Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Kelahiran Yohanes mendatangkan sukacita luar biasa bagi kedua orang tua, keluarga, sahabat kenalan dan tetangga-tetangga di sekitarnya.

Mereka berkata dengan bangga, "Mau jadi apakah anak ini nanti sebab tangan Allah menyertainya",(bdk. Luk 1:66).

Misinya  sungguh istimewa. Yohanes diutus Allah untuk menjadi bentara Yesus Kristus. Ia menjadi Elia baru yang bertugas menyiapkan jalan bagi Tuhan.

Ia juga memulihkan relasi antar manusia dan antar anggota keluarga yang berantakan.   Ia mengajak untuk hidup dalam damai.

Dan satu-satunya jalan yang mesti ditempuh adalah bertobat. Orang diajak untuk bersihkan diri dari dosa dan memberi diri dibaptis.

Sebab orang yang  siap menyambut kedatangan Tuhan mesti hidup  dalam cahaya dan damai sejahtera. Maka Yohanes bertugas untuk menyinari orang.yang hidup dalam kegelapan dan bayangan maut melalui pengajarannya (Luk 1:79).

Sebagai pengikut Kristus kita hendaknya membangun komitmen ganda.

Di satu pihak, kita.mesti berusaha untuk bertobat. Kita mesti bersihkan hati dari dosa dan salah. Kita memberi diri dibaptis melalui sakramen pengampunan dosa.

Maka rahmat dan kuasa Allah akan menarik kita keluar dari kegelapan dosa dan bayangan maut sehingga kita hidup dalam sukacita untuk menyambut Tuhan.

Di pihak lain, kita juga hendaknya menjadi Yohanes yang lain.bagi orang-orang di sekitar kita. Melalui kata, perbuatan dan kesaksian hidup kita mengajak mereka untuk bertobat dan beramal sebagai persiapan untuk menyambut Tuhan.

Tidak ada kata terlambat. Masih ada waktu  untuk bertobat sebagai persiapan untuk menyambut Tuhan yang.segera akan tiba. Setiap waktu yang kita lewati menjadi kesempatan yang Tuhan siapkannya untuk kita.

Mari kita  angkat hati dan tegakkan kepala untuk memandang Tuhan yang sudah di ambang pintu  dan siap mengetuk pintu hidup kita masing-masing. Semoga!

Kewapante, 24 Desember 2024. ***