HOMILI, Pater Gregor Nule, SVD, Minggu, 08 Januari 2022: Pesta Tiga Raja

redaksi - Sabtu, 07 Januari 2023 15:43
HOMILI, Pater Gregor Nule, SVD, Minggu, 08  Januari 2022: Pesta Tiga RajaPater Gregor Nule SVD, Pastor Paroki Ratu Rosari, Kewapante (sumber: Dokpri)

ALLAH MENAMPAKKAN DIRI KEPADA ORANG YANG TULUS HATI

 (Minggu Tiga Raja: Yes 60:1-6; Ef 3:2-3a.5-6; Mat 2:1-12)

Hari ini kita merayakan pesta penampakan Tuhan, atau Epifani atau Pesta Tiga Raja karena Janji Allah kepada bangsa Israel telah terpenuhi di dalam diri Yesus. 

Tetapi keselamatan yang ditawarkan Allah tidak  hanya diperuntukkan bagi bangsa Israel, melainkan terbuka bagi semua suku dan bangsa. Semua manusia dipanggil untuk datang kepada Allah guna mengalami kasih dan kebaikanNya, serta bersatu denganNya. 

Meski demikian, pegalaman membuktikan bahwa tidak semua orang berhasil menemukan Allah dan bersatu dengan-Nya. Injil hari ini menampilkan dua kelompok manusia yang berniat untuk mencari Tuhan dan bertemu denganNya. 

Kelompok pertama diwakili oleh orang-orang Majus dari Timur. Mereka sering disebut Tiga Raja atau Tiga Sarjana dari Timur. 

Tiga Raja atau Tiga Sarjana dari Timur menyembah bayi Yesus. (Sumber: Aleteia).

Mereka mencari Tuhan dengan motivasi luhur dan hati yang tulus. Mereka tinggalkan negeri asalnya yang jauh dan segala kesibukan harian untuk mencari Tuhan yang mereka lihat tandaNya melalui cahaya bintang. Mereka bertanya, “Di manakan Dia, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami telah datang untuk menyembah Dia”, (Mt 2:2). 

Kelompok kedua diwakili oleh Herodes.  Ia  juga ingin melihat Yesus dan  menyembahNya. Ia berkata, “Pergilah dan selidikilah dengan saksama hal-hal mengenai Anak itu, dan segera sesudah kamu menemukan Dia, khabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia”, (Mt 2:13). Kata-kata Raja Herodes ini sama sekali tidak mencurigakan. 

Namun dalam lubuk hati yang terdalam tersembunyi niat busuknya. Ia ingin mencari Kanak-kanak Yesus bukan untuk meneymbahNya sebagai Raja, melainkan untuk membunuhNya. 

Ia cemas taktanya akan direbut oleh sang Raja yang baru lahir Betlehem. Hal ini kita ketahui dari khabar malaekat kepada Yusuf agar segera mengungsi ke Mesir bersama Kanak-Kanak Yesus dan ibuNya karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia, (bdk. Mt 2:13). 

Pesan apa yang dapat kita petik dari pesta Penampakan Tuhan hari ini, khusunya dari dua tipe manusia yang mencari Tuhan dengan niat dan motivasi yang berbeda-beda. 

Pertama, para sarjana dari Timur. Mereka rela meniggalkan rumah, keluarga, pekerjaan dan kesibukan harian dengan satu tujuan untuk mencari Raja Orang Yahudi yang baru lahir.  Bagi mereka, Raja yang baru lahir itu bukanlah sembarang Raja, melainkan Raja segala Raja, Tuhan yang mahatinggi. 

Dan, buah dari ketulusan dan niat luhur untuk mencari Tuhan adalah mereka berhasil menemukan Dia, dan dengan itu mereka sangat bersukacita.  

Maka mereka menyembah Dia dan menyerahkan kepadaNya segala harta yang mereka bawa yakni emas, kemenyan dan mur, sebagai persembahan istimewa yang berkenan bagi Allah orang Israel. 

Kedua, raja Herodes. Ia memiliki hati yang jahat dan  kotor meskipun kata-katanya manis. Herodes mempunyai niat jahat dan rencana buruk ketika ingin bertemu dengan Kanak-Kanak Yesus di Betlehem. 

Akibatnya Yesus tidak menampakkan diri kepadanya. Sebaliknya Yesus justeru menampakkan diri kepada para gembala, orang-orang Majus, Maria dan Yusuf yang punya hati yang jujur dan bersih.

Kita pun dapat menemukan Tuhan yang kita imani jika kita mencariNya dengan tulus dan penuh cinta. Tuhan senantiasa menunggu kita asalkan kita mau datang kepadaNya, bersatu denganNya dan coba hidup menurut kehendakNya. 

Dan syarat untuk menemukan Tuhan adalah ketulusan hati dan kerelaan berkorban untuk mencariNya dan hidup menurut kehendak-Nya. 

Santo Agustinus pernah berkata, “Engkau akan melihat Tuhan dengan baik karena engkau melihat dengan hati”. Hati kita adalah mata yang paling  jernih untuk melihat Tuhan dan tempat paling pantas untuk menjumpai Tuhan.

Hati juga bisa menjadi tempat perjumpaan dengan sesama tanpa kecurigaan dan tanpa perhitungan untung-rugi. Karena semua manusia berharga di mata Tuhan. Maka hendaknya kita menjaga hati agar benar-benar bersih, tidak cacat, baik dan tulus.

Yesus berkenan menampakkan diri kepada Maria dan Yusuf, para gembala dan orang-orang Majus dari Timur di Betlehem. Kita tidak perlu pergi jauh-jauh ke Betlehem untuk melihat dan menjumpai Tuhan serta mengalami kasihNya. 

Sebab Tuhan selalu hadir lewat SabdaNya dalam Kitab Suci. Tuhan hadir dalam ekaristi kudus, khususnya Santapan Tubuh dan Darah Yesus yang kita sambut dengan penuh iman. Dan, Tuhan pun hadir di dalam diri orang-orang yang kita jumpai, khususnya mereka yang sakit, kecil, miskin dan terlantar. 

Kita dapat menjumpai Tuhan asalkan kita memiiki hati yang bersih, tulus dan jujur. Sebab Tuhan sendiri menampakkan diri kepada setiap orang yang mencariNya dengan hati yang tulus, jujur dan berkehendak baik. Amen.

Kewapante, 08 Januari 2023.

P. Gregorius Nule, SVD. ***

 

 

RELATED NEWS