Perusahaan Induk Pengelola Alfamart Catat Lonjakan Laba Bersih 73 Persen Jadi Rp853 Miliar

MAR - Kamis, 02 September 2021 12:00
Perusahaan Induk Pengelola Alfamart Catat Lonjakan Laba Bersih 73 Persen Jadi Rp853 MiliarPerusahaan Induk Pengelola Alfamart Catat Lonjakan Laba Bersih 73 Persen Jadi Rp853 Miliar (sumber: Perusahaan Induk Pengelola Alfamart Catat Lonjakan Laba Bersih 73 Persen Jadi Rp853 Miliar)

JAKARTA  (Floresku.com) - Emiten pemilik ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp853,28 miliar pada semester I-2021.

Jumlah tersebut meningkat hingga 72,99% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan laba periode yang sama 2020 sebesar Rp493,25 miliar.

Selain itu, pendapatan perseroan juga naik 10,37% yoy menjadi sebesar Rp42,03 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan AMRT tercatat sebesar Rp38,08 triliun.

Pendapatan yang diraup ini didukung pertumbuhan dari penjualan makanan menjadi Rp28 triliun, dari sebelumnya Rp24 triliun per semester I-2020. Kemudian, pendapatan dari bukan makanan juga naik dari Rp13,3 triliun menjadi Rp13,7 triliun.

Meskipun demikian, ada penurunan dari pendapatan jasa, yakni menjadi Rp6 miliar dari sebelumnya Rp12 miliar per semester I-2020.

Kendati pendapatan meningkat, beban pokok pendapatan justru membengkak menjadi minus Rp33,4. Padahal, pada periode yang sama 2020 beban ini masih minus Rp30,3 triliun.

Perseroan per Juni tahun ini mencatat total liabilitas yang naik menjadi Rp18,41 triliun dari sebelumnya Rp18,33 triliun. Sebaliknya, total ekuitas tumbuh menjadi Rp8,12 triliun dari Rp7,63 triliun per akhir 2020.

Adapun kas dan setara kas pada periode ini mencapai Rp2,76 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Rp1,10 triliun per akhir 2020. Hal ini juga yang membuat total aset AMRT naik dari Rp25,97 triliun menjadi Rp26,5 triliun per semester I-2021.

Hingga Juni 2021, PT Sigmantara Alfindo tercatat sebagai pemegang saham pengendali perseroan, yakni mencapai 52,55% kepemilikan saham. Adapun sejumlah komisaris dan direksi menggenggam 1,57%, sisanya publik sebesar 45,88%.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Aprilia Ciptaning pada 02 Sep 2021 

Bagikan

RELATED NEWS