Kemenpar RI Canangkan Gerakan Wisata Bersih Ende
redaksi - Senin, 02 Juni 2025 18:13
ENDE (Floresku.com) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mencanangkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, pada hari Senin (2/6).
Program ini diinisiasi sebagai upaya untuk menciptakan destinasi wisata Kabupaten Ende yang bersih, berkelanjutan, dan ramah bagi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Noldy Pellokila, menyatakan bahwa GWB merupakan program strategis nasional. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha, wisatawan, dan masyarakat dalam menjaga kebersihan serta kenyamanan lokasi wisata.
Kegiatan ini dikoordinasikan langsung oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Peluncuran GWB di Ende merupakan hasil kolaborasi intensif BPOLBF dengan seluruh kabupaten di wilayah Flores.
"Gerakan ini sebenarnya dirancang untuk dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah NTT," ungkap Noldy. Ia menjelaskan bahwa GWB merupakan implementasi dari nilai-nilai Sapta Pesona, terutama dalam aspek kebersihan dan keramahtamahan.
Menurutnya, destinasi wisata tidak akan menarik jika tidak bersih dan ramah terhadap pengunjung. "Seindah apa pun panorama yang kita miliki, tanpa kebersihan dan keramahan, wisatawan akan enggan untuk datang," jelasnya.
Ia juga menyoroti posisi penting Kabupaten Ende dalam peta pariwisata NTT. Menurutnya, Kelimutu bahkan menjadi salah satu ikon wisata pertama yang memperkenalkan NTT ke dunia luar.
"Ende memiliki kekuatan wisata yang lengkap, mulai dari alam hingga budaya," kata Noldy. Ia menilai potensi ini belum sepenuhnya tergarap dan dapat menjadi pendorong utama ekonomi lokal jika dikembangkan secara optimal.
Ia menekankan bahwa masyarakat memegang peran sentral dalam menjaga kebersihan destinasi wisata. Selain itu, keramahan masyarakat juga menjadi daya tarik penting bagi para wisatawan.
"Ende diberkahi dengan alam yang indah, tinggal bagaimana kita mengemas dan mempromosikannya dengan baik," ujar Noldy. Ia menegaskan bahwa pembangunan pariwisata harus melibatkan seluruh elemen, bukan hanya pemerintah.
Noldy menekankan pentingnya inovasi dalam mengemas potensi pariwisata yang tersedia. "Kita harus mengembangkan daya tarik tambahan agar wisatawan merasa nyaman dan ingin kembali," katanya. (Bob). ***