Ketika memimpin liturgi Minggu Palem yang menandari awal Sengsara Tuhan Yesus, Paus Fransiskus menggarisbawahi supaya kita tetap berkanjang dalam rasa takjub  akan Kasih Tuhan yang bersedia menyerahkan diriNya demi kesematan umat manusia dan dunia. 

VATICAN (Floresku.com) - Untuk tahun kedua berturut-turut, Paus Fransiskus memimpin perayaan Minggu Palem di dalam Basilika Santo Petrus dengan jumlah jemaat terbatas yang berpartisipasi karena pandemi virus Corona. “Pada saat yang sama, jutaan orang bergabung dalam perayaan dengan siaran televisi dan radio global yang biasa dan streaming langsung,” demikian vaticannes.va meberitakan, Minggu (28/3).

Dalam homilinya untuk kesempatan itu, Bapa Suci memusatkan pikirannya pada rasa takjub yang ditimbulkan dalam liturgi hari ini dan sepanjang Pekan Suci, karena kita berangkat dari sukacita menyambut Yesus ketika Dia memasuki Yerusalem ke dalam kesedihan melihat Dia dihukum mati, dan disalibkan. 

“Hari ini kita mendengar orang banyak meneriakkan “Hosanna”, dan beberapa hari kemudian berteriak “Salibkan dia,” kata Paus Fransiskus.

Paus mengatakan, kontras ini mencerminkan kenyataan di mana orang-orang mengagumi Yesus, tetapi tidak membiarkan diri mereka terkesima olehnya. 

Dia mengatakan bahwa kedua istilah tersebut pada dasarnya berbeda: kekaguman "bisa secara lisan" karena mengikuti kesukaan dan harapannya sendiri, sedangkan, keheranan tetap terbuka terhadap keajaiban orang lain dan kebaruan yang mereka bawa, memungkinkan sikap dan kehidupan kita berubah sebagai hasilnya. 

“Kita harus melampaui mengagumi Yesus, kata Paus, dan “mengikuti jejaknya, membiarkan diri kita ditantang olehnya; untuk beralih dari kekaguman menjadi takjub, " imbuh Paus Fransiskus.

Oleh karena itu, lanjut Paus Fransikus,marilah kita memohon agar kita diberi rahmat untuk takjub pada tindakan kasih Tuhan. (NDA).