OPINI Engelbertus Suman: Musik Bisa Mengatur Suasana Hati

redaksi - Rabu, 08 Desember 2021 16:09
OPINI Engelbertus Suman: Musik Bisa Mengatur Suasana HatiEngelbertus Suman (sumber: Dokpri)

DALAM aspek emosi, mendengarkan musik dapat mempengaruhi sistem saraf manusia yang ada dalam otak. Bagi sebagian besar orang, musik tidak lepas dari kehidupan. 

Musik hampir menemaninya setiap saat. Musik tersebut dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Setiap orang pasti memiliki masalah. Ada saja hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada setiap hari. Entah itu masalah pekerjaan, rumah tangga, tugas yang banyak, atau yang paling dominan adalah masalah percintaan.

Ketika seseorang mendengarkan musik yang gembira maka akan berpengaruh positif bagi suasana hati orang tersebut. Begitupun sebaliknya, jika seseorang mendengarkan musik yang sedih maka akan berpengaruh terhadap suasana hatinya menjadi negatif.

Terlepas dari semua masalah tersebut, setiap orang pasti mencari solusi atau bahkan mencari pelarian dan berbuat sesuatu untuk sekedar menenangkan diri dari masalah yang dihadapinya. Salah satunya yaitu dengan mendengarkan musik. 

Dengan mendengar musik seseorang pasti akan merasa lebih tenang, lebih rileks dan bahkan lupa tentang masalah yang sedang dihadapinya.

Musik secara umum adalah waktu dalam bunyi. Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang.

Menurut David Ewen, musik adalah ilmu pengetahuan serta seni mengenai kombinasi ritmik dan beberapa nada, baik vokal ataupun instrumental yang mencangkup melodi serta harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu hal yang menginginkan diungkapkan terlebih dalam segi emosional (biznetnetworks.com).

Menurut Aristoteles, musik adalah curahan kemampuan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam satu rentetan nada (melodi) yang memiliki irama (ampproject.org).

Musik merupakan metode peluapan emosi oleh para seniman. Melalui musik seniman mencoba menghadirkan cerita yang kemudian dirasakan oleh pendengar.

Mendengar musik dapat diartikan sebagai  kita mendengar sekaligus ikut merasakan peluapan emosi dari para seniman tersebut. Dengan kata lain kita dibawa kepada perasaan-perasaan yang dirasakan para seniman musik. 

Misalnya, pada lagu yang menceritakan tentang hal-hal yang sedih,  para seniman membawa kita pada perasaan sedih atau mungkin perasaan haru. Dan pada lagu bahagia atau pada lagu yang mungkin bertemakan cinta kita pasti akan ikut merasa bahagia.

Terkadang banyak orang suka mendengar musik dari lirik yang ada pada lagu yang didengarnya. Dengan kata lain lirik yang ada dalam musik atau lagu  memiliki andil yang besar dalam mempengaruhi suasana hati pendengar. 

Lirik yang positif memberikan pengaruh positif pula pada pendengarnya. Pendengar dapat merasa semangat, gembira, dan termotivasi. Begitupun sebaliknya, saat memberikan lirik lagu yang sedih pasti akan memberi dampak kesedihan pada pendengarnya.

Hal tersebut pasti akan dirasakan oleh setiap orang. Ketika saya mendengarkan lagu yang dinyanyikan dengan penuh semangat saya akan merasakan pengaruh positif dan termotivasi untuk melakukan suatu kegiatan yang akan dilakukan. 

Saya juga akan merasa sedih jika mendengar lirik lagu yang sedih atau tentang patah hati. Selain itu, dalam melakukan pekerjaan apapun saya akan lebih merasa bergairah dalam melakukan pekerjaan itu jika sambil mendengarkan musik. 

Salah satu contohnya, ketika saya sedang belajar saya dengan mudah untuk memahami materi yang sedang saya pelajari. Bagi saya musik memberikan dampak yang cukup besar dalam keseharian hidup saya. 

Melakukan pekerjaan dengan iringan musik mampu meringankan pekerjaan yang sedang kita lakukan. Misalnya musik yang sering saya dengarkan yaitu dari Jackson Zeran.

Hal yang sama dirasakan oleh Ecin Mahasiswa UNIKA St. Paulus Ruteng, di mana ia selalu mendengarkan musik ketika mengerjakan pekerjaan rumah. “ketika bersih rumah saya selalu memasang musik dengan volume kencang. Iringan musik membantu saya untuk ‘menikmati’ pekerjaan yang sedang saya lakukan,” kata Ecin ketika ditanya mengenai manfaat musik baginya.

Penelitian The Journal of Possitive Psychology yang berjudul “Trying to Be Happier Really Can Work: Two Experimental Studies” (2012), menunjukkan bahwa musik mampu meningkatkan perasaan bahagia seseorang. 

Peningkatan rasa bahagia harus diiringi oleh keinginan pendengar untuk meningkatkan mood-nya. Dengan begitu, aura positif yang disampaikan melalui musik mampu memberi rasa bahagia bagi pendengarnya.

Musik sedih nyatanya juga memberikan dampak pada pendengarnya. Suasana hati pendengar sering kali terombang-ambing sesuai dengan musik yang sedang didengarkan (unpad.ac.id).

Selain itu, musik mampu mempertajam fokus seseorang dan musik juga dapat melatih kerja otak untuk lebih fokus.

Tempo dan nada dalam musik melatih saraf otak dalam mengantisipasi kejadian yang akan terjadi. Jeda yang ada dalam musik seakan memberikan waktu bagi otak untuk mempersiapkan kejadian yang mungkin terjadi. 

Oleh karena itu, mendengarkan musik tidak hanya mempengaruhi suasana hati tetapi juga dapat sebagai latihan untuk mengasah fokus.*

*Engelbertus Suman, Mahasiswa Unika St. Paulus Ruteng, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Editor: redaksi

RELATED NEWS