HOMILI: Yesus adalahAnugerah yang Paling Berharga

redaksi - Sabtu, 01 Februari 2025 13:41
HOMILI: Yesus adalahAnugerah yang Paling BerhargaIlustrasi: Yesus dipersembahkan di Bait Allah. (sumber: Katolikku.com)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD 

YESUS ADALAH ANUGERAH YANG PALING BERHARGA
Minggu, 02 Februari 2025:  (Pesta Yesus Dipersembahkan Di Bait Allah: Mal 3:1-4; Ibr 2:14-18; Luk 2:22-32)

Hari ini Gereja merayakan pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Yusuf dan Maria sangat taat pada tradisi dan tuntutan Hukum Taurat. Mereka membawa Yesus ke Bait Suci untuk dipersembahkan kepada Allah, diberi nama dan disunat. 

Tetapi, kesaksian Simeon dan Hana semakin meyakin Yusuf dan Maria bahwa Anak yang mereka persembahkan kepada Allah bukan sekedar seorang Bayi biasa. Dia adalah Mesias Terjannji, yang dinantikan bangsa Israel selama berabad-abad. 

Dia telah datang untuk memurnikan Israel laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu sehingga orang-orang Israel layak mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan, (bdk Mal 3:2-3).
Dialah Imam Agung yang mempersembahkan kurban sempurna dan membuat perjanjian baru dengan umat Israel. 

Dia akan mendamaikan kembali manusia dengan Bapa surgawi. Dia juga akan membersihkan umat manusia dari dosa dan kejahatan.  Akhirnya Tubuh-Nya yang bangkit mulia menjadi kenisah baru di mana seluruh umat Allah berkumpul untuk beribadah dan menyembah Allah.

Bagi Simeon, Yesus merupakan karunia yang paling berharga dalam hidup dan penantiannya. Yesus menjadi kerinduan tertinggi dalam hidnya. Karena itu, setelah menjumpai Yesus dan menatang-Nya, dengan bangga dan penuh syukur Simeon menyerahkan dirinya kepada Allah.

Simeon berkata, “Sekarang Tuhan biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang datang daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi uamt-Mu, Israel”,(Luk 2:29-32).

Bagaimana dengan kita, para peziarah harapan?

Bagi orang kiristen, Yesus hendaknya menjadi anugerah atau hadiah yang paling berharga. Yesus memberikan Sabda-Nya serta Tubuh dan darah-Nya sebagai makanan jasmani dan rohani, untuk memuaskan rasa lapar dan haus kita akan Allah. Yesus menunjukkan jalan benar bagi kita. Maka kita patut ikuti dan taati-Nya.

Sebab Sabda Yesus dan kehadiran-Nya dalam hidup kita tidak pernah usang, rusak, atau hilang. Mugkin kadang-kadang kita rasa sepertinya Yesus jauh dari kita, atau hilang dari hati dan hidup.  Tetapi, mungkin yang terjadi adalah kita sendiri yang menjauhkan diri dari Yesus dan cinta-Nya. Kita keluarkan Yesus dari hidup dan hati kita.

Yesus adalah Imanuel, Allah yang selalu ada bersama kita, membimbing, menuntun dan menolong kita kapan dan di mana saja.Yesus selalu berkenan datang dan menjadi tamu hati kita.

Pada saat yang sama, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan belajar daripada-Nya, karena Ia mahabaik dan rendah hati.

Ketika kita sedang berdoa, mendengarkan Sabda-Nya, menyambut Tubuh dan Darah-Nya, saat itu Yesus merangkul  dan memberkati kita semua yang rindu pada-Nya. Inilah hadiah atau anugerah yang paling berharga  hari ini.

Maka peliharalah Yesus di dalam hati dan hidupmu, dan yakinlah Dia pasti akan tetap dan terus memelihara kalian dalam keadaan apa pun.

Karena itu, ada satu hal yang perlu kita ingat yakni bangun tekad untuk selalu datang kepada Yesus.  Seperti Simeon dan Hana, kita sediakan waktu dan disposisi bathin yang pantas. Kita selalu rindu bertemu dengan Tuhan. Kita datang kepada Tuhan melalui mendengarkan Sabda-Nya serta menerima Tubuh dan Darah-Nya.

Kita ingat pesan Yesus saat perjamuan akhir: “Kenangkanlah Aku dengan merayakan peristiwa ini”. Artinya apa? Sebagai orang Katolik kita diundang untuk merayakan ekaristi, mendengarkan Sabda Tuhan dan menerima komuni kudus. Bukan setahun sekali, atau hanya pada pesta Natal dan Paska. Atau saat ada acara-acara khusus.

Dalam hidup sehari-hari kita  kenal sebutan “Katolik Napas, yakni orang  katolik yang datang ke gereja dan ikut misa saat Natal dan Paska. Ada juga orang katolik yang bergelar MA , yaitu mereka yang muncul kalau ada keluarga yang meninggal atau saat peringatan arwah.

Kita mesti berusaha menjadi sahabat Yesus. Menjadi sahabat yang baik dan setia harus berlangsung seumur hidup, dalam untung dan malang, ketika sehat dan sakit, tua dan muda, dan dalam segala situasi apa pun.

Untuk mencapai cita-cita ini kita mesti bercermin pada hidup keluarga Nazaret. Mereka sangat sederhana, tapi sangat beriman dan taat pada perintah-perintah Tuhan.

Maka sebagai orang tua kita mesti menjadi teladan dan tokoh panutan yang baik dalam hidup iman dan moral bagi anak-anak dan remaja. Orang tua mesti memotivasi dan memberi semangat kepada anak-anak dalam mempraktekkan imannya.

Orang tua yang jarang ke Gereja untuk mengikuti ekaristi kudus, mendengarkan Sabda Allah dan terima komuni kudus janganlah pernah bermimpi bahwa anak-anak kita akan memiliki iman dan cinta yang besar dan mendalam kepada Yesus dan ajaran-Nya.

Karena itu, mari kita dukung anak-anak kita dengan semangat hidup kristiani yang baik sehingga mereka semakin dekat dengan Yesus dan mencintai-Nya. Mari kita dekat dengan Yesus dan taat pada perintah-perintah-Nya sehingga seluruh hidup dan karya kita sungguh dijiwai oleh spirit Yesus sendiri. Semoga!!


Kewapante, Minggu, 02 Februari 2025

 

 

 

RELATED NEWS