Kebutuhan Pendanaan IKN 2026 Capai Rp17,08 Triliun
redaksi - Jumat, 28 November 2025 19:40
Proyek Pembangunan IKN (sumber: Istimewa)JAKARTA (Floresku.com) - Pemerintah kembali menegaskan proyeksi kebutuhan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) pada tahun 2026. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan diperkirakan mencapai Rp17,08 triliun.
Angka tersebut merupakan bagian dari skema pendanaan multiyears senilai Rp48,80 triliun yang dialokasikan untuk periode 2025–2028.
Proyeksi kebutuhan 2026 itu merujuk pada alokasi APBN 2025 yang telah disetujui pemerintah sebesar Rp14,40 triliun. Menurut Otorita IKN, capaian anggaran tahun 2025 akan menjadi indikator penting bagi kesiapan proyek dan percepatan pembangunan di kawasan inti pusat pemerintahan.
Tahun depan, fokus belanja negara diarahkan untuk menjaga ritme pembangunan infrastruktur dasar, mempercepat penyediaan hunian bagi ASN, dan menyelesaikan fasilitas pendukung lain yang dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem kota yang modern, pintar, dan berkelanjutan.
- Pesan Inspiratif: Kerajaan Allah Segera Akan Tiba
- Tanarara: Saat Sumba Timur Mengajakmu Melambat dan Mengagumi Ciptaan
- Antrean Kendaraan di SPBU Mena Picu Kemacetan Parah Jalur Ruteng - Labuan Bajo, Polisi Betindak Cepat
Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan IKN merupakan proyek strategis nasional yang terus didorong melalui sinergi perencanaan, realisasi anggaran, dan pengawasan ketat.
Basuki menambahkan bahwa kepastian alokasi pembiayaan sangat penting untuk memastikan tiap tahap pembangunan berjalan sesuai target waktu dan kualitas yang telah ditetapkan.
Di sisi lain, kebutuhan pendanaan IKN ini hadir di tengah upaya pemerintah memperkuat fondasi fiskal melalui reformasi perpajakan, termasuk optimalisasi sistem inti perpajakan (Coretax) dan perluasan basis pajak nasional.
Kombinasi antara penguatan administrasi fiskal dan investasi strategis di IKN diharapkan mampu mendorong ketahanan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang, terutama menghadapi dinamika pertumbuhan global yang penuh ketidakpastian. (Sandra). ***

