Kabar Gembira, Permukaan Air di Tiwu Ata Bupu, Kelimutu Kembali Naik

redaksi - Kamis, 19 Agustus 2021 20:52
Kabar Gembira,  Permukaan Air di Tiwu Ata Bupu, Kelimutu  Kembali NaikPermukaan Ait di Tiwu Ata Mbupu Kelimutu Naik Kembali (sumber: Istimewa)

ENDE (Floresku.com) - Hasil pengamatan secara visual oleh petugas TN Kelimutu menunjukkan bahwa saat ini kondisi permukaan air Danau Ata Bupu telah mengalami peningkatan. Indikasinya adalah tidak terlihatnya lagi batu-batuan di dasar danau yang sebelumnya tampak pada saat terjadi penurunan permukaan air danau. 

Demikian, berita yang dirilis Kepala Balai TN Kelimutu, Hendrikus Rani Siga  melalui situs resmi https://kelimutu.id/web/user/detailnews/234, Kamis, 19 Agustus 2021.

Foto terakhir yang diambil pada Sabut,14 Agustus 2021 menunjukkan fakta dan mengkonfirmasi adanya peningkatan permukaan air Danau atau Tiwu Ata Bupu tersebut.

Keadaan ini berbeda dari hasil peninjauan awal di lapangan, yang dilakukan oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu pada Juni lalu. Waktu itu diketahui  terjadi penurunan muka air  di antara tiga danau kawah yang ada di Kelimutu, yaitu Tiwu Ata Bupu atau Kawah III.

Menurut Hendrik,  sebetulnya penurunan tinggi muka air danau kawah ini telah berlangsung sejak enam tahun yang lalu.

Pada Juni lalu, penurunan permukaan air di Tiwu Ata Bupu terjadi cukup drastis. Berita tentang fenomena tersebut mendapat perhatian publik secara luas. 

Balai TN Kelimutu,  kemudian mengajukan permohonan kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM agar dapat melakukan pengkajian secara ilmiah.  Namun, melalui Surat Nomor : B-221/GL.06/BGV/2021 tanggal 28 Juni 2021, PVMBG  Kementerian ESDM menjelaskan bahwa fenomena penurunan muka air danau kawah merupakan hal yang umum terjadi di gunung api Indonesia maupun dunia. 

Menurut PVMBG, penurunan tinggi muka air Danau Ata Bupu tidak memiliki korelasi langsung dengan aktivitas vulkanis Gunung Kelimutu. Namun demikian, PVMBG tidak dapat mengidentifikasi penyebab pasti penurunan muka air danau yang tidak berkaitan langsung dengan aktivitas gunung api.

Selain surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM tersebut, Balai TN Kelimutu juga melakukan analisis terhadap data curah hujan di Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu dalam kurun 2016 – 2021.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tahun 2019 terjadi penurunan curah hujan yang cukup signifikan yang memungkinkan terjadinya penguapan atau evaporasi yang cukup tinggi.

"Pada dasarnya penurunan maupun kenaikan muka air danau tidak dapat dilakukan hanya dengan kajian vulkanologi saja, namun juga membutuhkan kajian geologi maupun penyelidikan bawah permukaan air danau dengan metode geofisika dan geokimia dengan cakupan area yang cukup luas," jelas Hendrikus melalui siaran pers. 

Diyakini bahwa sebelum terjadi bencana tersebut, salah satu danau yang ada mengalami perubahan warna terlebih dahulu.

Ritual adat

Perlu diketahui bahwa masyarakat Suku Lio masih menjunjung tinggi adat dan budayanya. Kepercayaan yang masih kuat sampai dengan saat ini adalah bahwa perubahan di tiga Danau Kelimutu diyakini akan adanya bencana atau malapetaka yang akan terjadi. Seperti yang sempat dialami masyarakat Suku Lio pada gempa bumi dan tsunami pada tahun 1992. 

Diyakini bahwa sebelum terjadinya bencana tersebut, salah satu danau yang ada mengalami perubahan warna terlebih dahulu. 

Oleh karena itu, Balai TN Kelimutu secara rutin telah memfasilitasi acara pemberian makan arwah (Pati Ka) di Danau Kelimutu, salah satunya seperti yang dilakukan pada pada tanggal 30 Juli 2021. 

Pati Ka dilakukan oleh beberapa Mosalaki (pemangku adat) yang tergabung dalam Forum Komunitas Adat Kelimutu dengan tujuan untuk memanjatkan doa dan permohonan kepada arwah dan leluhur agar seluruh anggota masyarakat dan komunitas adat dapat terhindar dari segala marabahaya atau tolak bala.

Acara tersebut bertujuan untuk memanjatkan doa dan permohonan kepada arwah dan leluhur agar seluruh anggota masyarakat dan komunitas adat dapat terhindar dari segala marabahaya atau tolak bala.

Debit airnya naik kembali

Menurut Hendrik, di luar kepercayaan akan ritual tolak bala yang telah dilakukan tersebut, hasil pengamatan secara visual oleh petugas TN Kelimutu menunjukkan bahwa saat ini kondisi permukaan air Danau Ata Bupu telah mengalami peningkatan.

"Indikasinya adalah tidak terlihatnya lagi batu-batuan di dasar danau yang sebelumnya tampak pada saat terjadi penurunan permukaan air danau," tambahnya.

Pihak Balai TN Kelimutu berharap, permukaan air Danau Ata Bupu akan terus meningkat sampai dengan ketinggian yang sama seperti kondisi pada tahun 2017 lalu. (MA)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS