Jelang Natal, Harga Minyak Tanah di Mabar Meroket, Warga Minta Pemda Tindak Tegas 'Pedagang Nakal'

redaksi - Senin, 20 Desember 2021 08:20
Jelang Natal, Harga Minyak Tanah di Mabar Meroket, Warga Minta Pemda Tindak Tegas 'Pedagang Nakal'Ilustrasi: Penjualan minyak tanah di Mabar. (sumber: Istimewa)

LABUAN BAJO (Floresku.com)- Jelang hari raya Natal, harga  minyak tanah di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar) meroket hingga menyentuh Rp 35 ribu, Rp 40 ribu, bahkan Rp 50 ribu per jerigen di sejumlah lokasi.  

Kenaikan harga minyak tanah tersebut membuat para ibu rumah tangga dan para pengelola warung makan dan pedagang bakso mengeluh.

Jaya, pemilik warung bakso, mengaku mulai menerima komplain dari pembeli karena harga minyak tanah semakin mahal.

"Saya kaget harga minyak tanah bisa naik seperti ini, tapi mau bagaimana lagi pak, karena minyak tanah ini kan kebutuhan kami",kata dia

Jaya pun mengetahui penyebab naiknya harga minyak tanah tersebut, karena minyak tanahnya langkah.

”Katanya minyak tanah langkah pak",ucap dia.

Dikatakannya bahwa harga ditentukan dari pusat. Harga normal minyak tanah berkisar Rp 11.770 per liternya. Dan di pangkalan harga minyak tanah dijual Rp 25 ribu per Cerigen.

Sementara itu, Emillia, pedagang salome juga kaget dengan kenaikan harga minyak tanah. Apalagi diakuinya minyak tanah yang dibeli diduga campur dengan Air Kelapa.

”Minyak tanah jadi kebutuhan dasar kami, dan kemarin itu pak, saya membeli minyak tanah di pasar Wae Kesambi, saat saya pakai minyak tanah itu tidak menyala dan warnanya pun sangat berbeda seperti minyak tanah yang sering saya beli,"ucapnya.

Dan dirinya mengatakan bahwa kenaikan harga sangat berpengaruh terhadap pendapatannya, sementara dia tidak bisa menaikkan harga makanan yang dia jual.

”Harga jualan saya tetap, meski minyak tanah di Manggarai Barat hari ini mahal, jika saya naikan harga para pembeli pasti akan tidak mau",katanya.

Diketahui sebelumnya ada pamflet yang berisikan larangan bagi para pengecer untuk menjual diatas harga yang ditentukan. Namun larangan tersebut tidak menjadi suatu boomerang bagi pengecer.

Emilla berharap supaya  Pemda Mabar segera merespon keluhan  warga masyarakat dan menindak tegas para pengecer minyak tanah yang 'nakal' dan menaikkan harga sesuka hati. (Paul). ***

RELATED NEWS