Ikatan Alumni Universitas Indonesia untuk Wilayah NTT Resmi Dikukuhkan

redaksi - Minggu, 13 Maret 2022 17:38
Ikatan Alumni Universitas Indonesia untuk Wilayah NTT  Resmi DikukuhkanPengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia untuk Wilayah Nusa Tenggara Timur (ILUNI NTT) secara resmi dikukuhkan, pada Minggu, 13 Maret 2022. (sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting)

JAKARTA (Floresku.com) - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) untuk Wilayah Nusa Tenggara Timur (ILUNI NTT) secara resmi dikukuhkan, pada Minggu, 13 Maret 2022.

Adapun acara ini dilakukan secara daring dengan dihadiri oleh para pengurus pusat ILUNI UI, para dosen UI asal NTT, dan alumni UI asal NTT yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. 

Terlihat, seluruh kegiatan berlangsung dengan khidmat dan semua peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut.

Ketua Panitia pembentukan ILUNI NTT, Sonia Buthfeim dalam sambutannya saat membuka acara tersebut menyampaikan, ILUNI UI NTT merupakan hasil proses yang panjang dan diinisiasi oleh beberapa alumni UI asal NTT di Jakarta.

"Konsolidasi awal, dimulai pada tahun 2018. Lalu, pada tanggal 4 Juli 2021 dilakukan musyawarah daerah dan pembentukan susunan kepengurusan ILUNI UI NTT," ungkapnya.

Menurut Sonia inisiatif pembentukan ILUNI UI NTT berangkat dari keinginan bersama para alumni untuk memiliki wadah di mana para alumni bisa berkontribusi untuk NTT. Selain itu juga bisa menjadi media yang merangkum dan menyuarakan kehendak bersama terkait sejumlah masalah yang ada di NTT.

"Walaupun Iluni UI NTT baru dikukuhkan di tahun 2022, akan tetapi selama ini sejumlah aktivitas sudah dilakukan, seperti: terlibat dalam penggalangan bantuan bencana di NTT, juga sumbangan obat-obatan dan APBD kepada beberapa rumah sakit di NTT. Kegiatan-kegiatan ini juga dilakukan dengan bekerja sama berbagai pihak, di antaranya FLOTISTA UI (Paguyuban mahasiswa UI asal NTT)," cetus Sonia.

Sementara itu, Ketua ILUNI UI NTT, Fulgensius Surianto dalam sambutannya menjelaskan tentang gambaran umum terkait wilayah NTT, baik itu menyangkut potensi alamnya maupun terkait sejumlah persoalan yang hingga kini masih membelenggu kehidupan masyarakat. 

Fulgensius mengatakan bahwa NTT adalah sebuah wilayah yang memiliki berbagai kekayaan Sumber Daya Alam di berbagai sektor. 

NTT juga memiliki kekayaan Sumber Daya Manusia yang di antaranya adalah para alumni UI.

Kekayaan ini, kata Fulgensius, merupakan potensi dan harus dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat NTT.

Meskipun demikian, lanjut Fulgensius, NTT juga masih mengalami berbagai permasalahan, di mana akarnya adalah kemiskinan. Kemiskinan itu paling banyak ditemukan di daerah perdesaaan.

"Data BPS RI  per September 2021 menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan NTT sebesar 120,58 ribu jiwa dan daerah perdesaan sebesar 1.025,70 ribu jiwa. Artinya, penduduk NTT yang miskin itu adalah para petani, nelayan, dan peternak. Padahal, mereka memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Mereka  juga adalah aktor utama dalam membawakan perubahan sosial ekonomi," cetus Fulgensius.

"Misalnya, NTT memiliki sejumlah desa/kelurahan yang telah mengembangkan industri kecil dan mikro pada tahun 2018. Secara nasional NTT berada di urutan keempat setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Untuk itu,  ILUNI NTT akan mengembangkan program di antaranya berfokus pada komunitas masyarakat dan pengembangan UMKM," tambahnya.

Lebih jauh, pria yang sedang menempuh studi Doktor Ilmu Kesejahteraan Sosial di UI ini juga menegaskan bahwa ILUNI UI NTT harus berani mengambil bagian secara total, menggunakan pengetahuan atau pengalaman, kepakaran, dan jaringan untuk berkolaborasi dengan semua elemen di NTT.

"ILUNI NTT tidak boleh mengambil jarak dan harus memberikan kontribusi positif dengan segala kemampuan yang dimiliki," tegasnya.

Sementara itu Armand Suparman  menjelaskan ada tiga  strategis Iluni UI NTT, yakni "Baku Dapa, Baku Gandeng, dan Baku Dukung'.

Pertama, Baku Dapa,  yaitu menjejaring alumni UI NTT di NTT dan di luar NTT untuk mendorong ILUNI UI NTT menjadi wadah yang kuat secara internal dan mumpuni bagi eksternal, serta menghubungkan ILUNI UI NTT ke berbagai kalangan di tiga sektor kehidupan (Public Private-Third Sector).

Kedua, Baku Gandeng, yaitu menyinergikan gagasan kontruktif dan inisiatif konkrit ILUNI UI NTT lintas bidang-lintas sektor sebagai upaya dan sumbangsih nyata untuk NTT serta mengajak berbagai kalangan untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan NTT, menjadi “Problem Solver” di NTT.

Ketiga, Baku Dukung.  yaitu mengakselerasi terobosan baru bersama semua alumni UI NTT untuk memastikan tumbuh berkembangnya SDM unggul untuk NTT Maju.

Andre Rahadian selaku Pengurus Pusat ILUNI UI  mengapresiasi pembentukan ILUNI UI NTT. Ia juga mendukung segala program yang direncanakan oleh pengurus ILUNI UI NTT.

"ILUNI UI Pusat siap bersinergi dengan ILUNI UI NTT dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk kebaikan masyarakat NTT khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya," cetus Andre Rahadian.

 Diketahui bahwa Surat Keputusan (SK) pengesahan pengukuhan ILUNI UI NTT dibacakan langsung oleh  Bachtiar Firdaus selaku Sekjen ILUNI UI. 

Acara pengukuhan ini juga sekaligus mengesahkan Ketua dan Staf Kepengurusan ILUNI UI NTT. Pengukuhan ini juga sekaligus mengesahkan Ketua dan Staf Kepengurusan ILUNI UI NTT. 

Berikut adalah nama dan struktur kepengurusan ILUNI UI NTT:

  • Ketua: Fulgensius Surianto (Kesejaheraan Sosial UI, asal Manggarai Barat)
  • Sekjen: Sonia Buthfeim (Kimia UI, asal Sumba Timur)
  • Wakil Sekretaris: Maria Hardina Wea (Teknik Sipil, FT UI, asal Nagekeo)
  • Bendahara Umum: Fransiska Satriani (FKM UI, asal Manggarai)
  • Wakil Bendahara 1: Ajen Anjelina (FKM UI, asal Manggarai)
  • Wakil Bendahara 2: Klaudia Anastasia (FKM UI, asal Ngada)
  • Ketua Alumni Center: Dr. Agustinus Rusdianto Berto (Komunikasi UI, asal Manggarai)
  • Ketua Almamater Center: Dr. Grandprix Kadja (Kimia UI, asal Kupang)
  • Ketua Policy Center: Armand Suparman (Pascasarjana Sosiologi, asal Manggarai Timur)
  • Ketua Community Development dan Bussiness Center: Rossadalima Panda (FKM, asal Nagekeo)
  • Ketua Alumni Peduli Center: Paramitha Henry (FKM, asal Timor Tengah Selatan)
  • Ketua Communication Center: Haries Putra Mbon (Pascasarjana HI, asal Manggarai Barat. (SP/Jivansi). ***
Editor: redaksi

RELATED NEWS