Luar Biasa! Petani Mandiri di Desa Sambi Kecamatan Reok Barat Panen 1,5 Ton Kacang Merah

redaksi - Rabu, 01 September 2021 23:08
Luar Biasa!  Petani Mandiri di Desa Sambi Kecamatan Reok Barat  Panen 1,5 Ton Kacang Merah Martinus R. Delano, pendamping petani maniri di Desa Sambi, Kecamatan Reok Barat (sumber: Jivansi)

SAMBI (Floresku.com) - Badai pandemi Covid-19 yang mengguncang kehidupan manusia, rupanya tidak menyulutkan semangat para petani untuk menabur benih sembari melihat potensi bisnis dalam usahanya menanam kacang merah, tidak terkecuali para petani mandiri kacang merah yang berdomisili di Desa Sambi, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai.

Nobertus Seda, seorang petani mandiri asal Desa Sambi, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai kepada jurnalis media ini mengatakan bahwa hasil panenan kacang merahnya pada lahan seluas 1/2 ha tahun ini mencapai 1,5 ton. 

Dirinya pun mengaku senang dan puas karena meskipun biaya perawatan dan pembelian benih kacang merah tidak begitu besar tapi hasil yang diperoleh begitu banyak.

"Hasil panen pada musim ini bisa dikatakan begitu memuaskan karena dalam kalkulasi yang saya lakukan bahwa biaya perawatan dan kebutuhan benihnya begitu irit atau tidak makan biaya yang begitu besar namun hasil yang saya peroleh begitu besar, yakni 1,5 ton," ungkap Nobertus.

Nobertus juga menyampaikan bahwa salah satu usaha yang ditekuni oleh sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Sambi-Reok Barat sejauh ini adalah usaha budidaya kacang merah dan kacang hijau serta kedelai. Dan kebanyakan ditanam setelah masyarakat memanen tanaman padi.

"Hal ini memang dilakukan mengingat bahwa situasi pandemi Covid-19 yang dihadapi semua pihak saat ini memang terasa begitu mengancam ekonomi masyarakat petani. Hal ini pula membuat manusia, khususnya para petani untuk bekerja ekstra demi menjaga penghasilan dan juga kondisi pangan agar tetap stabil," imbuhnya.

Nobertus  mengatakan bahwa dirinya tidak pernah behenti melakukan budidaya kacang merah ini setiap musim. Bahkan, katanya pula,  "tahun ini sudah masuk musim ke tiga dirinya membudidaya kacang merah. 

Ia mengharapkan bahwa lonjakan hasil panen musim ini  mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak untuk menjaga kebutuhan benih setiap musim, dan  mengimbangi permintaan pasar khusus " harga" kacang merah.

Lebih lanjut ia pun berharap agar kacang merah bisa menjadi perhatian khusus pemerintah sehingga dikembangkan menjadi komuditas unggulan untuk petani seperti komuditas lainnya.

Sementara itu, pendamping petani mandiri, Martinus R. Delano, asal Desa Sambi, Kecamaan Reok Barat mengungkapkan apresiasi atas kerja keras masyarakat, khususnya para petani mandiri dalam hal budidaya kacang merah, kacang hijau dan juga budidaya kedelai pada musim ini. Karena itu pula, Delano berharap agar hasil panenan yang ada kiranya bisa membantu dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga," ungkap  Sarjana Pertanian/Agronomi Unipa Maumere itu.

Delano mengatakan bahwa setelah dirinya mengecek lansung lokasi budidaya yang ada terlihat bahwa sebagian besar masyarakat petani lebih memilih untuk budidaya kacang merah selain karena biaya pembelian benih yang irit juga proses perawatannya yang tidak terlalu sulit dalam hal budidaya.

Delano yang adalah juga Ketua Asosiasi Petani Mandiri Manggarai-Flores itu,  mengatakan bahwa pihaknya selalu mendorong masyarakat petani untuk terus berproduksi, karena  hal tersebut mampu memberi efek positif bagi perekonomian mereka. 

"Hal- hal positif inilah yang perlu kita dorong. Semua pihak, baik  dari lembaga swsta maupun lembaga pemerintah, seperti Pegawai Penyuluh Lapangan harus tetap melakukan pendampingan," ujarnya. 

Budidaya tanaman kacang merah  biasanya dilakukan para petani antara  Mei hingga Juni,  setelah masa panen padi sawah selesai. 

“Tanaman kacang merah ini termasuk tanaman umur genjah ( pendek) kisaran dua bulan,” jelas Delano. 

"Sebelum melakukan penanaman kacang merah, masyarakat petani biasanya terlebih dahulu melakukan pembersihan sisa-sisa jerami padi dan gulma ( rumput) liar. Lokasi tanaman kacang merah umumnya di lahah sawah. Selanjutnya, mereka melakukan penanaman," tambah Delano. 

Informasi yang diperoleh jurnalis media ini dari Delano diketahui bahwa harga kacang merah saat ini berkisar antara Rp 13.000,00 hingga Rp 15.000,00. (Jivansi)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS