Oleh: Gregor Nule, SVD

Allah menawarkan keselamatan kepada semua orang, tanpa membedakan ras, bangsa dan budaya. Syarat yang perlu dimiliki adalah iman yang teguh.

Perikop Injil Mrk 7:24-30 melukiskan tentang iman seorang wanita Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia meminta kepada Yesus agar menyembuhkan anaknya yang kerasukan setan.

Tetapi, Yesus menguji imannya dengan membandingkan anaknya dengan anjing yang tidak pantas mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak. Kata-kata Yesus sepertinya sungguh menghina.

Wanita itu tidak tersinggung. Bahkan ia menegaskan bahwa anjing-anjing yang ada di bawah meja dapat makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.

Inilah ungkapan iman tulus wanita asing itu. Dan atas dasar iman itulah Yesus mengusir setan dan menyembuhkan anaknya.

Yesus berkata,"Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu",(Mrk 7:29).

Sebagai pengikut Kristus, kita hendaknya belajar membangun iman yang teguh, sebab hanya imanlah yang menyelamatkan kita. Apabila sakit, atau ingin mencapai maksud tertentu kita mesti sungguh percaya.

Tetapi, sering iman kita diuji. Mungkin terkadang doa kita sepertinya tidak didengarkan atau tidak berkenan di hadirat Allah.

Kita mesti teguh beriman. Bahkan lebih daripada itu, kita belajar agar tetap rendah hati dan berpasrah kepada kebesaran Allah.

Hanya sikap iman inilah yang menjadi satu-satunya jalan kepada keselamatan dan kebahagian yang disediakan Allah bagi setiap orang beriman. Semoga!

Kewapante, 13 Februari 2025