Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Gambaran tentang gembala yang baik menunjukkan beberapa ciri seperti sungguh dekat dengan domba-domba, sangat peduli terhadap nasib mereka, tahu dan sebut nama masing-masing. Selalu hadir di tengah keseharian domba-dombanya.

Ia sungguh mengenal mereka. Mengenal berarti paham akan kebutuhan dan perasaan mereka. Mengenal juga berarti mencintai mereka secara tulus.

Perikop Injil Yoh 10:1-10 melukiskan tentang Yesus yang menyebut Diri-Nya sebagai Gembala yang baik. Sedangkan, manusia adalah domba-domba-Nya.

Yesus sungguh mengenal domba-Nya dan memanggil mereka dengan nama masing-.masing.

Yesus mengenalmurid-murid-Nya. Ia tidak hanya tahu nama dan memanggil mereka dengan nama masing-masing, tetapi juga keunggulan dan kelemahan mereka.

Yesus memperhatikan secara khusus domba yang lemah, rapuh, dan sakit, seta mudah tersesat dan hilang. Yesus meneguhkan mereka yang lemah, menyembuhkan yang sakit serta mencari yang tersesat dan hilang.

Kerindunan Yesus, sang Gembala, adalah agar semua bersatu, hidup dalam keadaan baik, sehat, sejahtera, aman dan damai.

Karena itu, sebagai pengikut Yesus, kita patut bersyukur atas betapa besar kasih dan belas kasihan terhadap kita. Allah tidak pernah membiarkan kita menderita terlalu lama. Allah selalu menolong pada waktunya.

Kita juga mesti belajar menjadi gembala yang baik bagi orang-orang di sekitar kita. Kita hendaknya berusaha mengenal mereka. Memanggil mereka dengan nama. Kita juga memgakui kemampuan dan kelemahan mereka.

Kita juga meati memahami kelemahan dan kerapuhan mereka. Jika ada yang tersesat dan hilang kita hendaknya mencari dan menemukan mereka kembali. Kita usahakan persatuan di antara semua.

Kita hendaknya punya hati terbuka yang suka menerima dan merangkul, hati seorang gembala sejati.

Semoga Tuhan Yesus, Gembala Agung, memberkati kita selalu!

Kewapante, 12 Mei 2025