LARANTUKA (Floresku.com) - Gabungan Kelompok Koalisi Pangan Baik yang terdiri dari empat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), meluncurkan gagasan tentang isu perubahan iklim yang mulai melanda berbagai daerah, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT).

Empat gabungan LSM itu terdiri dari Yayasan KEHATI, KRKP, Yayasan Ayu Tani Mandiri, dan Yaspensel, didukung Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Lembata dan Manggarai.

Kegiatan ini termaktub dalam Kick Off Meeting secara offline dan daring (zoom), bertempat di Sun Rise Hotel Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Selasa, 01 Desember 2021.

Pada sesi pemaparan materi, masing-masing pemateri mufakat menyoroti isu perubahan iklim untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, lebih khusus kaum milenial agar peka terhadap isu perubahan iklim.

Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, Mathias A. K. Beyeng dan Hilarius Jonta, menyatakan sikap komitmen mendukung kerja tim Koalisi Pangan Baik terhadap mitigasi perubahan iklim.

"Pertemuan serentak hari ini menjadi problem solving untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang sedang terjadi. Saya tentu berharap kerja kawan-kawan dari Koalisi Pangan Baik, sejatinya akan memberikan kami rekomendasi yang wajib menjadi perhatian kami sebagai pihak pemerintah untuk ditindaklanjuti," ujar Wabup Agustinus Payong Boli.

Sementara dua kabupaten lainnya, Mathias A .K. Beyeng dan Hilarius Jonta mengutarakan sudah ada dalam rencana kerja pemerintah. Dengan masuknya Koalisi Pangan Baik, menurut keduanya, akan memperkaya sekaligus memberikan masukan berharga kepada pemerintah daerah untuk merumuskan rencana tindak lanjut yang tepat perihal isu perubahan iklim.

"Di Lembata punya slogan healthiest from the east, segala yang sehat itu datang dari timur dan itu dari Lembata jadi berkaitan dengan isu perubahan iklim dan hubungannya dengan pangan saat ini digarap roadmap menuju zero stunting. Kami menyambut baik kehadiran Koalisi Pangan Baik untuk ikut kerja terkait isu perubahan iklim, juga soal pangan," kata Beyeng. (Paul)