KATA NETIZEN (FB- Propanoliso & Ridho Mayeli): Miris, Walau Ada Dana Desa, Mama Bara Tetap Terhimpit Kemiskinan

redaksi - Jumat, 20 Agustus 2021 19:27
KATA NETIZEN (FB- Propanoliso & Ridho Mayeli):  Miris,  Walau Ada Dana Desa, Mama Bara Tetap Terhimpit KemiskinanMama Barbara Pito (Mama Bara), salah satu warga Desa Tapolangu Kec. Lebatukan Lembata. (sumber: FB/Ridho Mayeli)

LEMBATA (Floresku.com) - Mama Barbara Pito, wanita paruh baya pemilik rumah darurat di Desa Tapolangu, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kisah hidupnya yang amat pelik terangkum dalam narasi unggahan akun facebooker Ridho Mayeli pada group face book Taman Daun.

Unggahan  Ridho Mayeli perihal kisah Mama Barbara di group facebook Taman Daun menuai respon aktif dari beberapa pegiat face booke lainnya. Respon tersebut diwujudkan facebookers dengan membagikan unggahan tersebut ke beberapa group facebook lainnya.

Mama Barbara Pito (Mama bara) di depan rumahnya yang tak layak dihuni (sumber: FB-Propanoliso - Ridho Mayeli dalam group face book ‘Bicara Lembata New’ 

Salah satu yang terpantau media floresku.com ialah facebooker Propanoliso yang ikut serta membagikan kisah pelik Mama Barbara pada group face book ‘Bicara Lembata New’ pada Jumat, 20 Agustus 2021, pukul 16.45 WITA.

Propanoliso rupanya merasa prihatin dengan nasib Mama Barbara. Ia rupanya mengikuti berita terkini perihal korupsi dana desa yang menjamur di wilayan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Makanya, ia menulis status dengan nada kesal, “Miris sekali Yeah Ini Ada Dana Desa.”

Untuk melengkapi luapan perasaaan kesalnya, Propanoliso kemudian berbagi tulisan Ridho Mayeli yang berbunyi demikian: “Mama Barbara Pito. Orang sering memanggilnya ‘Mama Bara’. Ia salah seorang warga Desa Tapolangu, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata. Saat ini ia hidup sendiri setelah ditinggal suami yang pergi merantau ke Malaysia puluhan tahun lalu dan sampai saat ini tak memberi kabar apa lagi menafkahinya.” 

"Mama Barbara mencoba  memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya denganbertani buah jambu mente musiman,  hasil panennya hanya dapat dipetik setahun sekali. Rumahnya berusia sekitar 20 tahun dan kini kondisinya tak nyaman untuk dihuni. Atap rumahnya berlubang. Apabila turun hujan, sudah pasti membawa musibah baginya dan terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga. Mama Barbara adalah potret buram anak negeri yang terlupakan. Mari kita gandeng tangan untuk bantu Mama Barbara", tulis face booker Ridho Mayeli lagi.

Unggahan Propanoliso berhasil mengungkit nalar kritis dan  komentar pedas dari berbagai pegiat sosmed lainnya.

"Dana Desa untuk perkaya kepala desa dan stafnya sedangkan pajak bumi dan bangunan tetap dibayar oleh Mama Bara untuk kepentingan pemerintah selaku pemeras halus", tulis akun Lanang Dody di kolom komentar. (Paul K)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS