Pabrik Sanken Tutup Juni Ini, Ancaman PHK Besar-besaran
redaksi - Sabtu, 22 Februari 2025 15:51
JAKARTA (Floresku.com) - Kurang lebih 400 orang buruh PT Sanken Indonesia dipastikan ter-PHK semuanya pada bulan Juni 2025.
Penyebabnya adalah tutupnya perusahaan atau PT Sanken Indonesia tidak beroperasi lagi di Indonesia tetapi beroperasi kembali ke Jepang.
Perusahaan elektronik asal Jepang yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Cibitung Bekasi ini sebelumnya dari setahun yang lalu sudah mem-PHK 500 orang buruh.
Perusahaan Sanken sebelumnya memproduksi semikonduktor, berubah menjadi power supply dengan mayoritas orientasi ekspor ke Jepang.
“Dengan demikian, ditutupnya pabrik Sanken di Indonesia telah mengakibatkan 900 orang buruh kehilangan pekerjaan. Outputnya adalah menambah angka pengangguran yang makin tinggi,” ujar Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI, Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/2) malam.
Dikatakan Said, 400 orang buruh PT Sanken Indonesia yang merupakan anggota KSPI hingga saat ini masih bekerja sampai dengan Juni 2025.
Manajemen perusahaan sudah memberitahu kepada karyawan dari satu tahun yang lalu bahwa perusahaan akan ditutup atau berhenti beroperasi pada bulan Juni 2025.
- Solid dan Terpercaya, Himbara Hadapi Krisis dengan Kinerja Optimal
- Kasus Dugaan Pemerasan Nikita Mirzani ke Reza Gladys, Kerugian Korban yang Capai Rp4 Miliar
"Serikat pekerja FSPMI-KSPI PT Sanken Indonesia masih terus berunding dengan manajemen perusahaan tentang besaran pesangon dan hak-hak lainnya yang akan diterima pekerja. PT Sanken Indonesia telah setuju untuk memberikan pesangon karyawannya sebesar 2,6 kali peraturan undang-undang, atau 1,6 kali di atas 1 kali peraturan undang-undang," ucapnya.
Namun, terang Said, serikat pekerja masih menegosiasikan di atas 3 kali peraturan undang-undang dikarenakan rata-rata usia pekerja akan sulit mencari pekerjaan baru pasca PHK. Sementara perusahaan selama beroperasi di Indonesia puluhan tahun mendapatkan keuntungan yang besar sekali.
“Perundingan antara serikat pekerja FSPMI-KSPI dengan manajemen perusahaan masih terus berlangsung. Dan kedua belah pihak bersepakat tidak akan melibatkan pihak ketiga termasuk pemerintah dalam perundingan internal ini,” kata Said Iqbal.
KSPI berpendapat, PHK hampir 1.000-an buruh PT Sanken Indonesia ini (perusahaan asing Jepang) di awal tahun 2025 merupakan alarm darurat ancaman PHK puluhan ribu karyawan di sektor industri elektronik elektrik.
Sebelumnya juga ratusan ribu buruh ter-PHK di sektor industri tekstil, garmen, sepatu, sepanjang tahun 2024.
Said Iqbal mengingatkan, di akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025, perusahaan elektronik asal Jepang lainnya yaitu PT Yamaha Music Indonesia telah mem-PHK 400 orang buruhnya. "Untuk di Jakarta telah mem-PHK 700 orang buruhnya."
Dijelaskannya, total buruh PT Yamaha Music Indonesia yang telah di-PHK di awal tahun 2025 sebesar 1.100 orang. Kondisi PHK besar-besaran ribuan buruh di 2 perusahaan Jepang ini, dengan alasan relokasi produksi ke negara asalnya yaitu Jepang, dan ada sebagian relokasi ke Tiongkok.
Oleh karena itu, Partai Buruh dan KSPI menuntut pemerintah untuk mengambil langkah antisipasi terhadap ancaman PHK puluhan ribu buruh di sektor elektronik elektrik. Termasuk ratusan ribu buruh yang sudah ter-PHK di sektor tekstil, garmen, dan sepatu sepanjang tahun 2024.
Partai Buruh dan KSPI memohon dengan tegas kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan impor ugal-ugalan dan liberalisasi importir di sektor industri tekstil, garmen dan elektronik elektrik. Selain itu dump truk yang akan mematikan industri nasional dan menyebabkan ancaman PHK besar-besaran (SP). ***