OPINI: Menelisik Dampak Pandemi Covid-19 dan Tantangannya terhadap Pendidikan di Indonesia

redaksi - Selasa, 23 November 2021 21:46
OPINI: Menelisik Dampak Pandemi Covid-19  dan Tantangannya terhadap Pendidikan di Indonesia: Ino Banggut, Mahasiswa STFK Ledalero, Tinggal di Ritapiret (sumber: Dokpri)

COVID-19 adalah wabah yang memilukan seluruh manusia didunia. Seluruh bidang kehidupan dan aktivitas manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Banyak negara memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas, termasuk Indonesia. 

Krisis ini membuat pemerintah Indonesia harus mengambil keputusan yang pahit dengan menutup sekolah-sekolah. Hal ini dilakukan guna menekan atau mengurangi penyebaran wabah dan juga mengurangi kontak diantara orang-orang secara masif untuk menyelamatkan hidup banyak orang. 

Dalam tulisan ini penulis mengangkat dua persoalan penting dalam dunia pendidikan yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Pertama adalah pandemi Covid-19 telah telah memberi dampak besar bagi keberlangsungan pendidikan di Indonesia baik di kota maupun di desa. 

Di Indonesia banyak masyarakat dalam hal ini guru ataupun siswa yang kurang  mahir dan familier melakukan pembelajaran secara online. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. 

Kedua problem psikologis anak-anak yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial “terpapar” sakit karena Covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online. 

Proses ini berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi sebelumnya. Tak dapat dipungkiri bahwa akibat pandemi covid-19 dirasakan oleh seluruh masyarakat di seluruh pelosok dunia. 

Dan juga desa-desa terpencil pun yang berpenduduk usia sekolah sangat padat mendapat pengaruhnya, banyak masyarakat yang kebingungan, sebab infrastruktur informasi teknologi sangat terbatas di desa. 

Penilaian terhadap kemajuan atau progres belajar siswa secara online banyak trial and error dengan sistem yang tidak ada kepastian dan juga jaringan disebabkan oleh jaringan internet yang kurang menjanjikan bagi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. 

Covid-19  dan Tantangannya terhadap Dunia Pendidikan

Pandemi Covid-19 beserta pengaruhya telah merubah sistem dalam dunia pendidikan. Sehingga berdampak pada perubahan metode pembelajaran di sekolah-sekolah. 

Perubahan metode pembelajaran di sekolah merupakan suatu kebijakan publik atau langkah baik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill ditengah pandemi Covid-19. 

Selain itu banyak siswa menganggap bahwa kegiatan belajar mengajar secara langsung atau tatap muka di sekolah merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. 

Sekolah offline dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah yang sedianya sebagai tempat belajar yang aman bagi siswa kini dapat menjadi ancaman bagi anak-anak karena Covid-19. 

Tetapi sekarang kegiatan yang  sedianya berlangsung di sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena pandemi Covid-19. Kehadiran wabah ini telah merubah sekaligus merusakan segala kenormalitasan yang ada ditengah masyarakat.

Pandemi Covid-19 hampir pasti telah merubah wajah pendidikan dunia tidak terkecuali di Indonesia. Perubahan drastis akibat pandemi Covid-19 menuntut daya kreatifitas pemerintah dan para guru dalam upaya menemukan metode pengajaran yang tepat sasar ditengah pandemi Covid-19. 

Namun, Konsep sekolah di rumah (home-schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Tantangan pendidikan sistem pendidikan e-learning pun tidak mudah. 

Selain para siswa dituntut untuk belajar individu, terdapat berbagai fasilitas dan sumber daya dan berbagai sarana-prasarana harus disediakan. Menggunakan metode online menawarkan begitu banyak kemudahan baik bagi para guru maupun bagi siswa itu sendiri. Berbarengan dengan itu berbagai kesulitan dan tantangan yang ditawarkan pula tidaklah sedikit. 

Banyak orangtua yang merasa senang ketika kegiatan belajar mengajar menggunakan metode jarak jauh atau online, tetapi terdapat begitu banyak keluhan dari orang tua siswa dan juga pendidik terkait kesulitan Perangkat pembelajaran seperti handphone dan laptop serta pulsa untuk koneksi internet. 

Dengan kata lain, sistem e-learning ini memiliki potensi atau tendensi terjadinya kesenjangan sosial ekonomi yang terus melebar dimasa pandemi. Dalam situasi atau kondisi yang lebih buruk, orangtua berhadapan pada pilihan dilematis: memberi makan keluarga atau membiayai pendidikan anak. Ini berpotensi membuat angka putus sekolah meningkat. 

Disisi lain, pemerintah juga perlu memperhatikan nasib orangtua siswa dan perlu memperhatikan nasib para guru, terutama guru-guru swasta maupun guru honorer (termasuk guru tidak tetap), ketiadaan proses belajar mengajar di sekolah, secara langsung dan tidak langsung, menurunkan pendapatan mereka. 

Setelah membaca persoalan yang ada manusia yang menyejarah adalah manusia yang mampu bertahan hidup ditengah wabah atau penderitaan.  Wabah yang paling mutakhir dan berbahaya muncul pada akhir 2019 lalu yang akrab disebut dengan Covid-19. 

Pandemi Covid-19 telah membuat seluruh manusia dilematis dan menderita. Sebab, wabah ini sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Barang tentu, Covid-19 telah banyak mempengaruhi berbagai sektor termasuk sektor pendidikan. 

Akan tetapi, di balik dampak buruk pandemi ini kita harus benar- benar mengambil pelajaran dan hikmahnya. Khusus di sektor pendidikan, pembaharuan sangat diperlukan dan menjadi agenda mendesak dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang. 

Selain itu, Covid-19 telah menjadi katalis dan menjadi salah satu titik kisar dalam perjalanan pendidikan dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga, menuntut kita agar menciptakanr orientasi pendidikan yang lebih inovatif dan sesuai dengan zaman. ***

Oleh : Ino Banggut, Mahasiswa STFK Ledalero, Tinggal di Ritapiret

RELATED NEWS