Mengenal Manceana Sada dan 'Kopi Ine Wea,' Kopi Asli Kampung Nunukae-Nagekeo

redaksi - Sabtu, 07 Agustus 2021 16:48
Mengenal Manceana Sada dan 'Kopi Ine Wea,' Kopi Asli Kampung Nunukae-NagekeoManceana Sada bersama Kopi Ine Wea, kopi dari Kampung Nunukae-Nagekeo (sumber: Marga)

MAUMERE (Floresku.com) - Manceana Sada, perempuan asal Nagekeo yang sudah 31 tahun menetap di Kota Maumere, Kabupaten sikka.  Sebelumnya, orang mengenalnya sebagai  seorang ‘tour guide’.  Namun,  belakangan ini ia terpaksa rela melepaskan statusnya sebagai ‘tour guide’  karena tidak ada tamu asing yang datang berkunjung ke Flores. Oleh karena itu,  demi bertahan hidup ia  memilih untuk membuka usaha menjual kopi bubuk dan biji dengan brand " Ine Wea " 

"Sekarang saya merintis usaha dengan menjual kopi seperti ini, ya demi bertahan hidup. Apalagi situasi seperti saat ini tamu sepi," kata Mance saat ditemui di Pondok Kopi-nya yang masih bernaung bersama di Rumah Floressa Maumere.

Lebih daripada itu, Manceana memilih membuka usaha kopi setelah melihat ada peluang di sektor kuliner. Ia melihat bahwa orang Indonesia, umumnya,  dan Flores pada khususnya sangat suka minum kopi.

"Saat ini minat dan antusias orang Indonesia dan Flores pada khususnya untuk menikmati secangkir kopi sangat tinggi sekali. Apalagi  kopi yang kami jual adan suguhkan adalah biji kopi terbaik dari Kampung Nunukae, Nagekeo," Jelasnya.

Gadis jebolan dari Theologica dell'Italia Meridionale, Pontificia Facolta Instituto Superiore Interdiocesano Di Scienzo Religioose"Giovanni Duns Scoto'' Nola-Acerra, Italia ini menjelaskan kalau dirinya menawarkan penjualan dengan menggunakan strategi 3D, yaitu Digital, Delivery dan Drive Thru. 

Strategi ini dinilainya sangat efektif dalam meningkatkan penjualan produk secara efisien.

"Saya menawarkan penjualan dengan menggunakan strategi 3D. Bagi yang di luar Flores bisa cek di market place dan langsung order, soal harga mudah dijangkau," tambahnya.

Saat disinggung banyaknya pengusaha kopi yang tentunya berpengaruh dengan proses produksi dan penjualan dengan optimis ia menjawab kalau ‘Kopi Ine Wea’ punya ciri khas tersendiri.  Keunggulan tiap produk kopi itu berbeda, dari aroma dan cita rasanya maupun daerah asal kopi itu sendiri. Kopi Ine Wea ini punya cita rasa yang unik karena lahan pertanian di sekitar dari Kampung Nunukae,  yang berada di dataran tinggi, di kaki gunung Ebulobo," terang gadis yang juga pernah tinggal lama di Negara Italia ini.

Ia juga menjelaskan “Kopi Ine Wea' ini terdiri atas dua varian rasa. Yaitu ada varian rasa Kopi Unggul dan Arabika. Kedua varian ini memiliki cita rasa tinggi dan punya aroma yang unik.  ”Bagi yang ingin merasakan cira rasa Kopi Ine Wea,  silahkan mampir ke kedai Floressa/ Merpati Lama Jl. Don Thomas, Maumere." ujar Manceana, mempromosikan.

Manceana  juga  memanfaatkan bakat dan kompetensi yang dimiliknya dengan membuka kursus musik (piano) dan kursus Bahasa Italia di rumah kontrakannya. Dengan begitu, selain menjajakan  kopi, Mancea juga menjadi seorang guru khursus Bahasa Italia dari tngkat SD sampai Perguruan Tinggi. Selain itu juga  menjadi seorang guru kursus musik piano. 

Di akhir obrolon dengan media ini, Manceana juga tidak lupa mengingatkan semua anak muda agar tidak takut untuk memulai sebuah usaha. 

Menurut dia,  banyak orang hanya berani berbicara tapi tidak berani melakukannya.

"Untuk semua anak muda di luar sana ketika kita ada keinginan untuk membuka sebuah usaha, lanjutkan jangan menunda-nunda," tutupnya. (Margaret)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS