'Maaf Lahir Batin dalam Kata-Kata Yesus dari Nazaret'

redaksi - Senin, 31 Maret 2025 13:54
'Maaf Lahir Batin  dalam Kata-Kata Yesus dari Nazaret'Penulis (Pater Kons) bersama keluarga Muslim di Ende (sumber: Dokpri)

'Memaafkan adalah bentuk cinta yang tertinggi dan terindah. Sebagai imbalannya, kamu akan menerima kedamaian dan kebahagiaan yang tak terhitung"
(Robert Muller, 1923 - 2010)

P. Kons Beo, SVD

Tentu ini semacamnya nekad paksa diri. Membawa gema 'mohon maaf lahir batin Idul Fitri' dalam cahaya Kata-Kata Yesus dari Nazaret.

Sekiranya spirit 'Kembali Suci-Idul Fitri' mengalir melampaui batas-batas pemisah. Bahwa 'Damai yang lahir dari Mohon Maaf Lahir Batin' sekian mengalir teduh dan lembut menjangkau siapa pun. 

Tak terbendung: entah dari mana asal sesama itu, pun dari kelompok mana kah dia, dan terutama dari penganut agama dan aliran manapun. Takbiran Idul Fitri menjangkau semua bangsa manusia yang berkehendak baik.

Iya, ucapkan Mohon Maaf Lahir Batin itu mesti dihembuskan dengan jiwa besar. Diucapkan dengan kerendahan hati dan setulusnya.

Mohon Maaf Lahir dan Batin dalam semangat Idul Fitri memberanikan saudara-saudari kaum muslimin wal muslimat untuk penuh jujur sadari kekurangan, kelemahan dan kesalahan yang merugikan, itu tadi, siapapun sesama dari berbagai ragam latar belakangnya. 
Spirit Mohon Maaf Lahir  Batin tak hanya terarah pada sesama seiman. Namun, ia sungguh mengubah dan membuang sikap, tindakan serta suasana hati saya yang elok terhadap sesama.

Mohon Maaf Lahir Batin dalam kata-kata Yesus dari Nazaret dikutip seadanya demikian: "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada di dalam hati saudaramu kepadamu, tinggalkanlah persembahanmu, lalu pergi berdamai dengan orang itu. Sesudah itu, barulah kembali untuk  mempersembahkan persembahan kepada Allah"
(Matius 5: 23 - 24).

Mungkin sebuah 'salat ied dan doa di hari Raya Idul Fitri ditinggalkan sementara untuk pergi berdamai dahulu (mohon maaf) dengan saudara-saudari yang terluka?

Siapapun, seturut kata-kata Yesus, sebenarnya tidak sebegitu saja mudah untuk berdoa, bersembah sujud, lantangkan hormat, bakti, syukur dan pujian pada Allah saat ia teringat bahwa ada sesama yang dirugikan, ditekan dalam banyak cara, dihina, dihujat dan dicaci maki melalui sikap, tindakan dan kata-kata...

"Maaf Lahir dan Batin" adalah ungkapan yang keluar dari kedalaman hati nurani. Yang membiaskan makna moral dan spiritual teramat kaya dan dalam. Siapapun anak manusia tentu miliki sisi hidup yang tak sejuk segar terhadap sesamanya.

Allah sesungguhnya menuntut umatNya untuk nyatakan sesal dan tobat, dan mohon ampun dan maaf pada sesama yang telah dilukakan hati dan ditekan dalam jalan kehidupannya. 
"Mohon Maaf Lahir Batin" tentu menguji siapa pun: apakah penuh tulus mengampuni saudaranya?

Kata Yesus ingatkan pada Petrus untuk pengampunan (maaf) tak terbatas:

"Bukan! Aku berkata kepadamu: bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali"
(Matius 18:21 -35).

Tetapi, di jalur sebaliknya,  "mohon maaf lahir dan batin" itu sekiranya juga keluar dari alam batin dari siapapun kira terhadap saudara-saudari kita yang merayakan Idul Fitri. Kita mohon maaf pada Saudara-Saudari muslimin wal muslimat.

Saya, tentu tak jalankan Solat Ied di hari Raya Idul Fitrri, namun spirit Mohon Maaf Lahir Batin membesarkan hati untuk 'datang penuh tulus' ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada para saudara-saudari, kaum keluarga yang merayakannya.

Saya hadir untuk bergembira bersama. Pun juga bermohon untuk dimaafkan atas segala salah dan kekurangan saya terhadap saudara-saudari kaum muslim wal muslimat. Sambil berharap bahwa Idul Fitri yang dirayakan ini pun membesarkan hati saudara-saudariku yang merayakannya untuk penuh tulus mengampuni orang-orang yang bersalah. Ada kah yang salah sekiranya saya, penuh tulus ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, dan 'Mohon Maaf Lahir Batin?'

Yesus ingatkan:

"Dan apabila kamu memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain?"
(Matius 4:44.47).

Kepada saudara-saudari kaum muslimin wal muslimat kita ucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal tahun 1446 Hijriah.

Semuanya saling memohon maaf lahir batin, dan tulus untuk memberi maaf. Semuanya dalam Kasih dan Rasa Persaudaraan demi membangun alam kehidupan bersama yang bercitra 'Idul Fitri' - Kembali Menjadi Suci lahir dan di dalam batin.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Collegio San Pietro - Roma. ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS