Pesan Inspiratif: Hati Penuh Belas Kasihan Tidak Dibatasi Oleh Apa pun
redaksi - Kamis, 30 Oktober 2025 23:07
Pater Gregor Nule, SVD (sumber: Dokpri)Oleh Pater Gregor Nule SVD
Allah menghendaki keselamatan semua manusia, dan kehendak keselamatan itu dilaksanakan oleh Yesus.
Dan Yesus memanfaatkan semua kesempatan untuk mewujudkan misi perutusanNya di dunia yakni menyelamatkan dan membebaskan manusia dari segala bentuk belenggu.
Perikop Injil Luk 14: 1-6 melukiskan tentang Yesus yang diundang makan pada hari Sabat di rumah seorang Farisi. Semua orang mengamat-amati Yesus, jangan-jangan Ia melakukan sesuatu yang melawan hukum Taurat.
Tiba-tiba datanglah seorang .yang sakit busung air dan berdiri di hadapan Yesus. Maka Yesus bertanya, "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak", (Luk 14:3).
Tetapi, semua orang diam. Tidak ada seorang pun yang berkata apa pun. Sebetulnya mereka mesti katakan tidak boleh. Tetapi mereka tidak berani katakannya karena tidak berani.
Lalu Yesus memegang tangan ibu itu dan menyembuhkannya, serta menyuruhnya pergi.
Yesus menyembuhkan ibu itu karena cinta dan belas kasihan kepadanya. Yesus tidak mau tunda lebih lama lagi sebab orang itu sungguh menderita.
Yesus utamakan kesembuhan dan pemulihan martabat orang itu. Akibatnya Ia dengan tahu dan mau melanggar aturan hukum Taurat.
Bagi Yesus menyembuhkan ibu yang sakit dan menderita jauh lebih penting daripada taat pada hukum.
Sebagai pengikut Yesus kita pun hendaknya mengutamakan orang sakit daripada taat hukum supaya dianggap orang baik tetapi tetap membiarkan orang sakit menderita.
Karena itu, kita hendaknya membangun hati penuh kasih dan belas kasihan sehingga mudah tergerak untuk melakukan sesuatu ketika berhadapan dengan orang sakit dan menderita.
Kata-kata penghiburan belum cukup. Kita mesti melakukan sesuatu yang nyata dan berguna bagi orang yang menderita.
Semoga Tuhan memberkati semua orang sakit dan menderita, serta kita sekalian.
Kewapante, 31 Oktober 2025

