Lebih Dekat dengan Desa Ajaobaki Juara 1 Desa Binaan Bank NTT
redaksi - Selasa, 27 Juli 2021 13:21KUPANG (Floresku.com) - Desa Ajaobaki di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menjadi juara I Festival Desa Binaan Bank NTT. Demikian hasil penilalian Tim Juri Festival Desa Binaan Bank NTT, belum lama ini.
Kemudian, sebagai Juara II adalah Desa Hadakewa di Kabupaten Lembata, Juara III Desa Detusoko Barat di Kabupaten Ende, dan yang menjadi Juara Favorit adalah Kampung Adat Prai Ijing Desa Tebara, Kabupaten Sumba Barat. Juara I berhak atas uang tunai Rp250 juta, juara II Rp150 juta dan juara III sebesar Rp100 juta. Penghargaan bagi pemenang festival diberikan bantuan pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana menjadi usaha yang mandiri (dalam bentuk CSR).
Festival Desa Binaan Bank NTT 2021 semula diikuti oleh 44 desa wisata yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kemudian disaring lagi menjadi 23 peserta terbaik. Selanjutnya dipilih 4 desa menjadi pemenang (juara dan favorit).
Dirut Bank NTT, Harry Alex Riwu Kaho menegaskan Festival Desa Binaan Bank NTT merupakan implementasi dari misi Bank NTT yaitu ‘Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat dan menggali sumber potensi daerah untuk diusahakan secara produktif bagi kesejahteraan masyarakat NTT’.
"Tujuan dari penyelenggaraan festival ini adalah mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat desa yang multyply effect, menciptakan Desa Binaan yang mandiri dan berbasis digital, sentralistik produk perbankan baik itu produk Dana Pihak Ketiga dan Kredit,” tegas Alex, dalam acara HUT Bank NTT, Sabtu, 17 Juli 2021, lalu.
Untuk diketahui bahwa, ada 44 desa yang teridentifikasi sebagai desa dengan memiliki BUMDES, yang mengikuti festival ini.
Desa-desa wisata itu kaya akan potensi namun disaringlah 23 dari 44 desa itu, yang mewakili 21 kabupaten dan 1 kota, tempat dimana Bank NTT memiliki kantor cabang. Minus Kantor Cabang Surabaya.
Ada enam orang juri yang dilibatkan dalam Festival Desa Binaan Bank NTT yakni DR. James Adam (Akademisi/dosen), Ir. Abraham Paul Liyanto (Ketua KADIN NTT), Dedy Safari (Regulator/Otoritas Jasa Keuangan), Handrianus Paulus Asa (Regulator/Bank Indonesia), Joni Lie Rohi Lodo (Dinas Parekraf NTT) dan Stenly Boymau (Konsultan Pers Bank NTT)
Ketua Dewan Juri, DR. James Adam, dalam sebuah video rekaman yang diputar di depan tamu undangan, saat seremoni perayaan HUT Bank NTT, menyatakan Festival Desa Binaan Bank NTT tahun 2021 dilakukan oleh Bank NTT dalam rangka implementasi visi Bank NTT sebagai pelopor penggerak ekonomi rakyat terutama dalam menggali sumber potensi daerah di provinsi NTT. Dewan juri telah menetapkan pemenang,” tegas James saat itu.
Profil desa yang meraih juara
Dr. James menjelaskan Desa Ajobaki terpilih sebagai juara pertama karena memiliki beberapa spot wisata penyangga yang sangat bagus.
“Di situ terdapat gunung batu Fatunausus, kawasan ekowisata Fatumnasi, Gunung Marmer serta Gunung Mutis. Desa Ajobaki berada di puncak yang menawarkan udara yang segar, dingin dan berkabut.
Selain itu, di Fatumnasi sendiri terdapat beberapa objek atau spot wisata. Ada pun beberapa objek atau spot tersebut sob, diantaranya yaitu :
- Fatu Nausus: Ini adalah Tebing batu karst besar dan menjulang yang terlihat sangat rata. Spot ini merupakan bekas penambangan marmer.
