sangat peduli pada warisan budaya lokal. Semasa hidupnya ia pernah menghasilkan sebuah manuskrip yang penting dan berharga yaitu sejarah tentang ‘Perang Watuapi’. Manuskrip itu menggambarkan perjuangan warg lokal Nagekeo, khususnya di Watuapi, melawan kolonial Belanda, antara Agustus 1916 hingga Februari 1917. Perang ini dipimpin oleh Nipado dari Toto, yang terkenal pemberani dan sakti mandraguna.
Selain sebagai guru, budayawan dan politisi lokal yang berwibawa, Alo Bisara adalah seorang ayah dan kepala keluarga yang baik dan sukses serta patut ditelandani.
Ia telah mendidik anak-anaknya dengan iman Katolik dan membekali mereka dengan pengetahuan, komptensi serta ketrampilan yang mumpuni.
Putra sulungnya, Yohnaes Don Bosco Do kini menjadi orang nomor satu atau Bupati/Kepala Daerah Kabupaten Nagekeo. Sementara putra keduanya, Primus Dorimulu menjadi tokoh pers nasional dan menjabartsebagai News Director Beritasatu Media Holding (BSMH), Jakarta.
Jenazah almarhum Alo Bisara disemayamkan di rumah duka Danga Au, Mbay dan akan dimakamkan di Watuapi, Desa Totomala pada Selasa, 10 Mei 2022. (MA). ***