Peneliti Forkoma PMKRI Matim, Yergo Gorman: 'Pembaptisan' Desa Wisata Perlu Diikuti Kebijakan Berkelanjutan

redaksi - Sabtu, 09 April 2022 19:25
Peneliti Forkoma PMKRI Matim, Yergo Gorman: 'Pembaptisan' Desa Wisata Perlu Diikuti Kebijakan BerkelanjutanForkoma PMRI Mati menggelar diskusi publik bertemakan 'Diskursus Desa Wisata: Quo Vadis Desa Wisata di Manggarai Timur,' di Borong, Jumat, 8 April 2022. (sumber: Filmon Hasrin)

BORONG (Floresku.com)-Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Forkoma PMKRI) Manggarai Timur (Matim) menggelar diskusi publik yang bertemakan 'Diskursus Desa Wisata: Quo Vadis Desa Wisata di Manggarai Timur,' pada Jumat, 8 April 2022.

Divisi bagian Riset dan Advokasi Forkoma PMKRI Matim, Yergo Gorman menjelaskan tujuan dari diskusi ini adalah untuk mendiskusikan isu-isu, mengetahui visi, strategi, dan kebijakan pemerintah mengenai pengembangan desa-desa wisata di Matim. 

Kemudian, sebagai curah ide dan gagasan untuk pengembangan Desa Wisata ke depan.

Selain itu menurut dia, diskusi ini juga untuk membangun jejaring dan kerjasama lintas stakeholder dan mengetahui gambaran keberpihakan politik anggaran untuk pengembangan Desa Wisata di Matim.

"Pasca pembaptisan Desa Wisata, perlu diikuti kebijakan-kebijakan yang berkelanjutan ke depan, supaya desa-desa wisata itu tidak stagnan," jelas Yergo yang baru saja melakukan penelitian mandiri tentang Desa Wisata di Matim.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kebijakan itu berupa pembenahan infrastruktur fisik atau akses masuk menuju Desa Wisata dan perlunya pendampingan untuk pemberdayaan, baik bagi aparat Pemerintah Desa maupun Pokdarwis.

"Pemberdayaan itu praktisnya lewat program-program literasi wisata di Desa Wisata. Literasi ini menjadi mutlak sebab status Desa Wisata kita yang masih rintisan. Terutama pada aspek partisipasi warga desa," tutupnya.

Kegiatan tersebut berlangsung di Coffee Forest, Kampas-Jati, Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong.
Sebagai pemateri dalam diskusi, Bupati Matim (Agas Andreas), Anggota DPRD Matim (Lucius Modo), Pengamat/Peneliti Kebijkan Pembangunan Desa (Yergo Gorman), dan Moderator (Elvis Yunani Ontas). (Filmon Hasrin).

RELATED NEWS