Momen Pilu Makan Bergizi Gratis di SD, Ada yang Menangis, Ada yang Ingat Ibunya ‘Mengepel di Rumah Orang’

redaksi - Sabtu, 11 Januari 2025 13:18
Momen Pilu Makan Bergizi Gratis di SD, Ada yang Menangis, Ada yang Ingat Ibunya ‘Mengepel di Rumah Orang’Potret Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka saat membagikan sekotak susu untuk para siswa di Pasar Tradisional Palangka Raya, Kalimantan Tengah. (sumber: Instagram.com/@gibran_rakabuming))

JAKARTA (Floresku.com) -  Program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto resmi dimulai sejak Senin, 6 Januari 2025.

Sebagian besar siswa di sekolah menikmati berbagai menu hidangan yang disajikan dari Dapur MBG pada berbagai pelosok daerah di Indonesia.

Di sisi lain, ternyata terdapat juga anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) enggan menikmati hidangan ‘mewah’ itu karena merasa keluarganya masih kekurangan makanan di rumah.

Sebuah fenomena yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Prabowo karena sejak awal dilantik, sang presiden telah berjanji untuk mengentaskan kemiskinan di Tanah Air.

"Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi," ucap Prabowo saat pidato perdananya sebagai Presiden RI di Gedung MPR, Jakarta, pada 20 Oktober 2024 lalu.

"Marilah kita berhimpun, bersatu, untuk mencari solusi-solusi jalan keluar dari ancaman dan bahaya tersebut," tegasnya.

Berkaca dari hal itu, berikut kisah anak-anak SD yang menyita perhatian publik karena pilihannya untuk membawa pulang menu makan gratis demi keluarganya di rumah.

Siswa SD di Gorontalo: Tak Ada Nasi di Rumah

Alasan seorang siswa SD di Gorontalo, Sulawesi Utara yang memilih untuk menyimpan sekotak makanan dari Program MBG bikin publik terenyuh.

"Di rumah tidak ada nasi," tutur seorang siswa di SD Gorontalo itu pada Senin, 6 Januari 2025.

Siswa SD Gorontalo itu mengaku tidak ada nasi yang bisa dinikmati sang ibunda, sehingga dirinya lebih memilih membawa sekotak makanannya ke rumah.

Rekan sejawatnya yang tampak menikmati menu makan bergizi itu, tidak menggoyahkan keinginannya untuk ikut makan bersama mereka.

"(Saya) mau kasih makanan ini ke Mama," terangnya sambil minum sekotak susu dari hidangan MBG tersebut.

Siswa SD di Sumut Menangis Tersedu Ingat Orang Tua

Dalam kesempatan berbeda, terdapat kisah seorang siswa SD di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) yang tak kuasa menahan tangisannya melihat hidangan 'mewah' dari Program MBG, pada Selasa, 7 Januari 2025.

Siswa SD Karo itu tampak menangis tersedu karena mengingat orang tuanya di rumah yang kekurangan makanan.

"Senang dapat makanan, namun ingat Mama dan Bapak di rumah. Mau makan sama Mama soalnya lagi sakit," tuturnya.

Mengenai pekerjaan ibu dan ayahnya, sang siswa menjelaskan keduanya bekerja sebagai buruh tani di ladang warga setempat.

"Mama aron (buruh tani), bapak kadang kerja, kadang tidak," ungkapnya sambil menghapus air mata.

Siswi SD Palembang: Mama Mengepel di Rumah Orang

Kisah mengharukan terjadi saat uji coba program MBG di SD Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Senin, 11 November 2024 lalu.

Seorang siswi tampak tak ingin membawa pulang makan siang gratis yang dibagikan oleh Polda Sumsel.

Terungkap siswi itu tinggal bersama sang ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga sementara ayahnya telah meninggal dunia.

Plt Kasubag Renmin Ditresnarkoba Polda Sumsel, AKP Yetty Gultom menyebut kotak makanan itu tak disentuh oleh siswi tersebut.

"Kenapa tidak dimakan, sayang?" ujar Yetty kepada seorang siswi yang tampak dalam unggahan Instagram @ditresnarkobapoldasumsel, pada 11 November 2024.

"Untuk mama, mama mengepel di rumah orang," jawab seorang siswi SD Palembang.

Berkaca dari hal itu, Yetty menuturkan pihaknya akan memberikan bantuan ke kediaman Devi.

"Artinya program ini bagus, bukan kasihan tapi lebih kepada berbagi kasih untuk masyarakat miskin," terang Yetty.

"Insya Allah kalau sudah diizinkan pimpinan mau ke rumahnya (seorang siswi) rencana mau beri bantuan tali asih," pungkasnya.

Siswa SD Jakarta Bawa Pulang Makanan untuk Sang Nenek

Dalam kesempatan berbeda, ada cerita tentang siswa SD Cideng, Jakarta Pusat yang ingin membawa pulang makanan dari program MBG.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi mengaku terharu saat mendengar cerita seorang siswa yang tak ingin menikmati hidangan program makan bergizi gratis di sekolah.

"Saya terharu, tadi saya tanya (seorang siswa) kenapa kamu tidak mau makan? 'Saya mau bawa makanannya untuk nenek', saya terharu," ujar Heru kepada awak media di SD Cideng, Jakpus, pada Senin, 19 Agustus 2024 lalu.

Menyikapi hal itu, Heru lantas membawa porsi lebih banyak untuk diberikan kepada siswa tersebut agar ikut bersantap bersama teman-temannya di sekolah.

"Jadi dia nggak mau makan, dibawakan untuk neneknya. Memang ada stok lebih, itu dibawa, kami kasih lagi satu box untuk neneknya," tandas Heru. (*).

RELATED NEWS