Kemendes PDTT Luncurkan Program TEKAD bagi 20 Desa di Kabupaten Ngada

redaksi - Senin, 13 September 2021 21:49
Kemendes PDTT Luncurkan Program TEKAD bagi 20 Desa di Kabupaten NgadaBupati Ngada menabuhkan gong, tanda dimulainya Program TEKADA di 20 Desa di Kabupaten Ngada (sumber: Prokopim Setda Ngada)

BAJAWA (Floresku.com) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia meluncurkan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) bagi 20 Desa di Kabupaten Ngada. 

Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di kampung dan desa untuk mengelola semua potensi yang ada di desa, agar memiliki nilai lebih untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

Ke-20 desa inti yang mendapatkan Program TEKAD tersebar di  4 Kecamatan yakni Kecamatan Riung, Kecamatan Riung Barat, Kecamatan Bajawa Utara dan Kecamatan Golewa Selatan. Dengan desa Inti Yakni Desa Latung, Desa Lengkosambi, Desa Lengkosambi Timur, Desa Lengkosambi Utara, Desa Tadho, Desa Wolomeze, Desa Wolomeze I, Desa Lanamai, Desa Lanamai I, Desa Ngara, Desa Genamere, Desa Uluwae, Desa Uluwae I, Desa Uluwae II, Desa Inegena, Desa Boba, Desa Boba I, Desa Were III, Desa Watusipi, dan Desa Wogowela. 20 Desa ini kedepan akan menjadi model atau contoh bagi desa-desa lain untuk mengembangkan program ini.

Peluncuran Program TEKAD tersebut ditandai dengan kegiatan start up program yang dibuka Bupati Ngada, Paru Andreas, SH, MH di Kemah Tabor Mataloko, Senin 13/9/2021. 

Hadir pada kegiatan ini, Dra. Srining Pratiwi selaku Koordinator Fasilitasi Pengembangan Produk Unggulan,  Ditjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kemendes PDTT, Sekretaris Dinas PMD Provinsi NTT, Ir. Hendrik S. Ngaddi, MM dan para pimpinan perangkat daerah Kabupaten Ngada.

Bupati Ngada, Paru Andreas saat membuka kegiatan Start Up program TEKAD mengatakan bahwa semua potensi di desa, harus dimanfaatkan untuk memacu roda perekonomian dan percepatan pembangunan. Menurut Bupati, potensi desa di Ngada sangat menjanjikan, namun belum dikelola secara baik. Untuk itu, diharapkan dengan adanya program TEKAD, semuai potensi tersebut dapat diolah secara lebih baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kepada 20 desa inti penerima program, Bupati berharap untuk manfaatkan dengan benar program ini, dengan terus berinovasi dalam mengelola semua sumber daya yang ada. Selain itu, agar program ini dapat berhasil, maka adalah pentingnya partisipasi aktif masyarakat, sehingga ada  percepatan pembangunan desa. Kalau ada partisipasi aktif, maka program ini akan berjalan baik dan tidak sulit dilakukan,” tegas Bupati Andreas.

Yang paling penting, kata Bupati,  “adalah fasilitator program.  Fasilitator program harus tunjukkan dan membuktikan agar setiap desa harus punya warna dan ciri, sehingga berbeda dengan desa lain. Untuk itu, inovasi dalam program TEKAD harus terus didorong di desa.” 

Pada akhir sambutan, Bupati mengajak semua perangkat daerah untuk berkolaborasi menyukseskan Program TEKAD. (Heru)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS