'Kesidari Hill Cafee' Bernuansa Wisata Di Mbay, Nagekeo.
MAR - Minggu, 19 September 2021 19:57MBAY (Floresku.com) - Matahari terlihat semakin menukik ke ufuk barat. Panorama sunset membias indah pada langit yang kini berubah warna merah kelabu.
Dibawah lopo 'Kesidari Hill Cafee nampak beberapa orang tengah duduk asyik menyantap sajian kuliner sembari menikmati sunset nan eksotis. Sungguh sayang apa bila terlewatkan sedetik jua.
Lopo-lopo Kesidari Hill Cafee adalah campuran dari bahan alam dan buatan pabrik. Dengan rangkaian bambu bercat nuansa sunset seakan menambah keanggunan sore itu.
Beratap seng bewarna biru di setiap bangunannya, ubun-ubun kepala pengunjung dapat aman dari sengatan terik matahari, juga ketika malam tiba akan terhalang embun. Tanpa bertele-tele, saya segera memesan segelas kopi sehingga kenikmatan kali ini semakin lengkap.
Setelah menikmati sunset di sore hari, malamnya perasaan bathin masih membias nyaman dengan pernak pernik warna lampu yang mengisahkan warna warni perjalanan kehidupan kurang lebih seharian ini.
Tergugah akan hal ini, saya coba melirik ke arah lobi cafee berharap bisa memperoleh informasi dibalik usaha yang diberi nama 'Kesidari Hill Cafee' yang kini saya jadikan tempat melepas penat.
Selama krang lebih 20 menit berdiskusi, saya akhirnya berhasil menyerap beberapa informasi dari pemiliknya secara langsung.
"Saya mulainya dari tahun lalu adik. Yah, sudah setahun lebih berjalan. Saya orangnya memang hobbi membuka usaha seperti ini", ujarnya dengan nada lembut.
Namanya Ibu Santy dan ia berasal dari sumatera. Orangnya murah senyum dan sangat ramah. Kepada semua orang yang menghampiri cafee, ia kerap menyapa dengan nada bersahabat.)
Usaha cafee yang ia rintis saat ini masih awal yakni di tahun 2020 kemarin. Ia mengaku usaha seperti ini merupakan pasionnya dan mampu membuatnya merasa bahagia.
Suami Ibu santy adalah pemilik toko automotif di Penginanga, Mbay, Nagekeo. Lantaran tengah menjadi bos di atas lapangan pekerjaan sendiri, hal itu tak menghalangi niat beliau untuk berkiprah mengais rupiah di unit usaha lainnya.
"Saya orang Sumatera. Karena suami orang sini, makanya saya ikut suami", katanya.
Usia cafeenya terbilang belia. Namun usaha yang ia rintis kian berkembang dan melambung tinggi dari waktu ke waktu berkat komitmen yang ia kombinasikan dengan pasionnya tersebut.
Saat ini Ibu Santy mempekerjakan 4 orang karyawati. Dengan demikian, melalui usaha cafe tersebut, beliau sudah memberikan sumbangsih positif dalam mengurangi masalah pengannguran yang hingga kini masih berstatus masalah sosial di tanah air. (Paul Kabelen)