Lika-Liku Perjalanan Karir Politik Gonzalo G. M. Sada Menuju Pilcabup Nagekeo 2024

redaksi - Senin, 09 Agustus 2021 18:45
Lika-Liku Perjalanan  Karir Politik Gonzalo G. M. Sada Menuju Pilcabup Nagekeo 2024Gonzalo G.M.Sada Politisi Partai Perindo (sumber: Rian)

ENDE (Floresku.com) - Gonzalo G. M. Sada, S.Sos sang politisi muda asal Nagekeo yang sudah melalang buana di dunia politik, serta masih eksis sebagai anggota DPRD Propinsi NTT dari Partai Perindo, digadang - gadang menjadi calon orang nomor 1 di Pemilukada Nagekeo 2024 mendatang.

Nama Gonzalo memang  sudah tidak asing lagi di kancah perpolitikan NTT. Sebagai politisi muda,  ia terkenal sebagai figur yang sangat low profile, santun, tegas dan berkomitmen.

Sebelum menjadi anggota DPRD Propinsi NTT dari Partai Perindo, putra Nagekeo ini sudah sangat makan garam di dunia politik. Sebelum dia melenggang ke kursi DPRD Propinsi dari Partai Perindo, dirinya sudah mempelajari secara matang bagaimana berpolitik di Partai PAN.

Kilas balik dan rekam jejak perjalanan politik Gonzalo memang sangat unik dan penuh dengan aneka cerita yang menarik. 

Dia memulai perjalanan karir di dunia politik mulai dari nol. Berkat keuletan, kerja keras, kegigihan serta semangat yang pantang menyerah akhirnya beliau terpilih menjadi anggota DPRD Propinsi NTT periode 2019 - 2024 dari Partai Perindo.

Putra kelahiran Boawae; 11 April 1968 ini, pernah menduduki jabatan strategis di Partai Amanat Nasional Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pada Muswil tahun 2000, Gonzalo dipercayakan menduduki jabatan Sekretaris DPW PAN NTT mendampingi almarhumah Mustafia Malessy pemilik Hotel Carvita sebagai Ketua DPW PAN NTT untuk Periode 2000-2005.

Pada Muswil tahun 2005 dengan terpilihnya saudara Eurico Guterres, Gonzalo dipercayakan menjadi Ketua I Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan periode 2005-2010. Dengan hadirnya seorang tokoh muda pejuang pro-integrasi saudara Eurico Guterres seolah mendapat energi baru dan PAN NTT terus berkembang dengan sangat pesat di NTT.

Pada Muswil tahun 2010, saudara Eurico Guterrres Kembali terpilih menjadi Ketua DPW PAN NTT dan Gonzalo tetap dipercayakan menjadi Ketua I DPW PAN NTT Periode 2010-2015.

Di saat PAN sedang berkembang dengan bagus, insiden dan pergolakan terjadi dalam tubuh PAN NTT, saudaranya Eurico Guterres dieksekusi masuk penjara di LP Cipinang Jakarta pada tanggal 4 Mei 2006 oleh karena dituduh melakukan kejahatan perang di Timor-Timur. Organisasi DPW PAN NTT mengalami guncangan. DPP PAN saat itu tidak mau melakukan Muswilub untuk menggantikan Ketua DPW PAN NTT.

Desakan dari berbagai DPD PAN Kabupaten/Kota untuk melakukan Muswilub terus bergulir. DPP PAN bahkan memutuskan bahwa “Eurico Guterres tetap menjadi Ketua DPW PAN NTT dan mengendalikan partai dari dalam penjara” dan Lagi-lagi, Gonzalo dipercayakan untuk mengambil alih tugas kepemimpinan DPW PAN NTT sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW PAN NTT untuk batas waktu yang tidak ditentukan.

Gonzalo mengaku, ada peristiwa unik dan istimewa dalam berorganisasi yang tak akan ia lupakan seumur hidupnya. Selama dua tahun dan dua bulan, ia menjadi PLT Ketua DPW PAN NTT. 

Waktu itu ada satu kesepakatan antara Gonzalo sebagai PLT dan saudara Eurico Guterres sebagai Ketua DPW adalah “Setiap minggu ketiga dalam bulan Gonzalo harus berada di LP Cipinang Jakarta untuk pertemuan khusus dan evaluasi berdua tetang program dan kegiatan partai dalam bulan berjalan dan selama dua tahun dan dua bulan tidak ada satu bulan pun Gonzalo alpa ke LP Cipinang Jakarta selain menjenguk dan juga melakukan evaluasi kegiatan partai.

Namun situasi kemudian berubah yaitu saudaranya Eurico Guterres kemudian dinyatakan menang Peninjauan Kembali (PK) dan bebas murni pada tanggal 7 April 2007 serta kembali memimpin DPW PAN NTT.

Perjalanan karir di partai politik yang dialami Gonzalo tak seindah perjalanan politiknya untuk menjadi anggota DPRD Propinsi NTT.  Ia tercatat empat  kali gagal berkontestasi dalam empat putaran pemilu, mulai dari pemilu 1999 hingga 2014.  Namun hal itu tidak membuat dirinya berputus asa dan kehilangan semangat untuk terus berjuang.

