Hari Nagasaki, Jangan Sampai Tragedi Kemanusiaan Itu Terulang Kembali
redaksi - Senin, 09 Agustus 2021 21:33NAGASAKI (Floresku.com) - Serangan nuklir bersejarah terjadi pada tahun 1945 dengan bom atom pada 6 Agustus di Kota Hiroshima dan kemudian pada 9 Agustus di Nagasaki. Hari Nagasaki diperingati setiap tahun pada 9 Agustus untuk mempromosikan politik perdamaian dan meningkatkan kesadaran akan dampak serangan bom di Nagasaki.
Kota Nagasaki diserang oleh senjata atom yang membunuh ribuan nyawa seketika. Ini adalah peringatan 76 tahun bom atom di kota Jepang. Ini adalah kota kedua setelah Hiroshima yang diserang oleh bom nuklir.
Sebuah acara tahunan berlangsung di Galway Alliance War di Eyre Square menandai peringatan bom atom Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat pada tahun 1945. Berbagai program diadakan untuk mempromosikan politik perdamaian setiap tahun melalui musik, tarian, dan lagu.
Sejarah
Pada tahun 1945, pasuka Sekutu yang dipromotori Amerika Serikat (AS) menyebarkan bom nuklir ke kota Hiroshima dan Nagasaki. Aksi tersebut menyapu bersih 39 persen warga sipil di dua kota tersebut.
AS menciptakan dua bom atom bernama 'The Little Boy' yang dijatuhkan di Kota Nagasaki pada 6 Agustus, dan 'The Fat Man' di Kota Nagasaki pada 9 Agustus.
Tercatat, sebelum serangan, Kota Hiroshima dihuni 255.000 orang.'The Little Boy' mencabut 66.000 nyawa di tempat kejadian, menyebabkan 69.000 luka-luka, sehingg total korban ada 135.000 orang. Sementara itu, sebelum ‘The Fat Man' dijatuha, Nagasaki dihuni 195.000 orang. Bom lalu membunuh 39.000 jiwa, dan melukai 25.000, sehingga total korban 64.000 orang.
Makna di balik tragedi
Serangan nuklir mengakibatkan kerusakan parah pada harta benda dan nyawa. Sebagian besar dokter dan perawat tewas dan terluka.
Para korban meninggal tanpa mendapatkan perawatan medis. Bertahun-tahun setelah kejadian itu, para penyintas di kota itu mengalami penyakit seperti leukemia, tiroid, payudara, dan kanker paru-paru pada frekuensi yang lebih tinggi.
Pesan utama dari peringatan Hari Nagasaki adalah, “Jangan sampai trgedi kemanusiaan itu terjadi kembali!”
(MAP)