Kampung Adat Wae Rebo Raih Juara 1 ADWI 2021, Ini Kata HPI Cabang Manggarai
redaksi - Rabu, 08 Desember 2021 13:35RUTENG (Floresku.com) - Kampung Adat Wae Rebo, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai-NTT meraih peringkat pertama untuk kategori Daya Tarik Wisata Alam, Budaya, dan Buatan dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan ekonomi Kreatif pada Selasa, 07 Desember 2021, malam.
Sebagaimana diketahui, kampung adat Wae Rebo berhasil menyisihkan 50 nominasi Desa Wisata lainnya yang terpilih dari 1.831 peserta yang terdaftar sejak pertengahan 2021.
Merespon hal ini, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Manggarai melalui Ketua HPI Manggarai Yovie Jehabut dalam keterangan tertulis yang diterima Floresku.com pada Rabu 08 Desember 2021 di Ruteng mengapresiasi dan memberikan ucapan selamat kepada masyarakat Wae Rebo sebagai Desa Wisata Terbaik untuk kategori Daya Tarik Wisata pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 pada Selasa 07 Desember 2021.
“HPI Manggarai mengucapkan selamat kepada masyarakat Waerebo atas anugerah yang diterima Waerebo sebagai Desa Wisata Terbaik untuk kategori Daya Tarik Wisata, ADWI 2021. Sebagai masyarakat Manggarai sekaligus pelaku pariwisata lokal, HPI Manggarai tentu saja sangat bangga dengan anugerah ini. Ini adalah bentuk pengakuan pemerintah dan masyarakat Indonesia atas keindahan dan keunikan kampung Waerebo,” kata Yovie.
Lebih lanjut, Pegiat wisata yang fokus dibidang pengamatan dan konservasi burung ini mengajak seluruh elemen agar menjadikan prestasi ini sebagai pelecut semangat untuk bahu-membahu bertanggungjawab menjaga kelestarian alam dan budaya Desa Adat Wae Rebo.
“Anugerah ini tentu saja datang bersamaan dengan tanggung jawab yang besar dalam menjaga eksistensi keindahan dan keunikan yang ada. Masyarakat Waerebo, Pemerintah dan kita semua harus konsisten menjaga apa yang ada saat ini. Anugerah yang diterima ini adalah hasil penilaian dari perpaduan alam, warisan budaya, dan kehidupan masyarakat Waerebo. Jika salah satunya rusak maka eksistensi keindahan dan keunikan itu menjadi timpang,” imbuhnya.
Ia menambahkan, tantangan lain juga adalah kesiapan masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha wisata menghadapi gelombang wisatawan yang datang pasca penganugerahan pengharagaan ini. Pemerintah dan masyarakat adat harus segera menemukan pola yang tepat agar peningkatan kunjungan wisata ke Waerebo harus tetap berkontribusi positif pada perlindungan warisan budaya dan alam yang ada.
“Kita berharap, anugerah ini nantinya berdampak paling besar bagi kesejahteraan masyarakat Waerebo secara keseluruhan serta membantu mereka untuk tetap teguh menjaga warisan yang menakjubkan ini,” tutup Yovie. (Jivansi). ***