Lumpuh Sejak Umur 8 Bulan, Gadis Asal Elar Selatan, Rensi  Butuh Bantuan Kursi Roda

redaksi - Rabu, 22 September 2021 21:16
Lumpuh Sejak Umur 8 Bulan,  Gadis Asal Elar Selatan, Rensi  Butuh Bantuan Kursi RodaRensi bersama sang ayah, Ande Jawa (sumber: Istimewa)

BORONG (Floresku.com) - Rosarianti Helina Tawu, seorang gadis  24 tahun asal Kampung Pinggang, Dusun Pinggang, Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, menderita lumpuh sejak umur 8 bulan.

Rosarianti Helina Tawu lahir di Pinggan pada 8 Mei 1997 dari pasangan suami istri Andreas Jawa dan Alm. Maria Mari.

Selama 24 tahun, Rensi sapaan akrabnya tidak bisa beraktivitas apa-apa.  Untuk buang air besar dan kecil pun Rensi, (begitu Rosarianti Helina Tawu biasa disapa) harus digotong orangtuanya. Begitu pula saat ia hendak mandi dan membersihkan tubuhnya. 

"Anak saya ini lumpuh sejak umur 8 bulan. Ia adalah anak sulung kami," ujar ayah Rensi, Ande Jawa, Rabu, 22 September 2021.

Rensi dipapah ayahnya Ande Jawa (Foto: istimewa)

Ande Jawa  menuturkan, sudah beberapa kali  ia dan istrinya  membawa Rensi  ke rumah sakit untuk dirawat. Tetapi semuanya tak membuahkan hasil.

Selama 24 tahun berlalu, Rensi hanya bisa berbaring dan bersandar di tempat tidur dan di kursi. Rensi sama sekali tak bisa melakukan pekerjaan apapun. 

"Niat mau membawa Rensi ke dokter memang ada. Rensi sempat dibawa ke Rumah Sakit di Cancar pada tahun 2002. Saat itu dari pihak Rumah sakit menyarankan untuk amputasi. Namun pihak keluarga menolak untuk melakukan amputasi itu. Kami hanya bisa pasrah dengan kondisi Rensi," ujar Ande.

Ande menceritakan, terkadang Rensi hanya tinggal seorang diri di rumah. Di rumah, Rensi menjaga kios dan melayani pembeli datang belanja. Kios tersebut adalah usaha orangtuanya.

Setiap hari Rensi hanya bisa merangkak atau beringsut, jika ingin berpindah dari suatu tempat ke tempat lain di dalam rumahnya.

“Terkadang ia tidak bisa makan sendiri. Kami harus suap dia kalau makan. Saya dan istri berniat membeli kursi roda. Namun, semuanya terkendala pada biaya karena kebutuhan ekonomi yang serba kekurangan,” ujarnya lagi.

Sang ayah berharap agar kondisi keluarganya yang tidak berkecukupan itu perlu diketahui oleh pemerintah setempat, sehingga anaknya itu bisa mendapatkan bantuan.

“Kami hanya bisa berdoa saja pak. Semoga ada yang membantu anak kami ini. Kami butuh bantuan. Semoga kondisi kami di sini bisa tersalurkan melalui media. Tolong kami adik. Kalau bisa, anak saya butuh kursi roda," tutupnya. (Filmon/Jivansi

Editor: Redaksi

RELATED NEWS