Kabar Duka: Pater Dr Philipus Panda Koten SVD Berpulang Siang Hari Ini, RIP

redaksi - Selasa, 13 Juli 2021 18:17
Kabar Duka: Pater Dr Philipus Panda Koten SVD Berpulang Siang Hari Ini,  RIPPater Dr. Philipus Panda Koten SVD, berpulang pukul 11.00 WITA, Selasa, 13 Juli 2021, di RS Kewapante, Maumere (sumber: P. Gregor Nule SVD)

JAKARTA (Floressku.com) - "REQUESCAT IN PACE". Telah meninggal dalam damai Tuhan seorang anggota komunitas Ledalero (Biara Simeon): P. PHILIPUS PANDA KOTEN SVD (usia: 57 tahun, 35 tahun dalam kaul SVD, dan 29 tahun sebagai imam).

Pater Philipus Panda Koten SVD, biasa disapa Pater Lipus Panda, meninggal dunia siang ini (sekitar Pukul 11.00 WITA, red) Selasa 13 Juli  2021 di RS Kewapante. Mohon doamu. Berita selanjutnya menyusul.”

Demikian pesan WhatsApp dari Pater Leo Kleden SVD yang diterima media ini melalui Pater Gregor Nule SVD, terman kelas almarhum yang kini Pastor Paroki Kewanpate,  Kesukupan Maumere.

Reaksi berupa ungkapan berduka dan doa atas kepergiaan Pater Lipus Panda segera memenuhi akun @LEDALERO 1984 -grup WA yang melibatkan pastor dan awam alumni Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero/STFK-Ledalero Angkatan 1984.

Sebelum, Pater Gregor berbagi infomasi duka tersebut, sebetulnya  Pater Fredy Dhay Tape SVD dari Sibolga sudah mengunggahnya. Pada pukul 12.08, WIB, Pater Edy  begini: “Selamat jalan sahabat, Philipus Panda Koten SVD. Terima kasih untuk kebersamaan dalam kasih sejak kita di Novisiat. Hari ini engkau mendahului kami ke Surga. Mohon maaf ya. Horas”.

“Saya tadi jam 09.56 WIB coba menepon Lipus tapi tak diangkat. Ternyata Lipus pergi sekitar jam 11.00 itu di Maumere, berita dari Alfons (P. Alfons Mana SVD di Ledalero, Red). Selamat jalan sahabat. Horas,” tulis Pater Edi Dhay lagi.

Ungkapan duka dan doa dari teman sekelas

Setelah mendapat berita duka tersebut, para teman kelas almarhum spontan mengungkapkan perasaan hati mereka.

 “Teman Lipus Koten,. Selamat Jalan...RIP. Tuhan memberkati,” tulis Pater Vinsen Neonbasu SVD dari Onekore, Ende.

Paulus Papo Belang, seorang teman almarhum sejak di Seminari San Domingo Hokeng, merespons kaget: “ Ah....betulkah Lipus meninggal??? Selamat jalan teman ....berbahagialah dalam dan dengan Sang Sabda.”

“Tahun lalu Lipus sempat pimpin Misa di rumah saya,” kenang Papo pula.

“Di Ende sudah diumumkan, tadi, makan siang,” jawab P ater Vinsen.

Dalam suasana duka mendalama Pater Aurel Pati Soge SVD menulis singkat  “Philipus, teman.... Selamat Jalan. Terima kasih untuk kebersamaan kita.” 

Pater Aurel juga menggunggah beberapa foto dengan keterangan, “Ini beberapa foto bersama teman Philip di RSK St. Vincentius a Paulo, Surabaya, waktu Reuni 2017.”

Alm. Pater Lipus Panda SVD (duduk, tengah)bersama beberapa teman kelasnya di RSK St. Vincentius a Paulo, Surabaya (Foto: P. Aurel)
Darius Jo sedang mengorbro santai dengan P. Lipus Anda (Foto: P.Aurel)

Pada pukul 12:14 PM, Ense Da Cunha Solapung yang berdomilisi di Jakarta merespon, “Aduh kok cepat sekali, RIP temanku Philips.” 

Ense kemudian betanya kepada P Alfons Mana, teman sekomunitas almarhum: “Aduh, dia (Lipus, red) masuk Rumah Sakit atau tidak teman Fons?

Beberapa waktu berselang Ense menulis lagi,” Hati tersayat nih teman Lipus,. Kenapa terlalu cepat ni Tuhan eeeee, sejak dari Lela, Hokeng sampai Leda, kenangan baik yang tak mungkin terlupa, selalu ingat ortuku dan sekandungku di kampung Sikka.”

 “Fons, kalau boleh tahu kapan pemakamannya?” tanya Ense pula.

Pater Gabriel Suban Koten di Dili, Timor Leste menulis singkat, “Lipus....selamat jalan....bahagia di surga.”

Pada pukul 12:15 WIB atau 13.15 WITA,  Samsi Hubertus di Depansar Bali merespon dengan nada sedih. Samsi menulis, “ Aduuh kasihan Lipus. RIP.”

 “Terakhir pas jenguk di Surabaya saat reuni. Selamat jalan teman,” kenang Samsi pula.

Senada dengan Samsi, Pater Adam Satu SVD di Ruteng, menulis: “Aduh, teman Lipus, selamat jalan. RIP”

Pater Kons Mboy SVD di Maumere, hanya bisa mengeluh singkat mendengar kabar duka itu. Dia menulis pendek, “Aduh...Yesus...eee.” 

Beberapa saat kemudian, Pater Kons menulis lagi, “Tak bisa omong. Cuma doa dan air mata.”

Sambil memperlihatkan nomor kontak almarhum, Thomas Todo Golo yang berdomisili di Adonara secara emosional menulis: “Wa-nya tak terjawab lagi Ade Panda e.... saya panggil Ade dari jauh saja ni Panda e.” 

“Tanggal 21-22 Mei lalu saya  lewat saja pp (pulang-pergi: Adonara-Lekebai, red).... Rencana akhir Juli baru temu Panda... soalnya sejak 2012 jika ke mertuaku (di Lekebai) pasti saya singgah untuk kami dua ngobrol... Mei itu sial... e... Panda air mataku jatuh sekali...ni ... Ade.... Panda Koten senare... tak ada kata terucap ni,” tulis Todo lagi.

Thomas Todo melanjutkan dengan mengunggah kembali WA almarhum beberapa waktu lalu,” Todo, malam. Kalau mau teksmu dibaca,   tolong ketik teksmu itu dan kirim.. Volume (handphone,red) saya tidak baik. Trims.” Begitu tulis pesan almarhum kepada Todo .

“Itu SMS teman Panda pada 16 Juni 2021 kepada saya, setelah saya telepon meminta maaf karena tak juma dia pada 21 Mei,” jelas Todo.

Pukul 12:43 PM,  Pater Paul Ujan SVD menulis dari Timor, “Aduh....teman Lipus Panda Koten...selamat jalan abadi.....Smoga engkau menikmati sukacita abadi di Surga bersama Para Kudus ..Jadilah pendoa utk kami semua yg msh berziarah di bumi ini...”

Begitu pula dengan Martinus Metboki di Kupang. Martin menulis, “Pater Philipus Panda Konten,SVD. Selamat jalan teman, beristirahatlah dalam damai. Doakan kami. Betul saya kaget mendengar berita  kepergiaanmu teman terkasih.”

“Pater Alfons, kapan teman kita dikuburkan. Sangat sedih? Tanya Martin beberapa waktu kemudian.

Seorang teman lain yang berdiam di Batam, Ben Ayung menanggapi berita duka dengan menulis: “Temanku, saudaraku Pater Philipus Panda Koten beristirahatlah dalam kebahagiaan rumah Bapa Surgawi. Jadilah pendoa bagi kami yg masih berziarah di bumi ini.”

Beberapa waktu berselang, Ben Ayung menulis lagi, “Saya di Batam terus menangisi temanku Pater Phlip Panda. Kami berdua sering sharing tentang pengobatan karena mengalami sakit yang sama.”

“Aduh temanku. Saya dalam  hati sudah lama berpikir untuk membawa teman terapi ozon di Jakarta. Itulah pengobatan yang saya lakukan dan sembuh sekarang. Tapi...manusia boleh berencana Tuhan yg menentukan teman. Jalan bae-bae e no...

Sementara itu, Pater Didimus Nai SVD,  Provincial SVD Timor berbagi: “Ini pertemuan terakhir saya dengan teman Philip beberapa waktu yang lalu. RIP teman! Doakan kami teman-temanmu yang masih berjuang....."

Pada pukul 13.00 WIB, Pater Marianus Jehandut SVD di Amsterdam, Belanda menulis ungkapan dukanya, ” Aduh teman Lipus, begitu cepat engkau meninggalkan kami teman kelasmu. RIP Pater Philipus Panda Koten SVD.”

Pada pukul 13:03 PM, Pater Elen Bon SVD di Pontianak menulis sembari berdoa, “Ah teman Filipus, selamat jalan. Bahagia di rumah Bapa.” 

Kemudian pada pukul 13.07, Pater Alfons Mana SVD dari Ledalero memberi keterangan singkat, “Beberapa hari terakhir Almarhum dirawat di RS St. Gabriel Kewapante. Tadi malam memberat. Tadi pagi pukul 11 lewat, Teman Philip Koten kembali ke Rumah Bapa (Yoh. 14). RIP Teman Philipus Koten.”

Alm. P. Lipus Panda (kiri) dan teman kelasnya P. Gregor Nule

Pukul 13.11 WIB atau pukul 14.11 WITA, Pater Gregor Nule SVD yang berkarya di Kewapante menulis,”Teman-teman, minta maaf, saya keluar dari pastoran jam 11 untuk memberkati 3 jenasah di rumah duka masing-masing. Oleh karena itu saya tidak tahu bahwa teman Philip telah berpulang. Waktu masuk Rumah Sakit beberapa hari lali, beliau dinyatakan positif  Covid maka saya dilarang kunjungi dia. Kasihan, kasian. Selamat jalan teman, dan minta maaf beberapa saat terakhir setelah pindah ke Kewapante saya tidak punya waktu kunjjungi teman di Biara Simeon. Selamat beristirahat teman Philip. RIP.”

Teman almarhum lainnya, Edmundus Kaya Ladjar yang di Kupang merespon kaget,”Aduh teman Philipus Panda meninggal? Sangat kaget. Selamat jalan teman, doa untuk kami. RIP.”

Begitu pula Pater Fritz Meko SVD yang juga berada di Kupang. Pater Fritz menulis,” Duh sayang.....Lipus, semoga ia memasuki kemuliaan Surgawi.”

Remi Harun, seorang teman lainnya menulis singkat, “RIP.”

Pada pukul 14:21 WIB, Pater Gregor Ola Pito SVD dari Brasil menulis, “Selamat Jalan teman Philipus Panda. Doakan kami yang masih bermisi semoga selalu sehat sehat saja. Selamat jalan dan jadilah pendoa bagi kami yang lain. Sedih karena sudah lama tidak ketemu…”

Merespon pertanyaan soal kapan dan dimana Pater Lipus Panda akan dimakamkan, Pater Alfons kemudian menjawab, “Belum ada info. Lagi nego kiranya dapat dimakamkan di Ledalero,  meski ditangani satgas Covid. Kita doakan yang terbaik.”

Dari kiri, P Gregor Nule, alm. P. Lipus panda , dan P. Yere Koten

Teman almarhum yang lain, Pater Yere Koten dari Boganatar merespon, “Aduh  Lipus e... engkau telah berjuang selama kurang lebih 4 tahun untuk sehat lagi tapi akhirnya terhenti di sini. Salam pisah abadi saudara dan sahabatku... Tuhan menjemputmu di sana..”

Yetet Penu dari Rote tidak menahan dasa dukanya. Dia menulis sambil mendoakan, “RIP teman Pater Philipus Panda,  SVD. 'Mat memasuki kemuliaan Sorgawi dan berbahagia bersama para kudus di Sorga.”

Temanya yang lain, Maxi Ali di Jakarta merespon, “Aduh...corona terlalu ko..niat kita untuk berkumpul  bersama-sama, batal sampai tak sempat lagi ketemu teman Lipus Panda...Selamat jalan teman. RIP”

Pater Lipus, Imam yang Cerdas

Kabar mengenai kepulangan Pater Lipus Panda tentu saja  mengagetkan para alumni STFK Ledalero di tersebar di seantero Nusantara dan di lebih dari 50 negara di dunia. 

Padre Marco SVD yang berada di Roma  misalnya, setelah  menerima pesan dari Ledalero yang diteruskan oleh redaksi media ini, merespon kaget. “Aduh Sudaraku. Masih muda sekali. Sakit apa Bro?” tulis Padre Marco SVD pukul 14.08 WIB.

Setelah membaca keterangan perihal sakit yang diderita almarhum, Padre Marco lalu merespon lagi, “Kasihan.. komplikasi kalau begitu. RIP Pater Philips.. orang cerdas dan sangat berhati misionaris.”

Memang benar, Pater Lipus Panda SVD adalah seorang cerdas dan berhati misionaris. Selama awak media ini belajar bersama di STFK Ledalero (1984-1992), dia memang menonjol dalam hal kecerdasan. Makanya, tak mengherankan apabila pimpinan SVD memberikannya tugas belajar hingga meraih gelar doktor di bidang sosiologi.

Menurut situs http://my.stfkledalero.ac.id, Pater Lipus Panda meraih gelar doktor sosilogi dari Monash University, Melbourne, Australia pada 2015.

Situs itu menyebutkan bahwa sejak 2002 hingga 2016,  Pater Lipus Panda SVD mengabdi sebagai dosen di STFK Ledalero, alma maternya sendiri. Selama itu ia telah melakukan sejumlah penelitian ilmiah, di antaranya:

  • 2002: Mempertimbangkan Pemberdayaan: Mencari Kiat Analitis Buat Para Agen Agama   dalam Jurnal Ledalero Vol.1, No. 1, Januari – Juni 2002, hlm. 5-16.
  • 2006: Dari Situasi Pewartaan Menuju Kiat Memulia Pelayanan   Jurnal Ledalero Vol. 5, No. 1, Juni 2006, hlm. 89-102.
  • 2007: Memaknai Keterpelesatan Paus!  Jurnal Ledalero Vol. 6, No. 2, Desember 2007, hlm. 190-208.
  • 2009: Memahami KUB Sebagai Pilar Karya Pastoral Jurnal Ledalero Vol. 8, No. 2, Desember 2009, hlm. 197-221.

Ia juga telah mempublikasikan sejumlah buku baik secara solo mapun bersama rekan-rekan dosennya yaitu:

  • 2003: Falsafah dan Aktivitas Hidup Manusia di Kepulauan Solor.
  • 2003: Agama Asli di Kepulauan Solor.
  • 2009: Potret Kominitas Basis Gerejani Kita : laporan riset candraditya 2004-2007.
  • 2009  Potret Komunitas Basis Gerejani Kita, Laporan Riset Candraditya 2004-2007, Hasil penelitian Puslit Candraditya mengenai Komunitas Basis Gerejani di Flores      Penerbit Ledalero.
  • 2016  Pendekatan Reduksionis Terhadap Agama Penerbit Ledalero.

Kepulangan Pater Lipus Panda SVD ke rumah Bapa yang abadi, selain meninggalkan dukua yang mendalam bagi keluarga, para sahabat dan para mahasiswanya, juga meerupakan kehilangan besar bagi SVD sejagad, khususnnya SVD Provinsi Ende dan komunitas Ledalero. 

Saudaraku Pater Lipus Panda SVD, selamat jalan. RIP! 

(MAP berdasarkan sharing dari grup WA LEDALERO 1984, dany.stfkledalero.ac.id)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS