AMIN KOBUS
 

Dua sabahat akrab, Amin dan Kobus – bertemu. Kemudian mereka berdiskusi. Topiknya soal cara  menerima komuni saat Misa di gereja.

Amin yang lebih rajin ke gereja mengatakan, ‘gampang’!. Namun kau duduk dekat saya saja. Supaya kalo terima komuni kau tiru saja apa yang saya buat.”

Lalu mereka pun masuk ke gereja dan mengikuti perayaan Misa dengan khusuk.

Ketika tiba saat menerima komuni, Amin maju, sambal berbisis:

" Kobus, kau harus ikut saya e. Mata jangan iliala, pejamkan mata waktu saya omong, awas kau'.
" Tenang, saya ikut kau', jawab Kobus.

Kobus pun mengikuti di belakang Amin.

Pastor pun membagikan hosti kudus, katanya: Tubuh Kristus”. “Amin”, jawab Amin penuh hormat.

Sekarang tiba giliran Kobus. Sambil menyerahkan hosti kudus ke tangan Kobus, Pastor berkata: “Tubuh Kristus.” “Kobus’, jawab Kobus penuh semangat.

Ketika tiba di tempat duduk.
Amin: " Kau bodok betul e Kobus, sebut lagi kau punya nama"
" Eii, bodok bagaimana? Tadi, kau suruh supaya saya untuk ikut ikut kau e… Makanya.saya sudah  tutup mata,  mata tidak iliala, fokus dengar kau omong, apa."  Ternyata, kau juga sebut nama sendiri!"

Setelah berpikir sejenak, Amin bilang: "Biar sudah. Yang penting kita ssudah maksimal. Sisanya, Yesus yang selesaikan"

" Oleee Amin, kau dapat dari mana ini omong e..."
" Makanya, jangan lupa minum sopi kalo sempat. Karena orang bilang,  alkohol itu geweihtwasser

"Artinya?",  Amin balik bertanya.

" Air yang  dikuduskan..." jelas Kobus.

" Aeh dasar kau pemabok", hardik Amin.

" Eh jangan bego. Supaya kau tahu e,  saya ini hanya peminum, bukan pemabok!"

Tiba-tiba suara Romo dari altar: Misa sudah selesai, pergilah, kita diutus...

Dua-dua nya serentak jawab dengan suara keras: “AMIN KOBUS”

(Kiriman: gnb: diolah dari FB tuang Hans Jeharut dg tambahan joak akhir pekan)