KTT ASEAN Berlangsung Aman, Namun NUG Menilainya Gagal Menekan Junta Milter Myanmar

redaksi - Minggu, 25 April 2021 15:48
KTT ASEAN  Berlangsung  Aman, Namun NUG Menilainya Gagal Menekan Junta Milter MyanmarSuasana KTT Asean di Jakarta, Sabtu (24/4). (Foto;kompas.com) (sumber: null)

JAKARTA (Floresku.com) - Meski sempat didemo oleh ratusan simpatisasan  pro demokrasi Myanmar, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Sabtu, 24 April 2021 di Jakarta telah berlangsung dengan aman.  Pada Sabtu (24/4) malam, para delegasi KTT ASEAN telah pulang ke negaranya masing-masing, dikawal sejumlah petugas keamanan.

"Hampir seluruh delegasi dan Kepala Negara peserta KTT Asean sampai dengan pukul 19.07 WIB, Sabtu 24/4 malam sudah meninggalkan Indonesia," kata Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS dalam keterangan resmi kepada media, Minggu (25/4).

Kapendam Jaya mengatakan, delapan dari sembilan delegasi dan Kepala Negara peserta KTT ASEAN sudah meninggalkan Indonesia. Hanya delegasi Filipina, Menteri Luar Negeri Teodoro L. Locsin Jr yang masih berada di Indonesia. Rencananya Teodoro kembali ke Manila pada Senin (26/4). Ada sejumlah agenda yang akan dilakukan Teodoro di Jakarta.

Selama KTT ASEAN, 35 Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI diterjunkan untuk mengamankan kedatangan dan kepulangan Kepala Negara dan Delegasi Negara KTT ASEAN. Jumlah SSK itu ditempatkan di lokasi-lokasi yang dianggap rawan.

Sebanyak delapan SSK TNI melakukan pengamanan di tempat menginap para Kepala Negara dan Delegasi Negara di Hotel Fairmont, Grand Hyatt, Shangri-La, Raffles, Mulia, Mandarin Oriental, dan Ritz Carlton.

Sisanya 27 SSK TNI dibagi ke dalam tiga lokasi, yakni pengamanan Bandara Soekarno-Hatta, pengamanan rute, dan pengamanan obyek KTT ASEAN sesuai dengan arahan dari Asops Kasdam Jaya, Asintel Kasdam Jaya, Dirops Polda Metro Jaya, dan Dir Intel Polda Metro Jaya.

Selain 35 SSK TNI ada pula 28 Polda Metro Jaya. Dalam prakteknya 63 SKK ini berkolaborasi dalam bidang keamanan bagi para Delegasi dan Kepala Negara ASEAN, terutama rute yang dilalui dari Bandara Soekarno-Hatta ke lokasi menginap dan KTT ASEAN dilaksanakan.

Dalam konferensi ini disepakati lima konsensus, yakni kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, harus ada dialog konstruktif mencari solusi damai, ASEAN akan memfasilitasi mediasi, ASEAN akan memberi bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre, dan akan ada utusan khusus ASEAN ke Myanmar.

KTT ASEAN dihadiri sembilan perwakilan pemimpin Asia Tenggara, termasuk perwakilan Myanmar, yakni Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chinh, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Hadir pula Menteri Luar Negeri Filipina sebagai Utusan Khusus Filipina Teodoro L. Locsin Jr., Menteri Luar Negeri Thailand sebagai Utusan Khusus Thailand Don Pramudwinai, Menteri Luar Negeri Laos sebagai Utusan Khusus Laos Saleumxay Kommasith, dan Panglima Junta Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.

Dinilai Gagal

Sementara itu, oposisi pemerintahan junta militer Myanmar, National Unity Goverment (NUG), menyebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2021 yang berlangsung di Jakarta, ada Sabtu (24/4) telah gagal.

Menurut NUG lma konsensus yang muncul dari pertemuan tersebut dianggap malah memihak kepada junta militer. Padahal, menurut oposisi ini, ASEAN seharusnya menyudutkan junta militer yang telah melakukan kudeta dan melanggar hak asasi manusia kepada masyarakat sipil.

Kelima konsensus KTT ASEAN adalah; kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, harus ada dialog konstruktif mencari solusi damai, ASEAN akan memfasilitasi mediasi, ASEAN akan memberi bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre, dan akan ada utusan khusus ASEAN ke Myanmar.

RELATED NEWS