Inspirasi di Tengah Pandemi Covid-19: Anak Muda Jangan Malu Iris Moke
redaksi - Jumat, 06 Agustus 2021 10:41MATALOKO (Floresku.com) – Mengiris moke adalah pekerjaan yang lazim dilakoni oleh petani dengan pendidikan yang tidak tinggi. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Yohanes K. Ngaku. Pria energik berusia 29 tahun yang sering disapa Yoris itu berasal dari Kampung Liba, Desa Ratogesa,Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Yoris adalah lulusan Unika Widya Mandira, Kupang. Sebagai sarjana pendidikan kini Yoris mengabdi sebagai perangkat Desa Ratogesa. Namun, untuk mengisi waktu luangnya pagi dan sore, Yoris mengiris atau menyadap moke.
“Satu pohon moke (aren,red) bisa menghasilkan 5 (lima) liter per hari, dan dijual Rp25.000/5liter,” tutur Yoris.
Yoris mengatakan, dia menyadap 4 (empat) pohon. Itu berarti dalam sehari Yoris menghasilkan 20 liter dan bisa meraup Rp100 ribu. Dalam sebulan Yoris bisa mengumpulkan Rp3 juta. Lumayan bukan?
Dengan penghasilan tambahan tersebut, Yoris bisa meringankan beban ekonomi yang berat akibat pandemi Covid-19. “Ya, sekalian menabung untuk acara pernikahan,” kata pemuda yang mengaku sudang bertunangan itu dengan penuh semangat.
Hebatnya lagi, Yoris konsisten melakoni kegiatan yang sering dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang seusianya. Ia mengaku sudah menekuni kegiatan menyadap atau mengiris moke sejak 2019.
Jadi, bisa dibayangkan, selama tiga tahun atau 36 bulan, berapa isi dompet Yoris, hasil dari mengiris moke. Lumayan besar ‘kan? Nah, kaum milineal, apa Anda tak ingin menyusul langkah Yoris? Pokoknya, sebagai orang muda, jangnlah malu iris moke! (MAR)