Ketika Netizen Menertawakan Dirinya Sendiri
Redaksi - Kamis, 11 Maret 2021 16:07Disadur oleh: Maxi Ali Perajaka*
Media sosial memang berbeda dari media arus utama. Kalau media arus utama tampak serius dan jai'm (jaga imej), media sosial justru sebaliknya, tampil santai dan apa adanya. Oleh karena itu, di media sosial, kita dapat dengan mudah menjumpai para pelaku atau para netizen bersenda gurau, saling menggoda, saling mengingatkan. Tak jarang mereka saling memaki dan mengancam. Bahkan, di media sosial, kita dapat menyaksikan para netizen dengan leluasa menertawakan diri mereka sendiri.
Potret tentang para netizen yang menertawakan diri sendiri tampak nyata pada meme yang viral baru-baru: 'March 2020 vs March 2021'.
Terinsipirasi oleh pengalaman personal, dan pesan-pesan yang didapatkan dari film dan tanyangan TV populer, para netizen menyimpulkan bahwa ‘Maret 2020’ sedang bertarung sengit dengan 'Maret 2021'.
Meme itu menyajikan perubahan lucu yang dibawa oleh pandemi Covid-19 ke dalam hidup umat manusia. Untuk menggambarkan dampak pandemi virus korona yang begitu menghancurkan, meme itu memperlihatkan seorang pria /karyawan profesional yang tampak gagah pada Maret 2020, tapi berubah total menjadi lelaki kurang waras yang nyaris telanjang ketika memasuki Maret 2021.
Memang, sekilas meme itu, tampak seperti sebuah lelucon yang tak masuk akal sehat. Namun, pesannya sangat bermakna. Paling tidak, meme itu mengingatkan kita bahwa dampak pandemi Covid-19 memang sungguh amat dahsyat. Selain telah merenggut 2,62 juta nyawa, Covid-19 telah membawa 188 juta orang terkapar di rumah sakit, ratusan jutaan orang kehilangan pekerjaan, dan puluhan milyar dolar AS melayang sia-sia.
Meme itu nyari sempurna menggambarkan kehidupan warga global yang berubah total dalam tempo hanya 365 hari. Jika sebelumnya mereka tampak ‘perkasa’ dan leluasa beraktivitas, kini mereka tampak loyo dan lusuh.
Kini, warga dunia tampak tak berdaya sehingga harus menutup mulut dan hidungnya dengan masker setiap kali keluar dari rumah. Para pekerja juga terpaksa mengais-ngais nafkaf dengan bekerja dari rumah. Para siswa harus belajar secara daring, tanpa bimbingan maksimal dari para gurunya.
Covid-19 juga membuat warga global tampak gelisah. Mereka tampak buru-buru mencuci tangan setiap kali bersentuhan dengan benda asing. Paling tidak mereka melumaskan tanganya dengan cairan Hand Sanitizer. Atau ada yang suka menyemprotkan Disinfectant hanya untuk menenangkan diri, bahwa dirinya tidak akan terjangkiti virus korona. Hal yang normal tidak lagi berlaku. Manusia harus berperilaku berbeda dari sebelumnya. Mirip-mirip dengan perilaku orang yang sedang mengalami gangguan mental.
Yang, lewat meme ‘March 2020 vs March 2021’, para netizen sudah menertawakan dirinya sendiri. Namun, dengan meme itu, mereka sedang mengingatkan warga dunia, bahwa pandemi Covid-19 memang punya dampak destruktif yang luar biasa. Ia mampu mengubah citra umat manusia: dari yang sebelumnya tampak modern dan profesional menjadi seperti ‘manusia purba’ yang terkebelakang! ***
*Disadur dari artikel “People share ‘March 2020 vs March 2021’ memes to perfectly sum up one year of Covid-19 pandemic” dari indiaexpress.com, By: Trends Desk | New Delhi | Updated: March 3, 2021 9:55:11 am