Pesan Inspiratif: Cinta Sejati Memungkinkan Kerinduan untuk Selalu Bersatu

redaksi - Kamis, 26 Desember 2024 22:45
Pesan Inspiratif: Cinta Sejati Memungkinkan Kerinduan untuk Selalu BersatuPater Gregor Nule SVD (sumber: Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Orang-orang yang saling mencintai selalu rindu untuk selalu bertemu. Tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan mereka, termasuk kematian.

Salah seorang murid Yesus selalu dikenal dengan nama Murid yang dikasihi. Ia mendapat perhatian khusus dari Yesus dan sungguh dikasihi Yesus. Sebaliknya ia pun sungguh mengasihi Yesus.

Ketika Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus kepada mereka  sebagai Anak Domba yang menghapus dosa dunia. Andreas dan murid lain itu memutuskan untuk mengikuti dan tinggal bersama Yesus sampai sore hari.

Sejak saat itu keduanya menjadi murid Yesus. Mereka, khususnya murid yang lain, selalu mengikuti Yesus khususnya dalam peristiwa-peristiwa istimewa kehidupan Yesus.

Ia hadir secara dekat saat Yesus mengikuti seluruh prosesi kehidupan, pewartaan dan  penderitaan sampai kematian di Golgota. Dan, bersama Petrus,murid yang dikasihi menyaksikan makam kosong.  Ia melihatnya dan percaya, (bdk. Yoh 20: 2-8).

Tradisi menyebut murid yang dikasihi sebagai Yohanes. Yohanes mengalami kasih yang sungguh istimewa dari Yesus, maka ia membalasnya  dengan kasih yang luar biasa pula.

Itulah sebabnya Yohanes menyerahkan seluruh diri dan hidupnya untuk Yesus. Dan, karena cinta maka Yohanes sungguh percaya kepada Yesus dan ajaran-ajaran-Nya.

Karena itu, bagi Yohanes kubur kosong  tidak berarti jenasah Yesus telah diambil orang. Tetapi, kubur kosong berarti Yesus telah bangkit sebagaimana yang Dia ajarkan selagi masih hidup. Bahwa Ia akan menderita dan mati di salib. Tetapi, setelah tiga hari Ia akan bangkit dan hidup.

Sebagai pengikut Yesus, kita meneladani Yohanes, murid yang dikasihi. Kita belajar untuk mengasihi Tuhan dan ajaran-Nya, serta mengasihi sesama dengan tulus.

Orang yang mencinta  secara  tulus dan mendalam kepada Allah akan mudah percaya kepada Allah dan ajaran-ajaran-Nya.

Demikian pun apabila orang-orang  yang sungguh saling mencintai secara tulus dapat saling percaya seorang kepada yang lain.

Sebaliknya, orang-orang tidak sungguh saling mencintai, pasti selalu ragu - ragu dan tidak mudah saling percaya. Orang tidak percaya orang lain hampir selalu ragu-ragu dan bahkan  selalu mencurigai.

Kita belajar untuk mencintai Yesus dengan tulus dan mendalam sehingga kita pun menjadi murid yang dikasihi.  Semoga!!

Kewapante, 27 Desember 2024. ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS