HOMILI Pater Gregor Nule, SVD, Minggu, 15 Oktober 2023
redaksi - Sabtu, 14 Oktober 2023 07:43ALLAH MENYEDIAKAN PERJAMUAN KESELAMATAN BAGI ORANG YANG MENANG DALAM PERJUANGAN
(Minggu Biasa 28A:Yes 25:6-10a; Flp 4:12-14;19-20; Mt 22:1-14)
Ilustrasi
Ada dua orang sahabat yang bertemu lagi setelah lama berpisah. Sambil bercerita tentang banyak hal, salah seorang menyatakan dengan bangga bahwa ia dan keluarganya telah menjadi kristen dan hidup menurut ajaran Kristus.
Temannya berkata kepadanya, “O luar biasa. Tentu engkau telah tahu banyak tentang Kristus. Coba katakan kepada saya, di mana Ia lahir?
“Saya tidak tahu”, jawabnya. “Berapa orang rasulNya, dan di mana Ia mati?” “O maaf, saya tidak tahu”.
Kata orang itu,“Kalau begitu, engkau tahu teramat sedikit untuk boleh menyebut diri sebagai pengikut Kristus”. Jawabnya,“Anda benar, dan sebetulnya saya malu karena sedikit sekali yang saya tahu tentang Kristus”.
Tetapi, inilah yang benar-benar saya tahu. Tiga tahun lalu saya adalah seorang pemabuk. Hidup saya terlilit hutang di mana-mana. Keluarga saya berantakan.
Istri dan anak-anak sangat ketakutan bila saya pulang rumah pada malam hari.
Namun, sekarang saya sudah sangat berubah. Saya bukan lagi pemabuk. Saya juga sudah bereskan hutang-hutang.
Setiap sore isteri dan anak-anak dengan senang hati menantikan kedatangan saya di rumah. Suasana keluarga kami menjadi aman, damai dan penuh sukacita.
Saya yakin semua ini adalah apa yang dilakukan Yesus Kristus bagi saya dan keluarga. Kristus telah menunjukkan saya jalan hidup yang baru.
Dan,saya telah menang atas masa lalu yang kelam dan penuh dosa. Mungkin hanya inilah yang saya tahu tentang Dia, tetapi, saya sungguh bangga”.
Refleksi
Bacaan-bacaan hari ini mewartakan tentang Kerajaan Allah sebagai suatu kenyataan hidup yang aman, damai, bebas dan penuh sukacita laksana sebuah pesta perjamuan yang bermutu.
Nabi Yesaya melukiskan Kerajaan Allah sebagai perjamuan yang sungguh istimewa dengan menu makanan yang paling lezat dan minuman anggur tua yang terpilih.
Perjamuan ini diperuntukkan bagi orang-orang terpilih dan terpuji, karena telah memenangkan perjuangan, yaitu mereka yang setia pada perintah-perintah Allah.
Dalam pesta perjamuan itu hanya ada wajah-wajah yang cerah gembira dan penuh tawa ria, karena segala jerih payah dan duka derita telah sirna, kematian hilang dan aib terhapus untuk selamanya (bdk Yes 25:7-8).
Inilah bukti kebaikan dan kemurahan Allah bagi manusia. Karena itu, pesta istimewa yang dimaksudkan adalah perjamuan keselamatan bagi semua yang setia.
Hal yang sama diwartakan Yesus dalam Injil hari ini. Para tamu VIP, alias undangan terhormat dan terpilih, tidak memperdulikan kesempatan menghadiri perjamuan nikah yang direncanakan sang raja. Mereka lebih utamakan urusan pribadi, keluarga, dan kesibukan-kesibukan lainnya.
Mereka juga memperlakukan secara kasar dan bahkan membunuh para pembawa undangan dan berita tentang pesta perjamuan yang sudah siap.
Sikap dan tindakan di atas menjadi bukti bahwa orang-orang yang diundang bukan hanya tidak menghargai para utusan tuan pesta, melainkan terutama menghina tuan pesta sendiri.
Dan, sudah tentu sang raja akan marah besar dan memerintahkan pasukannya untuk membinasakan para penjahat itu.
Siapakah para undangan terhormat yang dimaksudkan Injil hari ini? Para tamu terpilih tidak lain adalah bangsa Israel, khusunya para pemimpin agama Yahudi dan tua-tua Israel yang menolak Yesus, tanda kehadiran kerajaan Allah di dunia.
Mereka tidak menerima Yesus dan tidak percaya kepadaNya sebagai Mesias, utusan Allah untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Ini berarti mereka menolak undangan untuk masuk ke dalam Kerajaan surga. Akibatnya, undangan itu secara otomatis dialihkan kepada bangsa-bangsa dan orang-orang lain yang berkehendak baik dan bersedia menerima tawaran keselamatan Allah melalui Yesus PuteraNya.
Kita patut bersyukur karena melalui sakramen pembaptisan kita menjadi umat terpilih, umat Allah yang baru. Pada saat yang sama kita juga menerima undangan untuk mengambil bagian dalam pesta perjamuan yang diadakan Allah untuk seluruh umat pilihanNya.
Tetapi, perlu kita sadari bahwa menjadi orang yang dibaptis tidak otomatis berarti kita punya hak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga dan menikmati perjamuan bersama Allah, serta hidup dalam rangkulan kasih dan belaskasih Allah.
Ada beberapa syarat atau tuntutan yang mesti dipenuhi oleh setiap tamu undangan.
Dan, tuntutan yang paling utama adalah mengindahkan undangan Allah serta mengenakan pakaian pesta, yakni pakaian yang pantas sebagai tanda penghargaan kepada tuan pesta. Setiap tamu undangan dituntut untuk hidup sesuai dengan kehendak pemilik kerajaan Surga, yakni melaksanakan perintah-perintah Allah dalam hidup sehari-hari.
Menjadi orang kristen oleh karena telah menerima sakramen pembaptisan dan sakramen-sakramen lainnya, serta memiliki banyak pengetahuan tentang agama, Kitab Suci dan hukum-hukum Tuhan tidak cukup dan belum menjamin kita untuk menghadiri perjamuan bersama Allah dan memperoleh keselamatan.
Karena itu, seorang pengikut Kristus sejati mesti hidup dalam damai, cinta kasih, keadilan, persaudaraan, solidaritas, kerukunan, kemurahan hati, bebas dari kebencian, dengki, iri hati dan kemarahan.
Sebab Kerajaan Allah bukan sekedar janji yang akan dialami pada akhir zaman. Kerajaan Allah sudah harus mulai nampak nyata dalam hidup kita sehari-hari, sebagaimana yang dialami oleh seorang sahabat lama dalam ilustrasi di atas.
Ketika ia mengenal dan mengimani Yesus Kristus, sejak saat itulah ia mulai berubah menjadi manusia baru. Ia bukan lagi pemabok dan pembohong, tetapi menjadi pribadi yang jujur, tulus, adil serta hidup dalam persahabatan dan kerukunan dengan istri dan anak-anaknya.
Keluarga mereka sungguh menjadi keluarga bahagia. Suasana rumah mereka yang sebelumnya kacau-balau, tidak aman dan menakutkan berubah menjadi tempat yang aman, damai dan penuh sukacita. Mereka mulai alami sedikit demi sedikit surga atau Kerajaan Allah di dunia ini. Semuanya ini membuatnya bangga menjadi orang kristen.
Lalu, apa yang membuat kita bangga menjadi orang kristen? Apakah hidup dan ajaran Kristus sudah menjiwai hidup harian kita di dalam keluarga, tempat kerja, masyarakat, dan lingkungan hidup sehari-hari?
Apakah kita memiliki kesadaran untuk selalu membarui hati dan hidup kita berkat iman dan kedekatan kita pada Kristus?
Ingatlah! Hanya orang yang datang untuk memenuhi undangan Tuhan dan mengenakan pakaian pesta layak menikmati perjamuan keselamtan. Amen.
Kewapante, Minggu, 15 Oktober 2023
P. Gregorius Nule, SVD.***