- Danau Nefo Kaenka: Udara sekitar danau terasa sejuk. dengan banyaknya pohon yang rimbun dan berada di ketinggian 1.260 mdpl.
- Bukit Nubui Dan Batu Kolen: Spot yang satu ini sob merupakan tempat yang pas untuk menikmati hamparan karpet alam dan perbukitan dari atas ketinggian. Bongkahan marmer-marmer di Tunua juga terlihat dari sini. Di bukit ini angin bertiup cukup kencang saat sore.
- Gunung Mutis: Gunung ini sendiri merupakan gunung tertinggi di Pulau Timor dengan ketinggian mencapai 2.427 mdpl.
Produk Makanan Khas
DR James menerangkan, warga desa setempat juga punya multi produk yang ditawarkan bagi pengunjung dimana terdapat 33 jenis minuman dan makanan khas/ tradisional,” katanya.
DR James yang adalah juga Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Provinsi NTT itu menambahkan, “Kita akan merasa berbeda di tempat itu ketika kita minum minuman khas instan jahe serta aneka minuman lainnya. Ada fermentasi jahe, anggur, pisang dan sebagainya. Semuanya bercitarasa istimewa.”
Festival Bank NTT
Festival Desa Binaan Bank NTT 2021 semula diikuti oleh 44 desa wisata yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kemudian disaring lagi menjadi 23 peserta terbaik. Selanjutnya dipilih 4 desa menjadi pemenang (juara dan favorit).
Dirut Bank NTT, Harry Alex Riwu Kaho menegaskan Festival Desa Binaan Bank NTT merupakan implementasi dari misi Bank NTT yaitu ‘Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat dan menggali sumber potensi daerah untuk diusahakan secara produktif bagi kesejahteraan masyarakat NTT’.
Tujuan dari penyelenggaraan festival ini adalah mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat desa yang multyply effect, menciptakan Desa Binaan yang mandiri dan berbasis digital, sentralistik produk perbankan baik itu produk Dana Pihak Ketiga dan Kredit,,” tegas Alex.
Untuk diketahui bahwa, ada 44 desa yang teridentifikasi sebagai desa dengan memiliki BUMDES, yang mengikuti festival ini.
Desa-desa wisata itu kaya akan potensi namun disaringlah 23 dari 44 desa itu, yang mewakili 21 kabupaten dan 1 kota, tempat dimana Bank NTT memiliki kantor cabang. Minus Kantor Cabang Surabaya.
Ada enam orang juri yang dilibatkan dalam Festival Desa Binaan Bank NTT yakni DR. James Adam (Akademisi/dosen), Ir. Abraham Paul Liyanto (Ketua KADIN NTT), Dedy Safari (Regulator/Otoritas Jasa Keuangan), Handrianus Paulus Asa (Regulator/Bank Indonesia), Joni Lie Rohi Lodo (Dinas Parekraf NTT) dan Stenly Boymau (Konsultan Pers Bank NTT)
Ketua Dewan Juri, DR. James Adam, dalam sebuah video rekaman yang diputar di depan tamu undangan, saat seremoni perayaan HUT Bank NTT, menyatakan Festival Desa Binaan Bank NTT tahun 2021 dilakukan oleh Bank NTT dalam rangka implementasi visi Bank NTT sebagai pelopor penggerak ekonomi rakyat terutama dalam menggali sumber potensi daerah di provinsi NTT. Dewan juri telah menetapkan pemenang,” tegas James saat itu.
Sebagai dewan juri, dia berharap agar desa-desa yang belum masuk dalam festival tahun ini tidak berkecil hati tetapi lebih termotivasi menggaungkan desa-desa binaannya agar di tahun-tahun berikut menjadi lebih bagus dan lebih berkembang.
“Selamat untuk semua yang menjadi juara dan selamat untuk semua yang telah menjadi peserta,” pungkasnya. (MLA)