Mengenal Seluk Beluk Infeksi Kulit yang Disebut 'Cacar Air'

redaksi - Rabu, 12 Juni 2024 11:17
Mengenal Seluk Beluk Infeksi Kulit yang Disebut 'Cacar Air'Kulit tangan yang terinfeksi virus Varicella Zozter yang menyebab cacar air. (sumber: siloamhospital.com)

JAKARTA  (Floresku.com) - Ilmu kesehatan mengenal adanya Virus Varicella Zoster. Selain menyebabkan meningitis pada bayi, virus ini dapat menyebabkan cacar air (Chickenpox)

Oleh karena itu, Anda sebaiknya mengetahui penyebab, gejala, dan pengobatan cacar air agar dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Simak informasi lengkapnya pada artikel berikut ini.

Memahami Cacar Air

Varicella atau cacar air merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi virus ini akan menyebabkan tubuh melepuh, bahkan terkadang berisi cairan, di sekujur tubuh.

Cacar air merupakan salah satu penyakit kulit menular yang cukup sering terjadi, terutama pada anak-anak. 

Meski lebih sering terjadi pada anak-anak, cacar air merupakan penyakit yang juga bisa menyerang orang dewasa, apalagi jika mereka belum pernah mengalami kondisi tersebut sebelumnya.

Selain itu, orang dengan daya tahan tubuh yang lemah juga berisiko terkena cacar air, termasuk bayi, lansia, dan ibu hamil. 

Seseorang yang pernah terkena cacar air, jarang sekali akan terkena penyakit tersebut untuk kedua kalinya. Sebab, sistem imun sudah mengenali serangan virus sehingga mampu melindungi tubuh.

Penyebab Penyakit Cacar Air

Virus penyebab cacar air adalah Varicella zoster (VZV). Virus Varicella zoster dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, seperti:

  • Menyentuh lepuh berisi cairan.
  • Menghirup tetesan air liur pasien melalui batuk atau bersin.

Lebih lanjut, penderita cacar air masih berpotensi menularkan penyakit sejak 2 hari sebelum lepuh muncul hingga 6 hari setelah lepuh terbentuk sempurna. Tingkat penularannya akan menurun ketika lepuh cacar air sudah benar-benar pecah dan kering.

Gejala Cacar Air

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cacar air ditandai dengan munculnya lepuh atau ruam berisi cairan di permukaan kulit. Biasanya ruam akan menetap di tubuh selama 7 hingga 21 hari.

Sebelumnya, tanda-tanda cacar air lain mendahului munculnya ruam, antara lain:

  • Pusing atau sakit kepala.
  • Demam.
  • Kehilangan selera makan.
  • Nyeri otot.
  • Mual.
  • Kelelahan yang berlebihan.

Setelah mengalami gejala awal tersebut selama 1 hingga 2 hari, akan muncul ruam dan melalui 3 tahap perkembangannya, yaitu:

  • Ruam atau benjolan berwarna merah/merah muda muncul di seluruh tubuh.
  • Ruam merah tersebut berubah menjadi lepuh atau lepuh berisi cairan.
  • Lepuh akan pecah ketika pasien mulai pulih. Kemudian, lepuh yang pecah akan mulai mengering dan mengeras.

Perlu diketahui bahwa 3 tahap timbulnya lepuh di atas tidak selalu dialami oleh penderita cacar air. Tahapan perkembangan lepuh dapat bervariasi tergantung pada sistem kekebalan tubuh pasien.

Cara Mengobati Cacar Air

Cacar air merupakan salah satu penyakit kulit yang biasanya disertai gejala tertentu, seperti demam, gatal-gatal di sekujur tubuh, dan lain-lain.

 Cacar air merupakan penyakit self-limiting disease (penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya), sehingga tidak diperlukan pengobatan khusus untuk menyembuhkan penyakit ini.

Namun perlu diperhatikan bahwa gejala yang muncul dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderita, sehingga perlu diberikan pengobatan untuk mengurangi gejala yang muncul.

Ada beberapa obat yang umumnya diresepkan oleh dokter, misalnya obat demam seperti paracetamol. Untuk meredakan rasa gatal akibat ruam, dokter juga akan meresepkan obat antihistamin, seperti diphenhydramine.

Selain itu, ada beberapa cara membantu mengurangi gejala cacar air yang bisa Anda lakukan di rumah, antara lain:

  • Minum banyak air.
  • Hindari menggaruk bagian lepuh yang gatal. Anda bisa menggunakan salep yang diresepkan dokter untuk mengurangi rasa gatal.
  • Kenakan pakaian longgar dan lembut untuk menghindari kontak langsung dengan lepuh berisi cairan.
  • Jika muncul lepuh di mulut, Anda bisa mengonsumsi makanan bertekstur lembut.
  • Mandi air hangat. Selain itu, Anda juga bisa memilih sabun khusus untuk kulit sensitif agar tidak mengiritasi lepuh.

Setelah menjalani beberapa pengobatan, Anda mungkin juga ingin mengetahui tanda-tanda kesembuhan dari cacar air. Penderita akan dinyatakan sembuh jika tidak ada lagi ruam dan lepuh merah di permukaan kulit. Apalagi lepuhnya juga sudah pecah dan mengering.

Untuk memastikan Anda pulih sepenuhnya, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Siloam terdekat. Meskipun cacar air adalah penyakit kulit yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, gejalanya mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Oleh karena itu, pengobatan yang tepat penting untuk meringankan gejalanya. (Sumber:Siloamhospital.com). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS