Menikmati Keindahan Hutan Mangrove Dusun Rangko, Kecamtan Komodo, Sambil Mengayuh Kayak

redaksi - Sabtu, 15 Juni 2024 18:13
Menikmati  Keindahan Hutan Mangrove Dusun Rangko, Kecamtan Komodo, Sambil Mengayuh KayakHutan maogrove di Dusun Rangko, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat (sumber: Istimewa)

LABUA BAJO (Floresku.com) – Destinasi wisata premium Labuan Bajo memiliki banyak atraksi wisata baru yang seru . Yang terbaru adalah aktraksi mengayuh kayak sambil menyusuri  dan menikmati keindahan hutan mangrove di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Manggarai Barat. 

Atraksi tersebut memiliki dua opsi, yakni medium track dengan durasi 30 menit dan long track selama satu jam. 

Atraksi yang dikembangkan Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat serta World Wiild Fund for Nature (WWF) itu menawarkan pengalaman menikmati keindahan alam yang berbeda dari objek wisata yang sudah eksis sebelumnya.

Pengembangan atraksi destinasi wisata mangrove ini kedepannya diharapkan dapat menjadi daya tarik baru yang diminati oleh wisatawan serta menjadi sumber ekonomi baru yang berkelanjutan bagi warga setempat. 

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menyampaikan bahwa BPOLBF hadir untuk mendorong dan mempercepat kesiapan destinasi wisata terhadap dinamika kunjungan wisatawan dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan wisatawan. 

"Ini merupakan titik awal kami mendorong pengembangan wisata mangrove, tetap memperhatikan aspek kemanan dengan menyusun SOP yang ketat agar bisa menawarkan paket wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan," ungkap Frans kepada media saat berada di Dusun Rangko, Kamis (13/6). 

BPOLBF, lanjut dia, mendukung terhadap pengembangan atraksi yang dikelola Pokdarwis Desa Tanjung Boleng Dusun Rangko itu melalui penyerahan dua unit kayak beserta dua unit dayung dan dua buah life jacket. 

Dukungan BPOPLB juga diberikan demi peningkatan kapasitas Pokdarwis . Dukungan ini diberikan  melalui penyusunan standar prosedur operasional. 

Tidak terkecuali, pedoman standar lain yang perlu dipahami pemandu wisata terutama dari sisi keamanan, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan saat atraksi berlangsung. 

Staf Ahli Bupati Manggarai Barat, Ovan Adu juga menyampaikan bahwa penggunaan kayak harus memperhatikan SOP kemamanan, dengan tetap memperhatikan kondisi cuaca atau iklim, serta arus air. 

Ia juga mengimbau masyarakat terutama Pokdarwis setempat untuk senantiasa menjaga kelestarian alam mangrove Dusun Rangko agar tetap bersih dari sampah plastik. Salah satu caranya dengan mengimbau wisatawan untuk membawa tumbler air minum saat akan melakukan kegiatan kayaking dan tidak meninggalkan sampah plastik usai berkayaking. (*)

"Aktivitas kayak di hutan mangrove Dusun Rangko ini juga kami harapkan dapat memberi alternatif baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo dan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo," ujar Ovan. 

Kepala Desa Tanjung Boleng, Saharudin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak karena sudah melihat potensiwisata mangrove Dusun Rangko, sehingga mampu dikembangkan. 

Elisabeth Klara, Tim Marine Tourism Officer WWF menyampaikan, Pokdarwis di Dusun Rangko menyadari bahwa potensi mangrove tidak boleh rusak, sehingga pihaknya selalu memberikan pendampingan dalam melakukan aksi penanaman mangrove untuk menjaga kelestarian mangrove Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng.

RELATED NEWS