Jangan Cetak Kartu Vaksin Anda, Ini Alasannya

MAR - Kamis, 26 Agustus 2021 17:11
Jangan Cetak Kartu Vaksin Anda,  Ini AlasannyaIlustrasi kartu vaksin (sumber: Istimewa')

JAKARTA (Floresku.com)  =  Selalu membawa kartu vaksin menjadi salah satu cara untuk bisa bepergian ke fasilitas atau transportasi publik. Banyak orang yang kemudian mencetak kartu vaksin sehingga tidak terhalang ketika hendak berbelanja di pusat perbelanjaan misalnya.

Namun, benarkah kartu vaksin harus dicetak? Jawabannya, pemerintah tidak mewajibkan. Tidak ada persyaratan yang mengharuskan masyarakat mencetak sertifikat vaksin dalam bentuk kartu. Baik pemerintah maupun penyedia layanan perjalanan dan layanan publik tidak mewajibkan sertifikat vaksin dalam bentuk kartu fisik.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Kemenkes tidak mengatur ketentuan boleh-tidaknya sertifikat vaksinasi Covid-19 dicetak dalam bentuk fisik.

“Ini (cetak sertifikat) tidak kami atur ya,” kata Nadia dalam keterangan resmi, Rabu (25/8/2021).

Seperti diketahui, di Tanah Air, masyarakat yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama ataupun kedua akan mendapatkan sertifikat vaksin. Sertifikat ini bisa diunduh lewat situs Peduli Lindungi.

Namun, akhir-akhir ini banyak bermunculan jasa cetak kartu vaksin. Penyedia jasa ini menawarkan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi syarat perjalanan maupun mengakses layanan publik.

Sayangnya, mencetak kartu vaksin ini sebenarnya tidak diperlukan karena rawan penyalahgunaan. Berikut penjelasannya:

Risiko penyalahgunaan data

Mencetak sertifikat vaksin dalam bentuk kartu artinya kartu tersebut harus dijaga agar tidak tercecer atau hilang. Sebab dalam sertifikat vaksin berisi informasi data diri penting yang meliputi:

– Nama lengkap yang dicantumkan pada sertifikat

– Nomor Induk Kependudukan (NIK)

– Tanggal lahir

– Kode batang (barcode)

– ID

– Tanggal vaksin diberikan

– Informasi vaksinasi dosis ke berapa

– Merek vaksin yang diperlukan

– Nomor batch vaksin

– Pernyataan kesesuaian dengan peraturan Menteri Kesehatan Indonesia

Mencetak sertifikat vaksin menggunakan jasa cetak juga berisiko kebocoran data pribadi. Bisa saja penyedia jasa menyalahgunakan data Anda untuk dipakai pada berbagai hal negatif seperti mengakses pinjaman online hingga berbagai tindak kriminal lainnya.

Belum lama ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memblokir penjual jasa cetak kartu vaksin COVID-19 di marketplace. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kebocoran data.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Veri Anggrijono mengatakan sudah sebanyak 2.453 produk dan jasa pencetakan kartu vaksin di marketplace yang telah diblokir oleh pemerintah.

“Sejauh ini sudah dilakukan pemblokiran sebanyak 137 kata kunci (keywords) dan 2.453 produk dan jasa pencetakan kartu vaksin,” ujarnya.

Veri mengungkapkan, dalam marketplace terdapat berbagai penawaran jasa mencetak kartu sudah vaksin COVID-19 yang dapat berpotensi melanggar ketentuan perlindungan data pribadi.

Kemendag melalui Direktorat Jenderal PTKN meningkatkan pengawasan jasa layanan cetak kartu vaksin COVID-19 di marketplace Indonesia, menyusul ditemukannya 83 tautan pedagang yang menawarkan jasa layanan cetak kartu/sertifikat vaksin dengan harga yang beragam.

 

RELATED NEWS