Jenderal Top Amerika Serikat di Afghanistan, Austin S. Miller, Mengundurkan Diri
redaksi - Senin, 12 Juli 2021 22:27AFGHANISTAN (Floresku.com) -Jenderal top Amerika di Afghanistan, Austin S. Miller, mengundurkan diri. Demikian, tulis The New York Times, 12 Juli 2021.
Pengunduran diri Austin S. Miller dipandang sebagai momen simbolis langkah Amerika Serikat (AS) untuk mengkhiri perang 20 tahun di Afghanistan.
Pada upacara yang tertutup di markas militer AS dan NATO di Kabul, Jenderal Miller mengakhiri masa jabatannya sebagai komandan pasukan AS di Afghanistas selama hampir tiga tahun.
Tugas Miller akan diisi oleh dua pejabat. Laksamana Muda Peter G. Vasely, mantan anggota SEAL Team 6 yang akan memimpin misi keamanan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul. Dia akan melapor kepada Jenderal Kenneth F. McKenzie Jr., kepala Komando Pusat militer, yang akan mengambil alih misi militer yang lebih luas di Afghanistan.
Upacara pengunduran diri Miller dilakukan setelah serangan militer Taliban yang telah mengambil sebagian Afghanistan, kadang-kadang tanpa melepaskan tembakan.
Sementara itu Presiden Joe Biden mengatakan penarikan AS secara resmi akan selesai pada akhir Agustus, kepergian Miller menandai salah satu langkah terakhir dalam komponen dasar dari proses tersebut.
Reuters melaporkan bahwa McKenzie akan dapat memerintahkan serangan udara terhadap Taliban dan mendukung pemerintah yang didukung AS di Kabul hingga akhir Agustus, dan kemudian akan beralih ke operasi melawan ISIS dan al Qaeda.
Pekan lalu, juru bicara Pentagon John Kirby menyatakan bahwa setelah transfer, McKenzie akan mengembangkan opsi untuk terus mendukung pasukan Afghanistan setelah penarikan secara resmi selesai.
“Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga membentuk komando baru, US Afghanistan Forward, sebuah kantor yang lebih kecil yang akan dipimpin oleh Laksamana Muda Peter Vasely dan berbasis di Kabul,” kata Kirby.
Vasely akan memimpin kekuatan sekitar 650 tentara AS yang akan tetap berada di Afghanistan untuk melindungi Kedutaan Besar AS dan membantu mengamankan bandara Kabul.
Menurut, politico.com, hanya segelintir tentara dan kontraktor AS yang tersisa di negara itu. Media itu mengutip pejabat AS yang mengatakan bahwa penarikan telah berakhir "untuk semua maksud dan tujuan."
Berita itu muncul ketika Taliban terus membuat keuntungan teritorial yang signifikan di seluruh negeri dan pejabat barat khawatir bahwa pemerintah di Kabul akan segera jatuh.
Kelompok itu telah menguasai militer distrik-distrik utama di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir dan sekarang memotong sumber pendapatan bagi pemerintah Afghanistan dengan merebut perlintasan perbatasan strategis, termasuk dengan Iran dan Turkmenistan. (MLA)