Pemerintah AS Akan Memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

redaksi - Selasa, 07 Desember 2021 17:10
Pemerintah AS Akan Memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022situasi di dekat markas besar panitia penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, di Shougang Industrial Park di Beijing. (sumber: Roman Pilipey/EPA, via Shutterstock)

NEW YORK (Floresku.com) - Pemerintahan Joe Biden mengatakan tidak akan mengirimkan pejabat pemerintah Amerika ke Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, sebagai bentuk boikot diplomatik   yang telah lama dikabarkan dalam upaya untuk menekan China atas pelanggaran hak asasi manusia.

Demikian informasi ‘Morning Briefing’ yang dibagikan Matthew Cullen, dari The New York Times melalui email kepada media ini, Selasa, 7 Desember 20201, pagi waktu New York, atau sore WIB.

Meski demikian, atlet Amerika masih akan dapat bersaing dalam pertandingan tersebut, Jen Psaki, sekretaris pers Gedung Putih, mengatakan, tetapi AS akan mematahkan tradisi menggunakan delegasi pemerintah untuk menunjukkan dukungan bagi atlet Amerika dan negara tuan rumah. 

Langkah itu sebagai tanggapan langsung terhadap tindakan keras China di Xinjiang—di mana pihak berwenang telah menangkap dan menahan warga Uyghur—yang oleh pemerintah AS disebut sebagai “genosida.”

“Ini hanya indikasi tidak bisa business as usual,” kata Psaki. “Itu tidak berarti bahwa itu adalah akhir dari kekhawatiran yang akan kami kemukakan tentang pelanggaran hak asasi manusia.”

Beberapa anggota Kongres yang hawkish, termasuk Senator Tom Cotton, seorang Republikan dari Arkansas, telah menyerukan boikot total terhadap Olimpiade Beijing, tetapi Psaki mengatakan itu akan menghukum para atlet secara tidak adil.

Tampaknya AS akan bergerak maju dengan aksi boikot tanpa sekutu lainnya. Beberapa negara Eropa telah ditekan untuk mengambil langkah serupa tetapi belum membuat keputusan tentang potensi boikot.

Seruan untuk boikot semakin meningkat setelah menghilangnya bintang tenis Peng Shuai dari kehidupan publik, yang menuduh seorang pemimpin penting Partai Komunis melakukan kekerasan seksual. (MLA). ***
 

Editor: redaksi

RELATED NEWS