Nur Asia Uno: Dekranas Bantu Promosi Produk Kerajinan NTT Lewat Platform Digital Medsos

redaksi - Kamis, 25 Maret 2021 23:20
Nur Asia Uno: Dekranas Bantu Promosi Produk Kerajinan NTT Lewat Platform Digital MedsosDekranas (sumber: null)

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) siap membantu produk-produk kerajianan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ketua Bidang Promosi dan Humas Dekranas Nur Asia Uno menyampaikan hal tersebut saat talkshow Road to Pesona Digital NTT,  Rabu (24/3) di Labuan Bajo, Flores. 

Menurut Nuar Asia Uno mengatakan  peran bidang promosi dan humas Dekranas adalah membantu pemasaran produk melalui publikasi serta pemberitaan dan pameran online atau offline.

“Targetnya, produk para pengrajin dapat dipromosikan lebih luas melalui platform digital media sosial serta dipasarkan di pameran," katanya.

Talkshow juga menghadirkan narasumber Trince Yuni (Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai Barat), Alfonsa Horeng (Pendiri Rumah Tenun NTT), Kuncoro Wastuwibowo (Sinergy Project Leader Telkom Indonesia - Telkom Group), Ni Luh Putu Sri Sandhi (Manager Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI-NTT), dan Ericson Sibagariang (Vice President Area Account Management Telkomsel), serta keynote speaker Tri Tito Karnavian (Ketua Harian Dekranas).

Nur Asia Uno menjelaskan produk dari pengrajin akan dibantu dipasarkan melalui marketplace yang sudah exist seperti Tokopedia dan LaDaRa yang sudah bermitra juga dengan OVO dan Grab.

"Dengan bantuan dan kemitraan ini, sehingga produk binaan Dekranas bisa berjualan secara online," ucapnya

Ketua Dekranasda Manggarai Barat (Mabar) Trince Yuni juga mengungkapkan jika Dekarnas Manggarai Barat turut membantu dan mendorong kemajuan kerajinan daerah baik dari segi pemasaran maupun kualitas produksi, serta melestarikan kearifan lokal yang ada di daerah Manggarai Barat.

Pada  kesempatan yang sama, Sinergy Project Leader Telkom Indonesia - Telkom Group KuncorocWastuwibowojuga menyampaikan bahwa peran Telkom saat ini adalah menumbuhkan sistem kerjasama yang melibatkan masyarakat.

“Di Indonesia 80% rakyat atau 60 juta keluarga hidup tergantung dari UMKM, sehingga UMKM yang kita kembangkan bukan hanya kreasi tapi juga ke ranah pertanian, wisata dan UMKM-UMKM di daerah terpencil,” ungkap Kuncoro.

Sementara itu Manager Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI-NTT Ni Luh Putu Sri Sandhi mengatakan bahwa Bank Indonesia berupaya membantu pengembangan program UMKM dari sisi digitalisasi promosi maupun digitalisasi sistem pembayaran.

Salah satunya adalah dengan menggunakan standarisasi QR Code atau QRIS yang saat ini telah banyak digunakan.

“Ini dilakukan untuk mempermudah dalam transaksi pembayaran secara digital. Sehingga, walaupun UMKM tetap harus bisa go digital supaya bisa memperluas pemasaran, jadi bisa siap ekspor,” jelasnya.

Sementara itu Vice President Area Account Management Telkomsel Ericson Sibagariang yang hadir secara online menyampaikan bahwa Telkomsel sangat berkomitmen untuk membantu dan meningkatkan daya saing para UMKM Nasional, khususnya dalam bidang transformasi digital dan kreatif nasional.

“Telkomsel membangun infrastruktur untuk men-support telekomunikasi internet sebagai kebutuhan dasar bagi pelaku UMKM kita, baik secara nasional untuk dapat bertransformasi menuju UMKM dengan spirit UMKN Go Online, Go Digital, dan Go Nasional. Harapan terbaiknya adalah tentu Go Internasional,” jelas Ericson.

Kemudian Pendiri Rumah Tenun NTT Alfonsa Horeng menyebutkan bahwa kain tenun merupakan identitas bangsa Indonesia yang bermuatan edukasi. Ia sendiri selama 20 tahun telah memperkenalkan kain tenun ke beberapa negara di seluruh dunia.

“Ini adalah budaya tradisi, jadi secara turun temurun semua wanita-wanita di kampung harus menenun karena alasan mahar, atau mas kawin,” ungkapnya.

Kegiatan talkshow kemudian ditutup dengan acara  fashion show kain-kain nusantara khususnya Wastra Tenun khas NTT,  diiringi oleh alunan merdu  musik khas NTT, Sasando. (IP/TAR).

RELATED NEWS