Pacuan Kuda Piala Bupati Nagekeo 2025 di Sirkuit 'Angin Laut Tonggurambang' Berakhir, 'Putri Nangapanda’ Jadi Juara

redaksi - Sabtu, 21 Juni 2025 20:03
Pacuan Kuda Piala Bupati Nagekeo 2025 di Sirkuit 'Angin Laut Tonggurambang' Berakhir, 'Putri Nangapanda’ Jadi JuaraSuasana Lomba Pacu Kuda di Sirkuti Angin Laut, Tongurambang, 15-21 Juni 2025 (sumber: Istimewa)

TONGGURAMBANG, MBAY (Floresku.com) – Lomba Pacuan Kuda Piala Bupati Nagekeo 2025 di Tonggurambang, Mbay, berlangsung sejak 15–21 Juni 2025, berakhir dengan mengukuhkan kuda ‘Putri Nangapanda’ asal Manggrai Barat sebagai juara pertama.

Perlombangan yang  digelar di Sirkuit Angin Laut, bekas rencana lahan Bandara Surabaya II. 

Antusiasme Peserta dan Penonton

Lomba ini menarik perhatian besar dari para pecinta pacuan kuda dari sejumlah wilayah. 

Menurut data dari Ketua PORDASI Kabupaten Nagekeo, acara ini diikuti oleh sekitar 142 ekor kuda,  mewakili tiga provinsi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan .

Di samping itu, sejumlah peserta lokal seperti kuda dari Kabupaten Kupang,  juga kuda bernama “Bintang Samudra”, “Jordan”, dan “Ratu Galilea”.

Selain persaingan di arena, lomba ini berhasil menyedot ribuan penonton, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat sportivitas.

Peningkatan Ekonomi Lokal

Tak hanya sebagai ajang olahraga dan tradisi, kegiatan ini membawa dampak ekonomi yang signifikan. UMKM setempat, seperti pedagang kuliner dan penginapan, merasakan lonjakan omset yang signifikan sepanjang penyelenggaraan event, bahkan hingga hari terakhir pacuan ,

Ketua Pordasi Nagekeo, Marselinus Ajo Bupu, menekankan bahwa setiap kuda yang berlaga berkontribusi langsung kepada pendapatan daerah, baik dari biaya pendaftaran maupun belanja di lokasi.

Manfaat ekonomi tersebut semakin diperkuat dengan dukungan penuh Dinas Pora dan pemerintah daerah yang mencanangkan kegiatan ini sebagai pijakan awal pengembangan pariwisata Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa.

 Harapan Pemerintah dan Panitia

Saat membuka secra resmi Lomba, Minggu (15/6), Bupati  Nagekeo, Simplisius Donatus menekankan bahwa event ini lebih dari sekadar perlombaan. 

Ia menyebut pacuan kuda sebagai simbol kepiawaian, keberanian, dan kerjasama antara manusia dan kuda, serta harapan akan lahirnya atlet berkuda Nagekeo yang mampu bersaing secara nasional .

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Safar Laga Rema menjelaskan bahwa total biaya kegiatan berasal dari APBD II Kabupaten Nagekeo, yakni sebesar Rp 180 juta.

Ia berharap, pacuan kuda akan menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas budaya dan perekonomian lokal.

Putri Nangapada, Juara

Dari hasil pertandingan yang berlangsung selama sepekan, juara  I berhasil diraih oleh kuda bernama “Putri Nangapanda”, yang berasal dari Manggarai Barat 

Kuda ini tampil gemilang dan menunjukkan keunggulan signifikan di antara puluhan kuda lainnya.

Meski demikian, beberapa kuda lain juga mencuri perhatian publik, termasuk “Bintang Samudra”, “Jordan”, dan “Ratu Galilea”. Kuda-kuda tersebut menjadi sorotan karena kualitas dan performa mereka yang energik di lintasan pacu.* (Mike). ***
 

Editor: redaksi

RELATED NEWS