HOMILI, Misa Hari Minggu, 08 Desember 2024, Miggu IIC Adven
redaksi - Sabtu, 07 Desember 2024 18:20Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
PERTOBATAN MENJADI SYARAT UNTUK MELIHAT KESELAMATAN YANG AKAN DATANG (Minggu IIC Adven: Bar 5:1-9; Fil 1:4-6.8-11; Luk 3:1-6)
Masa adventus merupakan masa istimewa dan sekaligus sebuah panggilan untuk bertobat.
Sebab kita butuhkan sikap hati yang pas untuk merayakan peringatan kelahiran Tuhan di Betlehem, untuk menyongsong kedatangan Anak Manusia pada akhir zaman untuk menghakimi seluruh umat manusia dan segala ciptaan; dan untuk menyambut kelahiran Yesus setiap hari di dalam hati dan hidup kita.
Karena itu, selama masa adventus kita diminta untuk menghayati suatu pertobatan sejati. Pertobatan sejati bukan sekedar menyesal dengan kata-kata untuk tinggalkan dosa dan barui diri. Bukan pula pertobatan asal-asalan atau seremonial, yakni terus-menerus mengaku dosa dengan mulut, tanpa perubahan dalam hati dan tingkah laku.
Kitab Baruch menjanjikan sukacita sejati bagi orang-orang Israel yang sedang berada dalam penderitaan besar. Mereka membuang diri jauh dari Allah. Sebab mereka mengkhianati Allah dan tidak taati perintah-perintah Allah.
Akibatnya mereka diasingkan ke tanah pembuangan, jauhkan diri dari Allah, dari Yerusalem serta dari tanah yang kaya susu dan madu.
Mereka alami aneka kesusahan dan penderitaan. Mereka menghukum diri sendiri. Orang yang jauhkan diri dari Allah menyusahkan diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, dekat dan bersatu dengan Allah, alami kedamaian dan kesejahteraan.
Tetapi, Allah akan mengembalikan sukacita Yerusalem dan bangsa Israel, umat-Nya. Manusia tidak pantas tinggal dalam hukuman yang kekal. Sebab itu, “…. Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan dan kebenaran-Nya”, (Bar 5:9).
Yohanes Pembaptis memberitakan tentang baptisan tobat untuk pengampunan dosa. Yohanes minta para pendengarnya agar meluruskan yang berliku-liku serta meratakan yang berlekak-lekuk sehingga orang bisa melihat keselamatan yang datang dari Tuhan (bdk. Luk 3:3-6).
Meratakan yang lekak-lekuk dan meluruskan yang berliku-liku artinya orang perlu bertobat dan membersihkan hati dari aneka ketimpangan, kebusukan, dan kejahatan. Hanya orang yang bersih hati dan lurus pikiran siap dan layak untuk mennyambut kedatangan Tuhan.
Sebaliknya, orang yang terus memelihara kebencian dan permusuhan membiarkan diri terbelenggu dalam penjara-penjaranya sendiri.
Akibatnya, ia menjauhkan diri dari sesama dan Tuhan. Orang demikian, tidak pernah alami sukacita sejati.
Dan, satu-satunya jalan supaya rahmat Tuhan bisa berkarya adalah membuka diri, bertobat dan membarui hidup. Seseorang mesti mengubah hati serta merombak cara pandang dan cara hidup.
Bagi kita masa adven adalah masa khusus di mana kita diminta untuk masuk ke dalam diri sendiri guna meratakan yang lekak-lekuk dan meluruskan yang bengkok dan berliku-liku.
Kita diminta untuk terlebih dahulu berusaha mengubah diri sendiri, sebelum berjuang mengubah dan memperbaiki hidup serta tingkah laku orang lain.
Sebab sering kita lebih cenderung mengurus hidup dan tingkah laku orang-orang sekitar, lalu lupa atau sengaja membiarkan hati kita tetap tinggal nyaman dalam kegelapan dan kedosaan.
Membongkar hati yang berdosa dan jahat dapat mengakibatkan luka.
Tetapi, hati yang tetap tertutup serta nyaman dalam dosa dan kejahatan tidak pernah akan alami pertobatan dan kesembuhan.
Ini berarti kita tidak membiarkan rahmat Allah berkarya di dalam hidup kita sehingga mata dan hati kita pun tetap tertutup terhadap keselamatan yang akan datang. Dan, kita pun tidak pernah alami sukacita sejati.
Kita mesti ingat bahwa sukacita adalah buah pertobatan yang tulus. Kita hendaknya hayati pertobatan yang ikhlas, dan tidak dipaksakan. Sebab pertobatan adalah jawaban tulus terhadap tawaran cinta Allah tanpa syarat kepada kita.
Karena itu, selama masa adven, kita mesti galakkan pertobatan hati, yakni tekad untuk membarui diri dan hidup dalam Roh Kudus, serta kerelaan untuk terus-menerus menjadi manusia baru.
Kewapante, 08 Desember 2024. ***