Kegagalan yang berkali-kali inilah yang menjadikan seorang Gonzalo tangguh, kokoh dan memiliki daya tarung yang militan. “Kegagalan Caleg selama empat kali pemilu itu menjadikan saya dewasa, memiliki pengalaman sekaligus ilmu yang luar biasa sehingga saya menikmatinya dengan senang hati," tuturnya.

"Saya memiliki filosofi bahwa seorang pemimpin sejati tidak dilahirkan dengan kemudahan dan kemewahan tapi pemimpin sejati itu dilahirkan dari penderitaan, keterbatasan dan kegagalan berkali-kali", imbuh Gonzalo pula.

Perkembangan PAN di NTT pada periode 2010-2015 begitu luar biasa. Dari 24 kursi naik menjadi 45 kursi pada Pileg 2014 dan mencatat sejarah prestasi di beberapa Kabupaten termasuk Kabupaten Ngada yang mendapatkan 7 (tujuh) kursi di DPRD Ngada sekaligus mencatat sejarah Ketua PAN Bapak Marianus Sae menjadi Bupati dan saudara Helmut Waso Sekretaris PAN menjadi Ketua DPRD Ngada. Itu semua berkat tangan dingin yang persembahkan oleh saudara Eurico Guterres dan Gonzalo Bersama pengurus DPW saat itu.

Gonzalo termasuk bertangan dingin dalam urusan tentang Pilkada-Pilkada di NTT. Sebagai Ketua I PAN yang juga otomatis menjadi tim Pilkada, tercatat dirinya banyak kali memenangkan Pilkada di NTT antara lain; Yosni Herin di Flotim, Sosimus Mitang di Sikka, Don Bosco M.Wangge di Ende, Chris Rotok – Deno Kamilus (2 periode), Gusti Dula (2 periode) dan Marianus Sae-Paulus Soliwoa (2 periode).

Gonzalo tidak saja menjadi tim penjaringan dan tim seleksi cabup - cawabub, tapi sering dipercayakan menjadi Tim sukses dan Juru kampanye di pilkada beberapa kabupaten. Hal yang paling berkesan menurut Gonzalo adalah ketika menjadi tim pemenangan sekaligus Juru Kampanye Paket MULUS (Marianus Sae – Paulus Soliwoa) selama 2 periode berturut-turut yang kemudian menjadikan Gonzalo dengan sebutan yang sangat terkenal yaitu “KAKO SOLO’. 

Nama “KAKO SOLO’ kemudian menjadi sangat booming dan familiar di telinga masyarakat  Kabupaten Ngada dan Nagekeo sampai saat ini.  

Kongres PAN di Bali pada tahun 2015, itulah yang menjadikan momentum pergolakan di tubuh PAN NTT khusus buat saudara Eurico Guterres dan Gonzalo. Paska Kongres tersebut perombakan kepengurusan DPW PAN NTT menjadi luar biasa. Gonzalo dan Eurico Guterres memutuskan untuk keluar dari PAN sebagai partai yang telah memberikan mereka pelajaran dan pengalaman. Dengan Langkah mantap mereka berdua kemudian memutuskan untuk bergabung di Partai Perindo besutan Harry Tanoe Sudibyo.

Saudaranya Eurico Guterres menjadi Pengurus di DPW Partai Perindo NTT dan Gonzalo memutuskan untuk turun gunung dan dipercayakan memegang Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Ngada.

Kata pepatah atau adagium “Hasil tidak mengkhianati proses” dan filosofi tentang lahirnya seorang Pemimpin Sejati memang kemudian terbukti. Berbagai upaya dalam rangka membesarkan Partai Perindo di Kabupaten Ngada  terus dia lakukan secara terencana dan massif.

Tercatat dalam sejarah, bahwa ketika Gonzalo menjadi ketua DPD Perindo  di Kabupaten Ngada mampu mendatangkan Ketua Umum Pusat Partai  Perindo ke wilayah Kabupaten Ngada yaitu Bapak Harry Tanoe Sudibyo beserta istri dengan menggunakan pesawat jet pribadi lewat bandara Turelelo soa Ngada melakukan kampanye akbar di Kecamatan Soa.  

Gonzalo dengan jabatan yang diterima sebagai Ketua DPD Partai Perindo Ngada justru di saat-saat menjelang verifikasi Partai tahun 2018 dan Pileg tahun 2019 yang sudah di depan mata, dengan tangan dinginnya Gonzalo menoreh sejarah mencengangkan public politik di Kabupaten Ngada.  

Hasil Pileg 2019 menempatkan Partai Perindo Kabupaten Ngada sebagai partai papan atas yaitu memperoleh 4 (empat) kursi di DPRD Ngada dan hal yang luar biasa adalah mengantarkan dirinya menjadi anggota DPRD NTT Periode 2019-2024.

Untuk diketahui bahwa di Kabupaten Ngada berdasarkan hasil Pileg 2019 ada 4 (empat) partai politik yang sama-sama memiliki kursi sebanyak 4 kursi (tidak ada partai yang mencapai 5 kursi ke atas) yakni; PKB 4 kursi, PDIP 4 kursi, PAN dari 7 kursi turun menjadi 4 kursi dan Perindo mendapatkan 4 kursi. 

Proficiat buatmu Gonzalo alias “KAKO SOLO”, kami menanti kiprahmu di hari-hari selanjutnya. (Rian)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS