Pastor Memberkati Kota dari Helikopter dan Netizen Yang Marah kepada Penyiar TV

redaksi - Jumat, 30 Juli 2021 20:38
 Pastor Memberkati Kota dari Helikopter dan Netizen Yang Marah kepada Penyiar TV P. Leo De Jesus Leto SVD sedang memberkati Kota Santiago, Chile dari atas helikopter (sumber: Ist)

JAKARTA (Floresku.com) – Kisah Pater Leo de Jesus Leto,  pastor Asal NTT yang memberkati Ibukota Chile, Santiago dari atas helikopter menarik perhatian umat Katolik Indonesia. Dari portal ekorantt.com (28/7) dan sesawi.net (29/7) terbetik kisah perihal kebiasaan umat Katolik Kota Santiago di Chile memberkati kota mereka dari udara melalui helikopter pada setiap 16 Juli, untuk menghomati Bunda Maria dri Gunung Karmel.

Pada 16 Juli 2021 ini, Pater Leo, misionaris SVD yang berkarya di Paroki Sagrado Corazon De Jesus De Quepe, Keuskupan Villarica, Chile Selatan, mendapat kepercayaan untuk memberkati Kota Santiago dari udara.

Pater Leo de Jesus  Leto SVD (kanan) (Foto: stimewa)

Namun,  berita seputar klerus Katolik yang mendokan dan memberkati kota dari atas pesawat pernah dijadikan lelucon oleh stasiun televisi Imagen, dari Meksiko setelah setahun silam. Ulah penyiar televisi itu membuat marah netizen, bahkan ada yang menyerukan boikot, menghentikan berlangganan televisi tersebut.   

Terjadi di banyak kota di berbagai negara 

Sesungguhnya perihal memberkati kota dari kabin helikopeter memang tidak terjadi di Kota Santiago, Chile semata. Beberapa kota di dunia, mempraktikannya dengan alasan yang beragam. Namun, selama masa pandemi Covid-19, praktik tersebut mengemuka sebagai ungkapan iman umat Katolik memohon berkat dan perlindunan Tuhan agar segera lepas dari kunkungan pandemi yang mencekam.

Di Roma, Italia misalnay pada, 31 Juli 2015 seorang imam Katolik  melakukan eksorsisme (ritual pengusiran roh jahat) dari udara di kota tepi pantai Italia Castellammare di Stabia sebagai tanggapan atas maraknya aksi pencurian dan perusakan rumah warga, termasuk gereja di daerah tersebut.

Atas desakan kelompok doa lokal, seorang imam naik helikopter untuk melakukan eksorsisme kecil di seluruh kota, menurut surat kabar Italia.

"Jika setan atau roh jahat  berkeliaran di Castellammare di Stabia, maka ritual ini mereka sudah dikalahkan," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Kemudian, pada 12 September 2019, media lokal melaporakan para imam Katolik Rusia  memberkati Kota Tyer dengan air suci untuk melindungi warganya dari nafsu untuk berpesta pora dan bermabuk-mabukan.

Menurut media lokal, jumlah total air suci yang digunakan pada berkat udara adalah sekitar 18 galon. Begitu berada di udara, imam setempat dengan bantuan beberapa orang memulai kebaktian dan menuangkan air suci dari pintu pesawat yang terbuka.

Tver, sebuah kota berpenduduk 400.000 terletak antara Moskow dan St. Petersburg, 110 mil barat laut ke ibu kota Moskow.

Pastor Antony Mannupella, naik ke pesawat untuk memberkati wilayah Jersey Selatan (Sumber: literock969.com)

Pater Anthony Manuppella, Pastor Paroki St. Gianna Beretta Molla Northfield terbang dengan pesawat kecil di atas  Jersey Selatan pada hari Rabu, 19 Maret 2020. Pastor Manuppella, bersama seorang umat paroki yang kebetulan adalah seorang pilot, lepas landas dengan Cessna 182 Rabu sore dari Bandara Internasional Atlantic City, membawa Sakramen Mahakudus dalam sebuah monstran dan patung Bunda Maria dari Fatima, untuk berdoa dan memohon berkat  bagi umat  Keuskupan Camden. 

Uskup Daniel R. Jenky dari Peoria, Ill memberkati Keuskupan Peoria dari atas helikopter medis pada Jumat Agung, 10 April,  untuk memohon intevensi Tuhan mengatasi pandemi virus corona. 

Pater Richard Pagano, imam Gereja Katolik Satin John Paul di Nocatee, kanan, berdiri bersama umatnya Kepala Polisi Pantai St. Agustine Rober Hardwic di samping sebuah helikopter di Northeast Florida Regional Airport di St. Agustine, Frideay. 

Hardwic kemudian menemani Pater Pagano ke dalam pesawat  yang terbang di atas  St Johns County untuk berdoa dan memberkati penduduk karena pandemi virus corona. (Peter Willot)

Minggu dua imam Katolik dari Keuskupan Fall River di Massachusetts terbang dengan pesawat pribadi yang diberi nama Angel Flight 1961. Mereka menempuh penerbangan 90 menit “untuk membawa berkat Sakramen Mahakudus kepada orang-orang di keuskupan ini,”  Pater Chris Peschel mengatakan kepada The Anchor, surat kabar keuskupan itu.

Penerbangan doa dilakukan setelah keuskupan itu dan beberapa keuskupan lainnya termasuk Florida Utara, membatalkan semua kebaktian untuk melindungi umat paroki dari penularan COVID-19.

Uskup Agung New Orleans yang berusia tujuh puluh tahun, Gregory Aymond, naik ke kokpit terbuka dari pesawat biplan era Perang Dunia II pada Jumat Agung dan terbang dalam misi 25 menit.

Ketika seorang pilot mengarahkan jalur dari Bandara Lakefront ke Kenner ke Gretna, ke French Quarter dan kembali, Aymond memberkati penduduk, yang telah menderita dan diisolasi oleh virus corona, dari jarak yang aman - 1.000 kaki ke atas.

Uskup Agung New Orleas Gregory Aymond mengacungkan jempol saat dia bersiap untuk mengendarai pesawat bib Stearman PT-17 era Perang Dunia II di atas kota di New Orleans, Jumat, April 2020. Dia membawa serta air suci dari Sungai Yordan, tempat Kristus dibaptis, untuk memerciki kota, dan Ekaristi untuk memberkati mereka yang sakit atau meninggal karena virus corona baru, serta para responden garis depan. (Foto oleh David Grunfeld, NOLA.com).

Sabtu, 11 April 2020 Cochabamba (Agenzia Fides) - Kamis Putih adalah hari di mana Gereja di seluruh dunia dengan khidmat memperingati penetapan Sakramen Ekaristi oleh Yesus. Tahun ini tidak mungkin untuk merayakannya karena pandemi virus corona yang memaksa penutupan gereja-gereja, tetapi umat Cochabamba dapat memiliki berkat Ekaristi tertentu.

Memegang ostensory dengan kuat dengan Sakramen Mahakudus dengan satu tangan dan ponsel dengan tangan lainnya, untuk siaran langsung di platform digital, Don Rolando Laime, dari paroki Cala Cala, terbang di atas kota dan sekitarnya dengan helikopter, dan menyampaikan pesan bentuk berkat bagi masyarakat Cochabamba pada Kamis Putih ini.

Sebelumnya, pada 1 April 2020, seorang imam Katolik menyangga patung Perawan Maria di jendela helikopter dan memberkati sebuah kota dari udara di tengah krisis COVID-19.

Insiden itu direkam di atas kota Rengo di Provinsi Cachapoal, Chili tengah, setelah dua imam lokal, yang diidentifikasi sebagai Luis Escobar dan Ivan Guajardo, memutuskan untuk menggunakan helikopter untuk memberkati wilayah O'Higgins yang lebih luas.

Para imam memulai dengan Rengo City dan rekaman yang dibagikan di Facebook oleh 'Rio Claro FM' menunjukkan salah satu dari mereka menyandarkan patung Perawan Maria ke jendela saat dia melakukan pemberkatan sambil mengenakan masker wajah.

Uskup Agung Panama Jose Domingo Ulloa memegang Sakramen Mahakudus saat dia duduk di helikopter di Howard Air Force Based di Panama City pada 5 April 2020 sebelum penerbangan di atas ibu kota dan daerah sekitarnya untuk 'melindungi negara dari penyakit' di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona baru, COVId-19. (Foto: Luis Acosta/AFP).

Berikut adalah beberapa adegan itu terjadi di banyak kota di dunia seperti   Asunción di Paraguay Lisbon di Portugal; Kota Campo Grande di Brasil Barat, Kota Maputo di Afrika, meliputi São Paulo, Ponta Grossa, Fortaleza, San José (Kosta Rika) dan San Salvador (El Salvador).

Dengan helikopter, dan pesawat kecil, para imam dan diakon dengan hormat mengangkut Sakramen Mahakudus atau membawa patung Bunda Maria dengan cinta berbakti, berdoa, bernyanyi, atau mendaraskan Rosario Suci. Tujuan mereka selalu sama: untuk menunjukkan iman dan keyakinan akan Penyelenggaraan Ilahi dan memohon kepada Tuhan kita Yesus Kristus, melalui Bunda-Nya yang Mahakudus, untuk melindungi dan memberkati umat beriman selama hari-hari sulit yang mereka jalani. 

 

Apa penting?

Perihal aksi para uskup dan imam Katolik  memberkati kota dari udara,  Imagen,  sebuah stasiun televisi di Meksiko membuat siaran yang sangat kontraversial. Televisi itu membuat judul liputannya: “Sacerdote lanza sus bendiciones desde un helicóptero | Qué Importa (Imam memberikan berkat dari helikopter | Apakah penting?)

Sepanjang siara itu, kedua penyiat televisi itu melontarkan kata-kata yang melecehkan aksi ritual yang dilakuan uskup dan imam Katolik. “Untuk apa menuangkan air berkat dari udara? Mnegapa harus bawa monstrans dan patung Maria  naik helikopter?” Begitu mereka mengolok-olok sembari tertewa sinis.

Reaksi keras netizen

Ulah konyol kedua pewarta televisi itu segera mendapat reaksi keras dari pemirsa. Para pemirsa mengatakan bahwa kedua penyeiar itu telah berkata-kata seperti orang bodoh.  

Seorang netizen atas nama Liz Viteri menulis, “Saya  mendoakan agar para penyiar  itu sekali waktu ikut menerima berkat juga. Sebab mereka telah menampilkan diri sebgai penyiar yang bodoh dan tak punya otak. Jika mereka tidak berubah, maka mereka akan mendapat kesulitan. Tuhan tidak mungkin tinggal diam.”.

Mg Magic, netizen lainnya menulis, “Jika Anda seorang Katolik yang benar-benar mencintai Tuhan. Tolong jangan berlangganan saluran ini. Dan jika Anda sudah berlangganan, klik untuk berhenti berlangganan!”

Sementara itu, Marcelina Hernandez menulis, “Saya berharap suatu hari nati kedua penyaiar itu  berlutut untuk meminta pengampunan dari TUHAN.”  (MA/Reuters/AFP))

Editor: Redaksi

RELATED NEWS