Lepas Pasung Dua ODGJ, Bupati Manggarai: Kolaborasi Akan Jadi Kunci Penanganaan OGDJ ke Depan

redaksi - Kamis, 30 September 2021 23:29
Lepas Pasung Dua ODGJ, Bupati Manggarai: Kolaborasi  Akan Jadi Kunci Penanganaan OGDJ ke DepanBupati Hery melepas pasung ODGJ di Ruteng, Kamis (30/9) (sumber: Jivanis)

RUTENG (Floresku.com) - Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, membuka gembok kurungan dan memotong rantai yang membelenggu dua orang warga Manggarai kategori ‘orang dengan gangguan jiwa’ (ODGJ) untuk kemudian dirawat di Pusat Rehabilitasi dan Klinik Gangguan Jiwa Renceng Mose pada Kamis 30 September 2021, pukul 10.00 WITA.

Kedua pasien tersebut yakni KW (34) alamat Dongang, Kelurahan Pau, dan HTJ (65) beralamat di Lempe, Kelurahan Pau. Pasien ODGJ yang selama ini menjalani perawatan di rumah dan secara umum berada dalam kondisi sehat.

Pihak keluarga menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada Bupati Manggarai dan jajarannya yang peduli dengan anggota keluarga mereka yang mengalami gangguan jiwa, bahkan saat Bupati Hery membuka gembok kurungan dan memotong rantai belenggu, kedua pasien tersebut terlihat tenang dan ramah.

Saat diwawancarai, Bupati Hery menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung upaya pemerintah daerah untuk penanganan ODGJ.

Bupati Hery menjelaskan, ia melepas pasung dua OGDJ itu juga sebagai bentuk sosialiasi baik kepada pengambil kebijakan, tenaga medis, pihak lainya dan juga masyarakat luas untuk membangun kesadaran masyarakat dimana perlu diperhatikan secara serius terkait ODGJ. Dengan adanya hal itu tentu diharapkan kasus ODGJ di Manggarai bisa diselesaikan nantinya.

Bupati Hery juga berharap, agar untuk menyelesaikan persoalan ini tentu  tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah sendiri, tetapi butuh kerja sama atau kolaborasi semua pihak yang peduli , sehingga kasus ini bisa diselesaikan.

"Yang paling penting adalah kita tidak sendiri dalam penanganan isu ini (ODGJ). Ada teman-teman dari Dinas Kesehatan Propinsi, kemudian dari Kementerian Kesehatan, pihak pemerintah (daerah), dan klinik Renceng Mose, yang membantu kita semua dengan isu ini. Kolaborasi dari semua pihak akan jadi kunci penanganan OGDJ ke depannya," tutur Bupati Hery sebagaimana ditulis Lody Moa selaku Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai dalam siaran persnya yang diterima jurnalis media ini pada Kamis, 30 September 2021.

Bupati Hery juga menjelaskan, jumlah ODGJ yang ada di Kabupaten Manggarai ini berjumlah sebanyak 503 orang. Dari jumlah itu, ODGJ yang sudah berobat berjumlah 325 orang, ODGJ yang pernah dipasung 47 orang, sudah lepas pasung 20 orang dan ODGJ yang belum lepas pasung sebanyak 27 orang.

Sementara itu, lanjut dalam rilis tersebut, dr Dikson Lego, Sp. KJ dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, mengatakan, kedua ODGJ yang dilepas pasung itu, bukan berarti sudah dinyatakan sembuh. Namun masih membutuhkan perawatan hingga benar-benar pulih.

Dokter Dikson juga mengatakan, karena itu untuk perawatannya hingga benar-benar pulih, ke-2 ODGJ itu setelah dilepas pasung langsung dibawa ke Klinik Renceng Mose guna dilakukan perawatan hingga benar-benar sembuh untuk kemudian bisa dipulangkan ke rumah keluarga mereka masing-masing.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Manggarai telah bekerjasama dengan Klinik Renceng Mose untuk penanganan pasien ODGJ. Sedangkan untuk penanganan pasca perawatan di Klinik Renceng Mose, Pemerintah Kabupaten Manggarai akan melakukan pendekatan secara sosial, budaya, dan ekonomi, dengan melibatkan sejumlah pihak terkait.

Turut hadir dalam kegiatan ini Tim Kementerian Kesehatan RI, Drs. Rahbudi Helmi, Apt.,MKN, Direktur Rumah Sakit Jiwa Naimata, Drs. Dikson Legoh, SPKJ; Dewanta Mental Healthcare (DMH) Klinik, Dr. Sinta Widari, SPKJ; Tim Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Nur Azizah, SKM.,M.Kes, Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Camat Langke Rembong, Ir. Daniel Baru, dan Lurah Pau. (Jivansi)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS