Nostradamus Ramalkan Tahun 2024 Bakal Terjadi Konfrontasi di Laut Tiongkok dan Munculnya Seorang Paus Baru yang Berusia Muda

redaksi - Senin, 05 Februari 2024 12:58
Nostradamus Ramalkan Tahun 2024 Bakal Terjadi Konfrontasi di Laut Tiongkok dan Munculnya Seorang Paus Baru yang Berusia Muda Sosok seorang Paus berusia muda dalam film The Young Pope, serial baru HBO yang sureal dan mencolok yang dibintangi oleh Jude Law sebagai uskup agung berusia 40-an dari New York yang, yang sangat mengejutkan satu miliar jemaat, menjadi pemimpin gereja Katolik. (sumber: www.theatlantic.com)

JAKARTA (Floresku.com) -  Ahli astrologi Perancis Michel de Nostradame alias Nostradamus menerbitkan bukunya Les Propheties hampir 500 tahun yang lalu. Buku-buku terkenal itusetebal 942 ramalan tampaknya  berisikan ramalan tentang peristiwa yang akan terjadi pada masa depan.

Nostradamus dikatakan telah meramalkan pembunuhan John F Kennedy, serangan teror 9/11, dan bahkan awal pandemi virus corona, sesuai interpretasi atas tulisannya.

Pada tahun 2023, ia memperkirakan akan terjadi bencana ekonomi di seluruh dunia- “Seberapa tinggi gantang gandum akan naik / Manusia itu akan memakan sesamanya”, tulisnya dalam salah satu kuatrainnya. 

Meskipun dunia terguncang oleh perlambatan ekonomi pasca-COVID-19 dan melonjaknya krisis biaya hidup, ramalan tersebut sedikit berlebihan.

Namun menurut banyak laporan, sejauh ini lebih dari 70 persen ramalannya menjadi kenyataan. Berikut beberapa prediksi Nostradamus untuk tahun 2024:

Bencana iklim

Ahli nujum Perancis ini memperkirakan pada tahun 2024 dunia akan menyaksikan kekacauan iklim. “Bumi yang kering akan menjadi semakin kering,” prediksinya dalam salah satu syair, “dan akan terjadi banjir besar”.

Di tempat lain, ia memperingatkan akan “kelaparan yang sangat besar melalui gelombang yang membawa penyakit”, kalimat terakhir yang berpotensi merujuk pada tsunami yang menghancurkan pertanian dan membiarkan penyakit dan kelaparan merajalela. 

Jika prediksi tersebut ternyata akurat, kita mungkin akan menghadapi peristiwa iklim yang lebih merusak pada tahun 2024 dibandingkan yang pernah kita alami sebelumnya.
Konfrontasi Angkatan Laut dengan Tiongkok

Konfrontasi seputar Tiongkok adalah sesuatu yang mulai dilihat oleh banyak pakar geopolitik dan jurnalis dalam dinamika perubahan dan kebangkitan Tiongkok sebagai kekuatan global. 

Di masa lalu, Tiongkok telah beberapa kali menunjukkan kekuatan brutalnya di wilayah sekitar Laut Cina Selatan dan Taiwan, sebagian besar melalui kapal angkatan lautnya.

Nostradamus juga meramalkan hal serupa berabad-abad yang lalu. Dalam salah satu kuatrainnya, ia menulis tentang “pertempuran dan pertempuran laut”. 

Dia mengatakan bahwa “Musuh Merah akan menjadi pucat karena ketakutan. Membuat Samudera Besar dalam ketakutan”.

Samudera besar di sini mungkin merujuk pada Samudera Hindia dan frasa ‘musuh merah’ mengacu pada komunis Tiongkok.

Keributan kerajaan

Dalam salah satu syairnya, Nostradamus mengacu pada seseorang yang dia sebut sebagai 'Raja Kepulauan', yang mengalami perceraian kontroversial dan “diusir dengan paksa”. 

Lebih lanjut, ia juga menulis bahwa Raja ini digantikan oleh “orang yang tidak memiliki tanda sebagai raja”.

Analis dan penulis, Mario Reading, yang menyusun dan menulis buku- The Nostradamus Prophecies, mengatakan bahwa dengan 'King of the Isles', Nostradamus mungkin menunjuk pada Raja Charles III. 

Dia mungkin terpaksa turun tahta karena “serangan terus-menerus terhadap dirinya dan istri keduanya.”

Dalam buku yang sama karya Reading, Nostradamus meramalkan kematian Ratu Elizabeth II pada tahun 2022.

Paus muda yang baru

Paus saat ini, Paus Fransiskus, saat ini berusia pertengahan 80-an dan menderita masalah kesehatan di masa lalu. 

Nostradamus mengatakan dalam salah satu ramalannya bahwa karena usia tua, Paus akan digantikan oleh Paus baru yang lebih muda.

“Melalui kematian Paus yang sangat tua. Seorang Romawi yang cukup umur akan terpilih,” tulisnya.

Meskipun kedatangan Paus yang lebih muda dan penuh semangat terdengar seperti hal yang baik, Nostradamus segera melanjutkan dengan mengatakan bahwa pemimpin baru akan ‘melemahkan kekuasaannya’, dan bahwa ia akan menjadi Paus untuk waktu yang lama.

Arti sebenarnya dari 'melemahkan' tentu saja masih bisa diperdebatkan. Apakah maksudnya pengaruh gereja akan berkurang atau ada skandal yang lebih besar yang akan terjadi? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tulisannya, khususnya dalam “Les Prophéties,” ditulis dalam gaya samar dan metaforis, yang terbuka untuk berbagai interpretasi. 

Banyak kuatrainnya yang tidak jelas dan dapat diterapkan pada berbagai peristiwa. (Sumber:www.wionews.com). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS